LeBron James yang Tak Luntur Ditelan Umur
LeBron James, pada usia 36 tahun dan musim ke-18, masih menjadi raksasa paling menakutkan di NBA. Kehebatannya tak luntur ditelan umur.

Bintang Los Angeles Lakers LeBron James (kanan) bersiap mengoper bola dengan penjagaan guard Denver Nuggets Jamal Murray pada laga NBA antara Lakers dan Nuggets di Denver, Colorado, Senin (15/2/2021) pagi WIB. James semakin bersinar meski telah berusia 36 tahun.
Seusai menjuarai NBA musim lalu bersama Los Angeles Lakers, LeBron James ditanyai oleh jurnalis SportsCentre, Scott Van Pelt. Apa jadinya jika James usia 35 tahun bertemu dengan versi 28 tahun? Megabintang Lakers ini menjawab tegas, versinya yang lebih tua pasti akan mendominasi.
Dari jawaban ini, pebasket berjuluk ”Sang Raja” ini menegaskan, umur bukanlah sesuatu yang relevan dalam penampilannya.
James tidak membual. Dia membuktikan lagi perkataan tersebut saat ini, pada usia 36 tahun dan musim ke-18 bermain di NBA. Dia menggemparkan panggung NBA pekan ini dengan tampil selama 199 menit bersama Lakers, di 5 laga beruntun dalam 8 hari terakhir. Artinya, dalam jadwal padat ini, dia bermain sangat banyak sekitar 39,8 menit setiap laga.
Di antara rentetan pertandingan tersebut, dia harus memimpin Lakers dalam tiga laga beruntun yang berlanjut sampai babak tambahan. Bahkan, ketika melawan Detroit Pistons, Senin lalu, James mesti bermain melewati dua kali babak tambahan sekaligus. Jumlah menit bermain ini pun jauh melampaui rata-rata James musim ini (34,5 menit).
Namun, hebatnya, pemain berjiwa kompetitif tinggi ini sama sekali tidak tampak kelelahan di lapangan. Dia justru menjadi pahlawan dalam lima kemenangan beruntun Lakers. James memroduksi catatan fenomenal, rata-rata 28,2 poin; 9,8 rebound; dan 9,6 assist.

Forward Los Angeles Lakers LeBron James menyaksikan rekan-rekannya bermain pada laga NBA antara Los Angeles Lakers melawan Denver Nuggets di Denver, Colorado, Senin (15/2/2021) pagi WIB.
”Anda sedang menyaksikan kehebatan. Apa yang diinginkan, bisa dia lakukan. Sungguh luar biasa, apakah ini dihitung sebagai musim ke-18 baginya atau ke-10, akan sama saja luar biasanya,” kata pelatih Lakers Frank Vogel, tentang trend menakjubkan James setelah menang atas Memphis Grizzles, pada Sabtu (14/2/2021) WIB.
James, bukannya menua, malah terlihat semakin muda musim ini. Tubuhnya masih kokoh dengan tumpukan otot di bagian bahu dan lengan. Aksi-aksi eksplosif menombok bola dan lari kencang seperti lokomotif juga sering terlihat. Paling penting, performanya semakin dewasa dan konsisten.
Baca juga: LeBron James Akhiri Penantian Satu Dekade Lakers
Konsistensi kondisi fisik bisa dilihat dari rata-rata total bermainnya musim ini, selain dalam lima laga teranyar. Peraih empat gelar juara NBA ini mencatatkan rata-rata bermain 34,5 menit sejak awal musim. Sebagai pembanding, jumlah menit itu lebih tinggi daripada bintang muda, seperti Ben Simmons (33,2 menit), Donovan Mitchel (33,6 menit), hingga Zion Williamson (32,6 menit).
Rasa heran ditunjukkan rival James, pemain Golden State Warriors, Draymond Green. Dia bingung karena ”keabadian” James. ”Yo, mengapa James masih terus membaik (dengan usia sekarang)… Bagaimana?” tanya sang forward di Twitter.
Pertanyaan ini merupakan reaksi yang wajar. Bayangkan saja, James yang lebih dekat menuju usia kepala empat justru semakin sempurna. Padahal, dia melaui banyak rintangan sebelum musim dimulai. Salah satunya karena pramusim terpendek sepanjang sejarah NBA. Setelah bertarung di final musim lalu, dia hanya punya dua bulan untuk berisitirahat dan bersiap diri.

Bintang Los Angeles Lakers LeBron James merayakan poin yang dicetaknya pada laga NBA antara Lakers melawan Memphis Grizzlies di Staples Center, Los Angeles, California, Sabtu (13/2/2021). Lakers mengalahkan Grizzlies, 115-105.
”Keabadian” peraih empat gelar Most Valuable Player (MVP) ini semakin mengagumkan, jika dibandingkan dengan legenda NBA lain. Misalnya saja legenda Lakers Kobe Bryant. Pada usia 34-46 tahun, performa Bryant menurun drastis. Dia hanya mampu bermain 109 kali dalam tiga musim, atau hanya 48 persen dari seluruh laga musim reguler.
Dalam rentang usia sama, James masih mampu terlibat dalam 82 persen laga Lakers. Bahkan, musim ini pelatih Lakers Frank Vogel menurunkannya dalam seluruh laga, 27 kali. Selama periode rentan tersebut, dia jarang cedera.
Anda sedang menyaksikan kehebatan. Apa yang diinginkan, bisa dia lakukan. Sungguh luar biasa, apakah ini dihitung sebagai musim ke-18 baginya atau ke-10, akan sama saja luar biasanya.
Padahal, sama seperti Bryant, permainan James juga sangat eksplosif. Dia pun memainkan banyak pertandingan sejak musim debutan. James merupakan pemegang rekor sebagai pebasket dengan menit playoff terbanyak. Sepuluh kali sudah dia masuk ke final. Hal ini menandakan sang megabintang selalu menghadapi musim yang panjang selama 17 musim terdahulu.
Menurut Kyle Kuzma, pemain muda sekaligus rekan James, sang veteran mampu tetap bugar dan prima karena kekuatan pikirannya. ”(Baginya) kelelahan itu hanya ada di kepala. Dia adalah seorang binatang buas. Jika dia berkata tidak lelah, maka dia tidak akan lelah,” katanya.
Kandidat MVP

Forward Oklahoma City Thunder Luguentz Dort (tengah) mengawal bintang Los Angeles Lakers LeBron James (kanan) pada laga NBA antara Lakers dan Thundder di Staples Center, kamis (11/2/2021) pagi WIB.
Konsistensi ”Sang Raja” membuatnya berada di puncak daftar calon peraih MVP musim ini, berdasarkan NBA.com. Pebasket kelahiran Akron, Ohio, ini mengungguli bintang-bintang yang sedang naik daun seperti Joel Embiid dan Nikola Jokic.
”Dia telah melakukan segalanya. Dia hampir selalu mencatatkan rata-rata triple-double, dia selalu bermain luar biasa. Sejak awal musim, dia sudah menunjukkan dirinya dalam perburuan MVP. Saya pikir dia memimpin perburuan itu, dengan bermain konsisten di level tertinggi bersama kami,” kata megabintang Lakers sekaligus sahabat James, Anthony Davis.
Baca juga: LeBron James Melawan Realitas Usia
Menurut Davis, dalam usia yang memasuki fase pensiun, James tidak berhenti mengembangkan kemampuan. Musim ini, misalnya, sahabatnya itu semakin ahli dalam menembak, terutama tiga poin. Lemparan jauh ini menambah paketnya yang sudah lengkap dengan kehebatan umpan dan penetrasi.
Musim ini, James memasukkan lemparan tiga poin terbanyak selama 18 musim berkarier, dengan rata-rata 2,7 kali setiap laga. Dia juga mencatatkan akurasi hingga 39,1 persen, atau terbaik kedua sepanjang karier, setelah musim 2012-2013 di Miami Heat (40,6 persen).
Gaya main ini yang membedakan James versi tua dengan versi muda. James versi muda akan mencoba menerobos masuk ke area dekat keranjang sebanyak mungkin. Sementara itu, James versi tua lebih cerdik. Dia akan memanfaatkan peluang, baik dari dalam maupun luar.

Bintang Los Angeles Lakers LeBron James (tengah) dikerumuni rekan-rekannya saat merayakan sukses Lakers menjadi juara NBA 2020 setelah mengalahkan Miami Heat, 4-2, di AdventHealth Arena, ESPN Wide World Of Sports Complex, Lake Buena Vista, Florida, 11 Oktober 2021.
Hal itu bisa digambarkan dengan statistik pribadinya. Jumlah percobaan lemparan tiga poin James saat ini, lebih banyak sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan satu dekade lalu, ketika berusia 26 tahun.
”Hal itu membuat perbedaan yang sangat besar. Maksud saya, bagaimana Anda akan menjaganya? Dia bisa melempar tiga poin sangat konsisten, dia juga bisa masuk ke paint area. Dia jadi sangat sulit dijaga, saat bersamaan kami (rekan-rekannya) sangat terbantu,” tambah Davis.
Baca juga: Tuntasnya Janji Juara Lakers untuk Kobe Bryant
Tidak hanya untuk rekor pribadi, peningkatan ”Sang Raja” juga berdampak langsung terhadap performa tim. Lakers kini ini memiliki rekor kalah menang terbaik terbaik dari seluruh tim dengan 77,8 persen kemenangan (21-6).
Kendrick Perkins meyakini James sudah sepatutnya menerima gelar MVP ke-5 musim ini. ”Dia sama sekali tidak beristirahat di usia 36 tahun. Tanpa merendahkan Jokic dan Embiid yang bermain sangat baik, gelar MVP harus diberikan kepada James. Musim ini dia mengingatkan kita semua akan kehebatannya. Lakers punya salah satu rekor terbaik karena ketangguhannya di dua sisi lapangan,” ucapnya.
Jika memenangi MVP lagi, James akan menyamai jumlah gelar milik legenda hidup Chicago Bulls Michael Jordan. Dia juga akan menjadi pemenang MVP tertua sepanjang masa, yang sebelumnya dipegang mantan pemain Utah Jazz Karl Malone (35 tahun). Gelar tersebut akan membuat keabadiannya semakin diakui. (AP)