PLN terus berupaya menghadirkan jaringan listrik di pedalaman NTT. Masih ada 75.414 rumah warga belum teraliri listrik.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebanyak 75.414 rumah warga di Nusa Tenggara Timur belum teraliri listrik dari PT PLN (Persero). PLN Unit Induk Wilayah NTT pun terus berupaya agar rumah-rumah warga itu segera tersambung dengan jaringan listrik.
PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT baru saja meresmikan penerangan listrik bagi 1.235 keluarga di lima desa di Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. Kelima desa itu adalah Bere, Wae Kodi, Latung, Wae Renca, dan Desa Golo Lanak. Peresmian kehadiran listrik di lima desa itu berlangsung di Desa Golo Lanak.
Peresmian dilakukan Senior Manager Pembangkitan Listrik PT PLN (Persero) Umar Farouk Andy Saputro, Rabu (22/11/2023). Umar mengatakan, program listrik desa merupakan bentuk kehadiran negara melayani masyarakat sampai pelosok wilayah, seperti desa-desa di pedalaman NTT ini. Hal itu juga untuk mewujudkan energi berkeadilan dan pemerataan pembangunan ekonomi masyarakat.
”Saat ini terdapat 5,96 persen atau setara 75.414 rumah warga di NTT belum mendapatkan listrik negara. Pembangunan kelistrikan terus berlanjut sampai semua desa menikmati. Saat ini, rasio elektrifikasi di NTT mencapai 94,04 persen pada September 2023. Desa yang sudah berlistrik sebanyak 3.224 unit atau 93,67 persen,” kata Umar.
Umar memaparkan, pembangunan jaringan listrik di lima desa di Kecamatan Cibal itu merupakan bagian dari pembangunan jaringan listrik di Manggarai pada tahun 2023. Pembangunan itu terlaksana berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, terutama masyarakat yang lahannya dilewati jaringan listrik, pemerintah desa, dan pemerintah daerah.
Umar menambahkan, dengan kehadiran listrik itu, diharapkan perekonomian masyarakat di lima desa tersebut kian menggeliat. Kehadiran jaringan listrik juga diharapkan bisa membantu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
”Bengkel sepeda motor, usaha mebel, kerajinan tenun, dan berbagai usaha lain bisa buka sampai larut malam. Kegiatan belajar anak-anak malam hari juga tak terganggu,” ujar Umar.
Bupati Manggarai Heribertus Nabit menyampaikan terima kasih kepada PLN atas kehadiran jaringan listrik di lima desa tersebut. Dia menyebut, listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang sangat penting.
Untuk menghadirkan listrik di lima desa itu, PLN menghadirkan sejumlah infrastruktur pendukung, misalnya jaringan tegangan menengah sepanjang 25,8 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sejauh 48,46 kms, serta sembilan gardu distribusi dengan kapasitas 450 kVA untuk menerangi 1.991 potensi calon pelanggan.
Selain itu, PLN UIW NTT juga melakukan sejumlah aktivitas sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan itu antara lain berupa penanaman 2.000 anakan mangrove di pantai Nabe, Kecamatan Maukoro, Kabupaten Ende.
Saat ini terdapat 5,96 persen atau setara 75.414 rumah warga di NTT belum mendapatkan listrik negara.
Kegiatan ini dilakukan oleh PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, forum peduli risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, koalisi orang muda perubahan iklim, dan masyarakat.
Manajer PLN UPK Flores Andi Martha Siswayuhdi mengatakan, mangrove yang ditanam tidak hanya sebagai pelindung dari abrasi pantai, tetapi juga melindungi ruas jalan trans Maumere-Mbay. Tanaman itu juga berfungsi untuk menjaga kualitas air dan menjadi habitat alami bagi keanekaragaman hayati.
”Penanaman mangrove bagian dari solusi kompleks menjaga keseimbangan ekosistem, mulai dari mencegah sedimentasi berlebihan hingga mengatasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan menekan gelombang pantai,” kata Andi.
Pimpinan STPM Santa Ursula Ende, Yulita Eme, mengatakan, kegiatan itu juga untuk mengajarkan generasi muda agar mencintai lingkungan yang kondisinya semakin terdegradasi. Dengan penanaman mangrove itu, masyarakat Desa Nabe yang berjumlah sekitar 500 jiwa diharapkan bisa hidup aman dan tak terusik oleh masalah abrasi pantai dan gelombang pantai.
”Terima kasih kepada PT PLN yang telah berkolaborasi dengan masyarakat dan perguruan tinggi, menjaga lingkungan ini. Keberlanjutan masa depan lingkungan ini tidak hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi semua insan manusia yang mendiami bumi ini,” kata Yulita.