Dukung Pendidikan di Sumba, PLN NTT Bantu Laptop dan Layanan Internet
PLN NTT membantu laptop dan layanan internet bagi pendidikan dasar dan menengah di Pulau Sumba.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur membantu laptop dan layanan internet bagi sejumlah sekolah di Pulau Sumba. Generasi muda harus lebih memahami dan mendalami dunia teknologi dan informasi yang semakin berkembang pesat. Bantuan ini untuk meningkatkan mutu pendidikan, dalam rangka mencapai program Millennium Development Goals pada 2030.
General Manager PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Jatmiko di Kupang, Rabu (15/6/2022), mengatakan, PLN memiliki program tanggung jawab sosial dan lingkungan, ”PLN Peduli”. Melalui program ini, PLN telah terlibat di sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan dan lingkungan.
Kali ini, bantuan ditujukan kepada siswa sekolah dasar dan menengah di Pulau Sumba berupa sarana dan prasarana pendidikan.
Menurut dia, kali ini PLN salurkan 40 laptop bagi pelajar di SMP Kristen Cahaya Kasih Waetabula, SMKN 1 Wewewa Barat, SMK Don Bosco Waetabula, dan SD Marsudirini Tambolaka. Semuanya berada di Sumba Barat Daya (SBD).
”Bantuan serupa juga pernah PLN berikan 2018 di sejumlah sekolah di SBD. PLN fokus di SBD dulu, setelah itu bergeser ke kabupaten lain,” katanya.
Selain itu, diberikan pula layanan internet berupa pemasanganjaringan Wi-Fi di sekolah tersebut, termasuk sekolah lain yang selama ini belum mendapatkan layanan internet.
Dengan kehadiran layanan internet tersebut, siswa, guru, dan tata usaha tidak lagi membeli kuota internet dengan biaya pribadi atau sekolah. Kuota untuk internet bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.
Layanan laptop internet itu juga didukung dengan layanan listrik dari PLN ke sekolah-sekolah itu secara stabil. Hampir semua sekolah dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi di Pulau Sumba telah mendapatkan layanan listrik dari PLN, meski bersumber dari mesin diesel atau dari energi baru terbarukan.
Menjaga dan merawat
Ia berharap, para siswa dapat memanfaatkan laptop dengan baik, termasuk menjaga atau merawatnya. Soal penggunaan laptop oleh para siswa, itu akan diatur pihak sekolah, bisa bergilir bagi setiap siswa atau beberapa siswa yang sama sekali belum memiliki laptop.
Bantuan itu untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.Dengan bantuan itu, aktivitas belajar siswa dan guru diharapkan lebih ditingkatkan. Melalui sarana laptop dan layanan internet tersebut, siswa bisa bisa belajar apa saja, terutama mata pelajaran yang diajarkan sekolah.
Ketua Yayasan SMP Kristen Cahaya Kasih Sumba Imanuel Horro menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan laptop dan layanan internet tersebut.
Ia berjanji bantuan itu akan dimanfaatkan sebaik mungkin demi kemajuan belajar-mengajar di sekolah itu.
Guru-guru akan mendampingi para siswa dalam pengoperasian sekaligus mengawasi pemanfaatan laptop tersebut agar tetap terawat sehingga bisa dipakai untuk siswa generasi berikut. Siswa tetap diarahkan agar memanfaatkan sarana tersebut semata-mata untuk tujuan pembelajaran, bukan untuk kegiatan media sosial semata.
Di tengah pandemi Covid-19 dan harga sejumlah kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, orangtua sangat sulit mengadakan laptop untuk anak-anak. Bantuan tersebut sangat membantu pihak siswa, sekolah, dan meringankan beban ekonomi orangtua siswa.
Ini laptop sekolah sehingga saya tetap jaga karena suatu saat akan digunakan juga oleh adik-adik yang masuk di sekolah ini. (Yohanes Bulla)
Ia mengakui, selama ini aktivitas belajar-mengajar sering terkendala karena kesulitan perangkat laptop dan layanan internet, yang saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar sekolah.
Kemajuan teknologi dan informasi yang sulit terbendung mendorong semua harus berubah, termasuk sarana dan prasarana pendidikan.
”Dulu sekolah hanya fokus di papan tulis dan buku tulis, sekarang tidak seperti itu lagi. Laptop, ponsel pintar, dan layanan internet menjadi penentu kelanjutan pendidikan ke depan. Mengubah sarana dan prasarana belajar bagi generasi muda saat ini, keuangan pun harus disiapkan,” kata Horro.
Generasi muda saat ini adalah penerus dan penentu kemajuan NTT ke depan. Jika sejak dini mereka sudah mengoperasikan peranti lunak seperti laptop, ke depan tidak mengalami kesulitan lagi.
Perkembangan teknologi dan informasi ke depan semakin pesat. ”Jika anak-anak tidak dibekali dengan perangkat laptop dan internet, mereka akan ketinggalan,” kata Horro.
Kehadiran perangkat laptop dan layanan internet ini juga untuk mendukung tercapainya program Millennium Development Goals atau MDGs, 2030. Program ini menyasar generasi muda saat ini.
Mereka pemilik masa depan bangsa ini. Perkembangan Indonesia ke depan terletak pada bagaimana pemerintah menyiapkan generasi muda saat ini.
Yohanes Bulla (16), salah satu siswa SMK Don Bosco Waetabula, SBD, mengatakan, sangat antusias mendapatkan laptop itu. Ia berjanji akan belajar serius dan secara efektif dengan perangkat tersebut.
”Ini laptop sekolah sehingga saya tetap jaga karena suatu saat akan digunakan juga oleh adik-adik yang masuk di sekolah ini,” katanya.