Proyek Liga Super Eropa terancam bubar setelah enam klub dari Inggris mundur. Keputusan itu disambut gembira oleh pendukung klub yang dalam dua hari terakhir terus melancarkan protes.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MANCHESTER, RABU — Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur telah memutuskan untuk mundur dari Liga Super Eropa, Rabu (21/4/2021). Langkah tersebut membuat rencana penyelenggaraan Liga Super Eropa menjadi berantakan.
Dengan mundurnya keenam klub Inggris yang dijuluki ”Tim Enam Besar” itu, kini tersisa enam klub yang masih bergabung dalam proyek Liga Super Eropa ini. Mereka adalah Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Padahal, para klub pendiri itu merencanakan kompetisi yang diikuti 20 klub. Sebanyak 15 klub termasuk klub pendiri yang posisinya tidak akan tergantikan, sedangkan lima klub lainnya akan diisi klub-klub di luar klub pendiri melalui mekanisme kualifikasi berdasarkan penampilan musim sebelumnya.
Setelah mendengar masukan dari Anda semua dan seluruh komunitas sepak bola dalam beberapa hari terakhir, kami memutuskan mundur dari rencana penyelenggaraan Liga Super. Kami melakukan kesalahan dan kami minta maaf.
”Setelah mendengar masukan dari Anda semua dan seluruh komunitas sepak bola dalam beberapa hari terakhir, kami memutuskan mundur dari rencana penyelenggaraan Liga Super. Kami melakukan kesalahan dan kami minta maaf,” demikian pernyataan Arsenal yang dirilis melalui laman resminya.
City merupakan yang pertama dari keenam klub Inggris tersebut dalam merilis pernyataan mundur. Secara bergantian, kelima klub lainnya melakukan hal yang sama. Keputusan dari keenam klub tersebut lantas disambut gembira para pendukung yang selama ini memprotes keras.
Para pendukung menilai konsep Liga Super Eropa hanya akan merusak tatanan sepak bola. Sistem kompetisi yang tertutup membuat Liga Super Eropa terkesan eksklusif karena tidak semua klub bisa ikut serta. Liga Super juga disebut hanya sebagai kompetisi yang tujuan utamanya mengumpulkan uang.
FIFA dan UEFA telah memberi ancaman yang berat kepada klub-klub pendiri jika masih ingin melanjutkan proyek ini. Ancaman itu berupa larangan tampil di kompetisi lain dan Piala Dunia bagi klub ataupun pemain yang terlibat.
Permintaan maaf dari Arsenal merupakan respons dari protes-protes tersebut. ”Liga Super telah berakhir! Selamat kepada para fans di seluruh negeri ini,” ujar mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, melalui media sosial.
Mundurnya keenam klub Liga Inggris langsung ditanggapi Liga Super Eropa dengan pernyataan barunya. ”Mempertimbangkan situasi terkini, kami akan mempertimbangkan ulang langkah-langkah terbaik untuk memperbaiki bentuk dari proyek ini,” tulis Liga Super Eropa.
Klub lain menyusul
Namun, klub-klub lain, terutama Inter Milan dan AC Milan, dikabarkan sudah siap untuk ikut mundur. The Athletic mengklaim Milan bakal menjadi klub Italia pertama yang mundur, sedangkan Inter menyatakan sudah tidak lagi tertarik untuk melanjutkan proyek ini.
Apabila Inter dan Milan jadi mundur, maka semakin sulit bagi Ketua Liga Super Eropa sekaligus Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk melanjutkan rencana mereka. Praktis, proyek Liga Super Eropa ini hanya berumur sekitar dua hari setelah diumumkan pada Minggu (18/4/2021) malam waktu Eropa. (AFP/REUTERS)