MotoGP musim 2021 belum akan berubah banyak dibandingkan musim lalu. Protokol kesehatan yang ketat masih berlaku, termasuk di Qatar yang akan menjadi lokasi tes pramusim serta balapan pertama dan kedua MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Pandemi Covid-19 masih menjadi mimpi buruk bagi pengelola dan para pebalap MotoGP. Mutasi virus SARS-CoV-2 dan potensi gelombang kedua pandemi membuat protokol kesehatan ketat tetap dijalankan.
Kondisi itulah yang membatalkan tes pramusim di Sepang, Malaysia, serta menunda seri Argentina dan Amerika Serikat. Kini, seri pertama MotoGP musim 2021 di Qatar pada 28 Maret juga akan berlangsung dengan protokol ketat.
Rangkaian seri pertama MotoGP musim 2021 akan diawali dengan kedatangan para pebalap menjelang tes pramusim. Jadwal baru yang dikeluarkan oleh Dorna Sports, tes shakedown untuk para pebalap rookie dan penguji berlangsung 5 Maret.
Adapun tes resmi tambahan untuk para pebalap utama bergulir pada 6-7 Maret. Kemudian, mereka akan menjalani tiga hari tes lagi pada 10-12 Maret sebagai persiapan terakhir menjalang balapan pertama pada 28 Maret.
Untuk kelas Moto2 dan Moto3, tes pramusim juga akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, pada 19-21 Maret. Awalnya, dua kelas itu dijadwalkan menjalani tes resmi di Jerez, Spanyol. Namun, untuk mengantisipasi potensi kerumitan izin masuk ke Qatar menjelang balapan pertama, tes dipindah ke Losail. Langkah tersebut juga untuk mengefektifkan waktu serta biaya.
Berdasarkan penelusuran Motorsport, Qatar memberikan kelonggaran bagi para pebalap MotoGP, salah satunya tidak perlu menjalani kewajiban karantina mandiri. Saat ini, Qatar mewajibkan semua yang masuk ke negara itu untuk menjalani isolasi selama minimal enam hari, sebelum diizinkan keluar pada hari ketujuh, dengan syarat dua kali tes PCR hasilnya negatif.
Untuk para pebalap MotoGP, mereka tidak perlu menjalani isolasi mandiri jika bisa menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 yang dilakukan di negara asal. Namun, mereka tetap akan dites lagi saat tiba di Qatar.
Kemudian, para pebalap akan ditransfer ke hotel sambil menunggu hasil tes PCR yang dilakukan di bandara. Jika hasil tes PCR negatif, mereka bisa menjalankan persiapan tes pramusim. Protokol di padok akan sama dengan musim lalu, dengan aturan jaga jarak dan tidak ada interaksi antarpersonel tim.
Jika dalam periode itu ada personel yang meninggalkan Qatar dan ingin masuk lagi, mereka wajib menjalankan prosedur yang sama dari awal. Dorna Sports pun akan melakukan pemantauan dengan kewajiban setiap tim melaporkan kondisi serta riwayat keberadaan personelnya selama di Qatar. Tim medis akan menganalisis laporan itu untuk memastikan mereka yang masuk ke area sirkuit negatif Covid-19.
Protokol ketat itu bisa berjalan efektif musim lalu sehingga tidak terjadi penularan di area padok. Para pebalap yang positif Covid-19 pada 2020, seperti Valentino Rossi dan pebalap Moto2, Jorge Martin (kini Pramac Ducati MotoGP), diidentifikasi positif menjelang keberangkatan ke lokasi balapan.
Mereka diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 10 hari dan baru bisa masuk padok jika dua tes PCR hasilnya negatif. Khusus untuk Rossi, dia menjalani tiga tes PCR setelah tes pertama pada akhir masa karantina hasilnya positif. Dua tes terakhir berlangsung dalam rentang 24 jam.
Meningkatnya kasus positif Covid-19 serta status darurat di Malaysia berujung pembatalan tes pramusim MotoGP di negara itu.
Pandemi Covid-19 ini menuntut para pebalap ekstra disiplin menerapkan protokol. Jika positif, mereka berpotensi besar kehilangan peluang juara. Martin merasakan itu. Padahal, sebelum positif Covid-19, dia merupakan salah satu kandidat juara Moto2 musim 2020.
Risiko itulah yang membuat pebalap Suzuki, Joan Mir, menerapkan protokol dengan sangat disiplin, termasuk bagi mereka yang tinggal serumah dengan dirinya di Andorra. Juara dunia MotoGP 2020 itu sangat membatasi kontak dengan orang lain dan tidak pernah makan di luar rumah selama musim balapan.
Mir menegaskan, dirinya akan menjalankan protokol yang sama begitu musim 2021 bergulir. Itu kehidupan yang sangat tidak menyenangkan, tetapi merupakan harga yang harus dibayar untuk mempertahankan gelar juara.
”Sekarang saya pergi ke restoran dan sedikit lebih rileks. Tetapi, saya pikir mimpi buruk akan kembali lagi begitu musim dimulai,” tegas Mir dikutip Speedweek, Kamis (4/2/2021).
Protokol ketat MotoGP akan kembali diterapkan musim ini, tetapi keputusan apakah ajang bisa bergulir atau tidak tetap di tangan pemerintah setempat. Hal itu ditegaskan dengan pembatalan tes pramusim di Sepang, Malaysia, yang rencananya bergulir pada Februari ini.
Dorna Sports berencana menerapkan protokol yang sama dengan yang diterapkan di Qatar. Namun, meningkatnya kasus positif Covid-19 serta status darurat di Malaysia berujung pembatalan tes pramusim MotoGP di negara itu.
Kondisi serupa terjadi di Argentina dan Amerika Serikat. Kedua seri balapan tersebut ditunda karena kasus positif Covid-19 yang kembali mengkhawatirkan. Pembatalan balapan di Termas de Rio Hondo (11 April) dan COTA (18 April) itu membuat Dorna Sports memasukkan balapan kedua di Qatar pada 4 April dan Portimao (18 April) sebagai balapan ketiga yang mengawali tur Eropa.
Sementara tur Asia akan dimulai dengan seri Jepang (3 Oktober), diikuti Thailand (10 Oktober), Australia (24 Oktober), dan Malaysia (31 Oktober). Baru-baru ini, seri Thailand dikabarkan batal bergulir karena pandemi.
Namun, pengelola Sirkuit Buriram menegaskan, informasi itu salah dipahami. ”Ada kesalahpahaman. Sebenarnya, pemerintah mengumumkan penundaan balapan 2020 dan menggelar balapan 2021 sebagai gantinya,” demikian bunyi pernyataan resmi pengelola sirkuit itu, dikutip Motorsport.
”Kami tetap melanjutkan dan menantikan untuk menggelar Thai GP di sirkuit kami, Oktober mendatang,” bunyi lanjutan keterangan itu.