Jadwal 20 balapan MotoGP 2021 berpotensi terus berubah sebagai dampak kekhawatiran pada mutasi virus SARS-CoV-2. Balapan dalam protokol ketat akan terus diterapkan sehingga membuat persaingan juara kembali sulit ditebak.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MADRID, KAMIS — Persaingan juara MotoGP musim 2021 masih sulit ditebak seperti pada 2020. Hal ini tidak lepas dari kondisi balapan yang akan berlangsung dalam balutan protokol kesehatan yang ketat sehingga persiapan pebalap kurang ideal. Salah satu hambatan sudah muncul dengan pembatalan tes pramusim di Sepang, Malaysia, yang dijadwalkan pada 19-21 Februari. Selain itu, pebalap paling konsisten, Marc Marquez, belum bisa tampil di beberapa seri awal musim 2021.
MotoGP menghadirkan kejutan sepanjang 2020 dengan sembilan pebalap yang memenangi balapan, serta 15 pebalap yang meraih podium. Konsistensi menghilang dari MotoGP akibat persiapan para pebalap dan tim-tim yang tidak maksimal menyusul pandemi Covid-19. Ducati, misalnya, tidak bisa memperbaiki masalah pada elektronik untuk menyesuaikan dengan karakter ban baru Michelin sehingga gagal tampil kompetitif pada musim 2020.
Musim 2021 diprediksi tidak akan jauh berbeda dibandingkan tahun lalu karena persiapan pebalap dan tim juga kurang ideal. Tes pramusim yang awalnya diagendakan dua kali di Sepang, Malaysia (16-19 Februari); dan Losail, Qatar (10-12 Maret), hanya akan berlangsung sekali. Tes di Sepang dibatalkan karena kebijakan pembatasan Pemerintah Malaysia terkait pandemi Covid-19 yang belum terkendali.
Selain persiapan yang terbatas itu, musim 2021 juga akan semakin ketat karena para pebalap elite kini berada di tim pabrikan. Juga kebijakan sejumlah pabrikan yang memberikan motor dengan spesifikasi sama untuk para pebalap tim satelit masing-masing. KTM sudah berkomitmen terus menurunkan empat RC16 dengan spesifikasi yang sama, Honda juga memberikan dua motor edisi 2021 ke LCR, sedangkan Yamaha telah lebih dulu berkomitmen mendukung Valentino Rossi yang membela Petronas Yamaha SRT dengan YZR-M1 spesifikasi pabrikan.
Persaingan yang ketat dengan banyak peraih podium yang berbeda-beda juga diprediksi oleh Cal Crutchlow, mantan pebalap LCR Honda yang musim ini menjadi pebalap penguji Yamaha. ”Jujur saya kira akan seperti itu, Anda akan terus melihat para pemenang kejutan dan banyak pebalap berbeda di podium sepanjang tahun ini karena semua orang pada dasarnya berlomba dengan motor pabrikan,” ujar Crutchlow dikutip Crash, Kamis (14/1/2021).
”Beberapa pebalap bisa membalap dengan ban-ban baru, beberapa pebalap tidak bisa, tetapi mereka yang kesulitan dengan itu mungkin akan menjadi sedikit lebih baik dengan ban dan bisa menjadi lebih kompetitif musim mendatang,” ujar Crutchlow, yang mengakhiri karier MotoGP pada seri Portimao lalu.
”Dalam 14 balapan (musim 2020), anda melihat sejumlah balapan yang sangat bagus dan saya yakin anda akan terus melihat itu musim mendatang jika ini masih kejuaraan ’normal’ seperti sebelumnya. Namun, saya yakin anda mendapati banyak pemenang berbeda (lagi),” kata pebalap asal Inggris Raya itu.
Musim lalu, ada sembilan pebalap yang memenangi seri balapan, yaitu Fabio Quartararo, Andrea Dovizioso, Brad Binder, Miguel Oliveira, Franco Morbidelli, Maverick Vinales, Danilo Petrucci, Alex Rins, dan Joan Mir. Quartararo sempat memimpin klasemen pebalap sebelum akhirnya dikudeta oleh Mir yang menjadi juara dunia MotoGP 2020. Mir konsisten meraih podium, tujuh kali, meskipun hanya sekali memenangi balapan. Adapun Quartararo dengan tiga kali menenangi balapan tidak cukup untuk meraih gelar juara dunia.
Konsistensi perfoma para pebalap menjadi sesuatu yang langka musim lalu. Ini sebenarnya gambaran nyata MotoGP di saat Marc Marquez tidak ada di garis start. Pebalap tim Repsol Honda itu hanya tampil pada seri pembuka, kemudian absen hingga musim berakhir akibat cedera humerus atau tulang lengan atas bagian kanan. Marquez diperkirakan akan absen hingga paling tidak enam seri musim 2021 akibat pemulihan operasi ketiga.
Persaingan terbuka
Tanpa Marquez, persaingan juara akan sangat terbuka. Mir akan mendapat tantangan berat untuk mempertahankan gelar juaranya. Selain dari para pebalap tim lain, rekan setimnya, Alex Rins, juga berpotensi menjalani awal musim dengan maksimal. Musim 2020 Rins terlambat bersinar karena mengalami cedera bahu.
Anda akan terus melihat para pemenang kejutan dan banyak pebalap berbeda di podium sepanjang tahun ini, karena semua orang pada dasarnya berlomba dengan motor pabrikan.
Perbaikan performa Ducati juga berpotensi memperketat persaingan, ditambah dengan promosi Jack Miller dan Francesco Bagnaia ke tim pabrikan asal Italia itu. ”Dari sudut pandang saya, sudah pasti saya berharap Jack menang. Dia memburu itu dalam balapan-balapan akhir (musim 2020) dan tidak ada alasan mengapa dia tidak bisa bersaing untuk gelar juara (pada 2021),” ujar Crutchlow.
”Saya juga menantikan melihat kembalinya Marc karena dia sangat dominan sepanjang beberapa tahun terakhir dan layak berada di garis start,” ucap Crutchlow.
”Ini akan berbeda bagi saya, menyaksikan balapan dari jauh, tetapi saya menantikan melihat balapan sebanyak mungkin dan seperti keinginan para penggemar,” lanjut pebalap berusia 35 tahun itu.
Jadwal berubah
Crutchlow seharusnya kembali memacu motor MotoGP saat tes pramusim di Sepang pada tes shakedown, 14-16 Februari. Namun, dengan pembatalan tes pramusim di Sepang, debut Crutchlow sebagai pebalap penguji Yamaha belum pasti. Tim-tim MotoGP dan pemegang hak siar balapan Dorna Sports masih membahas perubahan jadwal. Mereka bertemu melalui telekonferensi pada Kamis, untuk membahas potensi tes pramusim di Losail yang didekatkan dengan seri pembuka yang dijadwalkan pada 28 Maret.
Jadwal seri pembuka MotoGP itu bersamaan dengan seri pertama Formula 1 yang akan berlangsung di Bahrain pada 28 Maret menyusul penundaan seri Australia akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini tidak akan menguntungkan secara bisnis sehingga MotoGP berpotensi mengubah jadwal. Skenario yang ditelusuri oleh Motorsport diyakini akan ada pemangkasan jeda antara tes pramusim dengan balapan yang awalnya dua pekan menjadi sepekan.
Tes di Losail awalnya diagendakan pada 10-12 Maret. Jadwal itu berpotensi dipertahankan, tetapi seri Qatar akan dimajukan sepekan. Langkah ini untuk meringankan dan memudahkan operasional tim-tim MotoGP, Moto2, dan Moto3, karena bisa tetap berada di Qatar setelah tes pramusim. Musim lalu, balapan MotoGP batal berlangsung di Qatar karena para pebalap tidak bisa masuk kembali ke Qatar akibat syarat karantina Covid-19. Padahal, sebagian besar perlengkapan balapan ditinggal di Losail. Dorna hanya bisa menggulirkan balapan Moto2 dan Moto3 karena mereka sudah berada di Qatar sejak tes pramusim.
”Pandemi Covid-19 yang terus berlangsung dan lockdown yang dihasilkan serta kerumitan telah memaksa pembatasan kedua acara (tes shakedown dan tes pramusim) yang ditetapkan akan berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia pada Februari,” tulis pernyataan Dorna di laman MotoGP pada Rabu.
”Tes Qatar yang akan berlangsung di Sirkuit Internasional Losail mulai 10 hingga 12 Maret terus dikonfirmasi dan setiap pembaruan dan perubahan ke depan akan diinformasikan sesegera mungkin,” tutur Dorna.