Lima Hari Krusial di Losail
Peta persaingan MotoGP 2021 akan sangat ditentukan oleh hasil tes lima hari di Sirkuit Losail, Qatar, awal Maret. Tim yang bisa mengatasi kendala di Losail berpotensi besar melesat sejak seri pembuka, 28 Maret.
GERNO DI LESMO, SELASA — MotoGP musim 2021 secara teknis tidak berbeda dengan musim 2020 karena menggunakan mesin yang sama. Namun, perubahan pada sasis, lengan ayun, desain knalpot, komponen aerodinamika, dan setelan elektronik bisa mengubah peta persaingan juara. Namun, setiap tim hanya memiliki waktu lima hari untuk menguji paket perbaikan dalam tes resmi di Sirkuit Losail, Qatar, 6-7 Maret dan 10-12 Maret.
Tim yang bisa menemukan keseimbangan dalam lima hari itu akan memiliki peluang untuk tampil konsisten dalam perburuan juara. Lima hari tes itu sangat krusial karena hanya ada jeda 13 hari sebelum seri pertama bergulir di Losail, 26-28 Maret. Waktu tes yang terbatas dan jeda yang singkat itu menuntut semua tim bekerja efektif dan efisien untuk menentukan paket perbaikan mana yang akan digunakan.
Baca juga: Menerawang Persaingan MotoGP
Sejumlah tim telah menguji motor 2021 dalam tes privat dengan para pebalap penguji, seperti Honda, Ducati, Aprilia, dan KTM. Sementara Yamaha dan Suzuki baru akan menguji sejumlah paket perbaikan di Losail, awal bulan depan. Suzuki yang tampil konsisten musim lalu dengan GSX-RR tidak memerlukan banyak perubahan pada keseimbangan motor. GSX-RR terbukti stabil dan mudah dikendalikan, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi trek. Ban baru Michelin yang menjadi masalah bagi banyak tim juga bisa dimaksimalkan oleh Suzuki.
Namun, Suzuki memiliki kelemahan dalam kecepatan untuk menyelesaikan satu lap dengan singkat. Itu membuat mereka sulit merebut posisi start depan sehingga peluang untuk finis terdepan berkurang. Peluang untuk memperbaiki kecepatan puncak itu terbuka jika melihat hasil kualifikasi Alex Rins musim lalu yang dua kali bisa start dari baris depan. Sementara Joan Mir, yang menjadi juara dunia, rata-rata hanya start dari posisi ke-10.
Baca juga: Mir Berteman dengan Tekanan
Suzuki akan menguji sejumlah paket perbaikan untuk memperbaiki performa di kualifikasi, tetapi mereka tidak akan mengorbankan keseimbangan motor. ”Seperti yang sudah kami lakukan sebelumnya, kami berusaha meningkatkan semua area performa motor kami tanpa kehilangan keseimbangan yang bagus. Mungkin kami harus menargetkan memiliki posisi start yang lebih bagus tanpa kehilangan performa apapun untuk balapan,” ujar Kepala Proyek Suzuki MotoGP Shinichi Sahara.
Suzuki menjadi kejutan musim lalu dengan menjadi tim yang paling konsisten meraih podium. Jumlah kemenangan para pebalap Suzuki lebih sedikit dibandingkan dengan para pebalap Yamaha, tetapi para pemacu YZR-M1 tidak konsisten. Mereka mendapat kendala teknis pada keandalan mesin 2021 yang mengalami kerusakan pada klep. M1 pun diturunkan putaran mesin maksimalnya supaya mesin bisa bertahan hingga akhir musim.
Baca juga: MotoGP 2021 Masih Akan Penuh Kejutan
Yamaha tidak bisa mengembangkan mesin, sama seperti tim lainnya untuk musim 2021, karena regulasi pembekuan untuk menghemat pengeluaran. Namun, ada celah yang bisa dilakukan oleh Yamaha karena musim lalu mereka menggunakan klep dari dua pemasok. Musim ini Yamaha akan menggunakan klep dari salah satu rekanan berdasarkan performa mesin yang dipakai Vinales hingga seri Eropa di Valencia. Klep pada mesin itu bisa bertahan dari kerusakan meskipun mesin dipaksa menempuh kilometer yang melebihi jarak ideal balapan MotoGP.
Perbaikan lain yang akan dilakukan oleh Yamaha adalah mencoba sasis baru yang mirip dengan motor 2019 spesifikasi A yang dipacu oleh Franco Morbidelli. Pebalap tim satelit Petronas Yamaha SRT itu relatif konsisten terutama pada paruh kedua musim lalu. Dia lima kali naik podium dan tiga di antaranya finis terdepan. Morbidelli juga menggunakan peredam kejut belakang baru dari Ohlins yang membuat pengendalian motor saat ban aus menjadi jauh lebih stabil. Peredam kejut dengan kode BDB50 itu menggunakan teknologi lama bi-directional bleed, tetapi dengan pengembangan pada valve.
Suzuki menggunakan shock baru Ohlins itu sejak awal musim dan dinilai menjadi salah satu kunci konsistensi musim 2020. Morbidelli menggunakan shock baru Ohlins itu pada balapan seri Teruel atau balapan kedua di Aragon. Dia finis terdepan dan menilai shock baru itu menjadi kunci kemenangannya.
”Kami mengetes shock akhir pekan ini dan sepertinya itu memberi kami tambahan daya cengkeram di tikungan. Itu sesuatu yang tidak kami miliki pekan lalu. Sekarang, saya pikir itu adalah kunci, kami bisa menemukan setelan yang bagus dengan sangat cepat dengan peredam kejut ini,” ujar Morbidelli waktu itu.
Baca juga: Protokol Ketat MotoGP Qatar
Data musim lalu itu menjadi bahan analisis untuk menentukan area mana yang perlu diperbaiki oleh Yamaha. Mereka akan menguji paket perbaikan itu di Losail bulan depan. ”Tahun lalu, kami memiliki tiga motor dengan spesifikasi pabrikan yang sama, ditambah motor (spesifikasi A) yang digunakan Frankie, di mana Frankie kompetitif, motor pabrikan tidak, atau sebaliknya,” ujar Direktur tim pabrikan Yamaha, Massimo Meregalli, saat peluncuran tim 2021, pekan ini.
Itulah mengapa Yamaha sungguh-sungguh mencurahkan usaha untuk mencari keseimbangan terbaik (antara) dua motor tersebut, terutama pada sasis, saya pikir. (Yamaha) bisa benar-benar melihat apa yang berfungsi tahun lalu dan apa yang tidak dengan membandingkan kedua spesifikasi motor itu.
”Itulah mengapa Yamaha sungguh-sungguh mencurahkan usaha untuk mencari keseimbangan terbaik (antara) dua motor tersebut, terutama pada sasis, saya pikir. (Yamaha) bisa benar-benar melihat apa yang berfungsi tahun lalu dan apa yang tidak dengan membandingkan kedua spesifikasi motor itu,” lanjut Meregalli di laman resmi yamahamotogp.
”Mereka bisa memahami titik lemah motor pabrikan dan kekuatan motor Frankie. Jadi, penyesuaian yang sedang mereka lakukan di Jepang,” ujar Meregalli.
”Saya ingat, sebagai contoh, pada 2016, kami memiliki fondasi yang sangat solid. Motor berfungsi dengan baik di semua sirkuit dan motor Frankie lebih mirip dengan itu. Jadi, yang pasti, arah yang diambil oleh Yamaha untuk motor (pabrikan) tahun ini menyerupai sasis Frankie dibandingkan dengan tahun lalu,” lanjut Meregalli.
Sejumlah perbaikan yang akan diuji di Qatar oleh Yamaha ditargetkan bisa memperbaiki keseimbangan, menambah daya cengkeram ban, dan kecepatan puncak. ”Di Qatar, kami akan membawa banyak material. Saya diberi tahu, mereka di Jepang tidak ingat kapan terakhir kali bisa menyiapkan begitu banyak onderdil,” jelas Meregalli.
”Kami akan membawa seluruh tim penguji kami (dengan pebalap penguji Cal Crutchlow), ditambah empat pebalap yang dikontrak. Rencana pengujian material akan dibagi ke semua pebalap,” jelas Meregalli dikutip Crash.
”Kami akan mengenalkan komponen aerodinamika baru dalam tes di Qatar. Fairing ini didesain untuk dua target utama, pertama untuk meningkatkan kecepatan, tetapi juga memperbaiki pendinginan karena tahun lalu kami sangat bermasalah dengan panas. Itu area lain yang juga menjadi fokus di Jepang,” ujar Meregalli.
”Dan kemudian kami akan bekerja pada sasis, lengan ayun, berusaha untuk memperbaiki pengendalian, dan keseimbangan yang telah kami sebutkan. Kami juga mengembangkan knalpot baru. Kami tidak bisa menyentuh mesin saat ini, tetapi kami benar-benar berusaha untuk memperbaiki performa motor,” kata Meregalli.
Jika Yamaha bisa memperbaiki performa dan keandalan YZR-M1, para pebalap mereka akan menjadi kandidat juara. Mereka akan menjadi pesaing utama Suzuki yang ingin mempertahankan gelar juara, bersama Mir dan Rins. Ducati yang musim lalu mengalami masalah dengan daya cengkeram juga berpotensi masuk ke persaingan juara jika bisa menemukan solusi masalah musim lalu.
Kendala daya cengkeram itu membuat Desmosedici tidak bisa disetel pada performa terbaik. Akibatnya, kecepatan puncak yang menjadi keunggulan Ducati tidak bisa tercapai. Pebalap mereka musim lalu, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, menilai Desmosedici menjadi lambat sehingga tidak kompetitif.
Ducati musim ini mengandalkan pebalap baru yang dipromosikan dari tim satelit Pramac Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Dua pebalap muda itu berpotensi meramaikan persaingan juara musim ini jika Ducati bisa menemukan keseimbangan motor dalam lima hari tes di Qatar.
Di sisi lain, Honda, yang kemungkinan besar belum bisa diperkuat oleh Marc Marquez pada beberapa seri awal musim 2021, juga akan menguji potensi motor 2021. Pengendalian, terutama kestabilan di bagian depan saat masuk dan keluar tikungan, menjadi fokus mereka. Potensi perbaikan pengendalian RC213V terbuka setelah Alex Marquez menemukan celah setelah tes di Misano musim lalu. Dia kemudian dua kali finis di posisi kedua di seri Perancis dan Aragon.
Alex Marquez musim ini akan membela tim satelit LCR Honda bersama Takaaki Nakagami. Sementara rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda ditempati oleh Pol Espargaro, mantan pebalap KTM. Keempat pebalap itu—jika Marquez kembali balapan musim ini—semuanya dibekali dengan motor 2021. Ini akan mengubah persaingan karena semua pebalap Honda memiliki motor terbaru dengan sejumlah perbaikan dari musim lalu.
Nakagami, dalam wawancara daring melalui Zoom Desember lalu, mengatakan, motor 2021 pada dasarnya sama dengan motor 2020. Dia akan fokus memahami motor tersebut karena pada 2020 dia menggunakan motor 2019. ”Saya harus memahami potensi dari motor 2020 karena saya belum memiliki informasi dan pengalaman dengan motor 2020. Mesinnya berbeda, karakter mesin cukup berbeda, dan kemudian saya perlu membenahi banyak area, pengereman, menikung, juga pengendalian,” ujar pebalap asal Jepang itu.
”Pengendalian motor Honda bukan yang terbaik, Anda tahu itu, tetapi di area lain seperti di pengereman dan keluar tikungan merupakan sisi kekuatan motor Honda. Jadi, menurut saya, kami akan lebih fokus pada pengendalian supaya lebih mudah dari tikungan ke tikungan karena motor 2019 pun sangat sulit secara fisik, tidak mudah dikendalikan. Jadi, saya harus mulai dengan memahami motor 2020,” ujar Nakagami yang menargetkan bisa bersaing meraih gelar juara MotoGP 2021.
PUTARAN | TANGGAL | BALAPAN | SIRKUIT |
1 | 28 Maret | Qatar (Balapan petang) | Losail |
2 | 4 April | Doha (Balapan petang) | Losail |
3 | 18 April | Portugal | Portimao |
4 | 2 Mei | Spanyol | Jerez |
5 | 16 Mei | Perancis | Le Mans |
6 | 30 Mei | Italia | Mugello |
7 | 6 Juni | Catalunya | Barcelona |
8 | 20 Juni | Jerman | Sachsenring |
9 | 27 Juni | Belanda | Assen |
10 | 11 Juli | Finlandia (memerlukan homologasi) | KymiRing |
11 | 15 Agustus | Austria | Red Bull Ring |
12 | 29 Agustus | Inggris Raya | Silverstone |
13 | 12 September | Aragon | Aragon |
14 | 19 September | San Marino | Misano |
15 | 3 Oktober | Jepang | Motegi |
16 | 10 Oktober | Thailand | Buriram |
17 | 24 Oktober | Australia | Phillip Island |
18 | 31 Oktober | Malaysia | Sepang |
19 | 14 November | Valencia | Ricardo Tormo |
Balapan ditunda: | |||
11 April | Argentina | Termas de Rio Hondo | |
18 April | Amerika | COTA | |
Arena Cadangan: | |||
Indonesia (Memerlukan homologasi) | Mandalika | ||
Tes Pramusim 2021: | |||
5 Maret | Tes Shakedown di Qatar | Losail | |
6-7 Maret | Tes Resmi di Qatar | Losail | |
10-12 Maret | Tes Resmi di Qatar | Losail |