Lakers memastikan diri sebagai juara NBA 2019-2020 setelah menumbangkan Heat di gim 6. LeBron James terpilih sebagai MVP Final.
Oleh
KELVIN HIANUSA dan NIKOLASH KORANO LMS
·4 menit baca
ORLANDO, SENIN — Setelah tragedi yang menewaskan Kobe Bryant, tujuan Los Angeles Lakers musim ini hanya satu. Mereka ingin merengkuh gelar juara NBA musim 2019-2020 sebagai persembahan untuk sang legenda klub. Dipimpin megabintang LeBron James dan Anthony Davis, skuad Lakers menuntaskan janji itu dengan sempurna.
Lakers meraih juara musim ini setelah menaklukkan ”raja” dari timur, Miami Heat, 106-93 di gim 6 Final NBA, pada Senin (12/10/2020), di ”gelembung” Orlando. Hasil itu membuat mereka menguasai final dengan kemenangan 4-2.
”Sejak tragedi itu, semua yang kami inginkan hanya melakukan segalanya untuk dia (Bryant). Kami berjanji tidak akan mengecewakan dia. Saya percaya, dia sedang melihat kami dari saat ini”. (Anthony Davis)
”Sejak tragedi itu, semua yang kami inginkan hanya melakukan segalanya untuk dia (Bryant). Kami berjanji tidak akan mengecewakan dia. Saya percaya, dia sedang melihat kami dari saat ini. Semua ini sangat berharga. Dia adalah kakak bagi kami,” kata Davis dalam seremoni juara.
Pemilik Lakers Jeanie Buss sempat diwawancarai saat penyerahan trofi. Menurut dia, ada satu perbedaan antara timnya dengan yang lain di ”gelembung” Orlando. Perbedaan itu adalah mereka punya janji terhadap Bryant.
”Kami memulai tahun ini dengan tragedi menyakitkan karena kehilangan sosok tercinta, Kobe. Biar trofi ini menjadi pengingat. Ketika bersatu dan saling percaya, hal luar biasa akan terjadi,” kata Buss.
Tidak hanya tim, para fans juga kembali mengingat sang legenda. Penghormatan untuk Bryant terdengar dalam perayaan para fans Lakers. Dari unggahan video @TheNBACentral, terdengar seruan nama sang legenda dari dalam gedung apartemen di pusat kota LA, ”Kobe... Kobe... Kobe...”
Adapun skuad Lakers berjanji akan juara musim ini setelah Bryant dan putrinya, Gianna, meninggal karena kecelakan helikopter pada awal 2020. Bryant adalah salah satu legenda terbesar Lakers yang bermain selama 20 tahun dan menyumbang 5 gelar juara.
Memori tentang Bryant itu selalu dibawa skuad Lakers di ”gelembung”. Mulai dari yel-yel tim ”1-2-3 Mamba!”, sampai penggunaan jersei khusus ”Mamba Hitam”. Jersei itu dipakai lima kali sepanjang playoff, dengan rekor kemenangan 4-1.
James dan rekan-rekan begitu beringas hari ini karena gagal memastikan juara pada gim 5, dua hari lalu. Saat itu, mereka kalah meski sudah yakin juara dengan memakai jersei ”Mamba Hitam" yang merupakan penghormatan untuk Kobe Bryant.
Api kemarahan tersebut membakar Heat. Sejak awal pertandingan, Lakers tidak terhentikan. Semua pemain, mulai dari Davis dan James, hingga Alex Caruso bermain sempurna. Mereka unggul 26 poin di paruh pertama. Keunggulan terbesar sepanjang sejarah final itu yang menjadi modal besar kemenangan hari ini.
James, yang selalu menyebutkan nama Bryant, hampir di setiap wawancara, memimpin kemenangan dengan triple double, 28 poin, 14 rebound, dan 10 assist. Dia disokong Davis dengan sumbangan 19 poin dan 15 rebound.
Kepemimpinan James di sepanjang seri ini diganjar gelar pribadi MVP Final. Penghargaan ini membuat James menjadi pemain pertama dalam sejarah yang bisa meraih MVP Final dengan tiga klub berbeda. Adapun ini merupakan gelar ke-4 baginya.
”Sangat berarti untuk bisa merepresentasikan tim ini. Ini adalah waralaba yang bersejarah. Saya selalu berkomitmen, dalam tubuh maupun pikiran. Sebab, hal terbaik adalah saya ada ketika rekan tim membutuhkan,” sebut pebasket berusia 35 tahun tersebut.
Gelar juara NBA ini merupakan yang ke-4 untuk James. Sementara itu, banyak dari tim Lakers yang akhirnya merasakan gelar juara pertama sepanjang karier. Mereka, antara lain, Caruso, Davis, dan Dwight Howard, serta pelatih Frank Vogel.
Lakers sekarang total sudah mengoleksi 17 trofi juara NBA. Mereka menjadi tim peraih juara terbanyak sepanjang masa, menyamai raihan oleh rival abadinya, Boston Celtics.
”Kami sudah melewati banyak hal. Saya sangat bangga kepada tim ini. Saya memberikan kredit sebesar-besarnya untuk mereka. Ini untuk semuanya, terutama para penggemar Lakers. Kami berhasil melakukannya!” kata Vogel sambil tertawa lepas.
Bagi Heat, ini adalah perjalanan yang membanggakan. Meski kalah, mereka sudah membuat keajaiban dengan bisa lolos ke final. Padahal, sebelum kelanjutan liga, tidak ada satu pun yang memprediksi mereka bisa melaju jauh musim ini.
Perjuangan tim asuhan Erik Spoelstra ini juga luar biasa. Mereka mampu mengalahkan Lakers dua kali dalam seri ini. Sepanjang playoff, tidak ada tim yang bisa mengalahkan Lakers lebih dari sekali.
Spoelstra emosional dalam wawancara setelah pertandingan. Dia menghapus air matanya sebelum menjawab pertanyaan media terkait hasil Heat musim ini. ”Kami tidak dapat hasil yang kami mau, tetapi ini akan menjadi kenangan seumur hidup karena kami bersama-sama melewatinya,” katanya.
Kultur Heat yang mengutamakan kebersamaan benar-benar berkilau di ”gelembung”. Meski sudah tidak ada harapan di akhir gim 6, mereka masih solid sebagai tim sampai waktu habis. Mereka saling mendukung tanpa menyalahkan satu sama lain.
Adapun Heat terlihat sangat kelalahan hari ini. Mereka seakan sudah menghabiskan seluruh tenaga saat memenangkan gim sebelumnya. Bintang Heat, Jimmy Butler, yang jadi pahlawan dengan bermain 47 menit 11 detik pada gim 5, tidak bisa berbuat banyak hari ini. Dia hanya menghasilkan 12 poin. (AP)