PLN Bakal Tambah 24 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di IKN
Mulai akhir 2023 hingga tahun 2024, PT PLN menargetkan menambah sedikitnya 24 SPKLU yang bisa digunakan untuk pengisian daya mobil listrik.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal terus ditambah. Hal ini dilakukan untuk mendukung sistem transportasi ramah lingkungan di ibu kota baru.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, hingga September 2023, PLN sudah menyediakan dua SPKLU di kawasan IKN. Infrastruktur itu akan ditambah 24 unit SPKLU pada akhir 2023 dan diteruskan pada 2024.
Ia menyatakan, hingga akhir 2023, PLN bakal menambah lima SPKLU ultra fast charging mobile di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Penambahan unit yang sedang digarap itu ditempatkan di sekitar Istana Kepresidenan, glamping IKN, hunian pekerja konstruksi, dan Plaza Ceremony.
Selanjutnya, kata Darmawan, PLN bakal menambah 19 SPKLU di KIPP IKN pada 2024. ”Karena IKN ini akan menjadi kota yang futuristik, di mana semua moda transportasi yang digunakan harus ramah lingkungan, maka kami siap mendukung kebutuhan infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin (13/11/2023).
Darmawan mengatakan, guna membangun ekosistem kendaraan listrik di IKN, PLN tak bisa bekerja sendiri. PLN perlu bekerja sama dengan berbagai pihak. Untuk itu, PLN membuka peluang kolaborasi dalam penyediaan SPKLU untuk mobil ataupun stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) untuk sepeda motor di IKN.
Selain itu, agar SPKLU mudah ditemui di berbagai pusat keramaian dan fasilitas lain, Darmawan mengatakan, pihaknya bakal bekerja sama dengan instansi atau pihak swasta yang berada di IKN.
”Selain kami akan membangun SPKLU secara mandiri, kami juga akan bekerja sama dengan pemilik pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan perkantoran yang ada di IKN,” katanya.
Di luar IKN, PLN juga memastikan ketersediaan SPKLU di daerah penyangga. Menurut catatan PLN, saat ini terdapat 9 SPKLU di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pada 2024, PLN bakal menambah 31 unit lagi yang tersebar di dua provinsi tersebut.
Penyediaan infrastruktur kendaraan listrik itu sejalan dengan niat pemerintah untuk mulai mengoperasikan bus listrik di IKN pada 2024. Sebelumnya, Deputi Teknologi Hijau dan Digital Otorita IKN Ali Berawi mengatakan, pengoperasian bus listrik di IKN adalah langkah awal untuk mengurangi emisi dari kendaraan berbahan bakar fosil di ibu kota baru.
Warga yang berkunjung di IKN bakal dibiasakan bersepeda dan berjalan kaki di wilayah KIPP 1A IKN.
Kendaraan listrik dipilih lantaran tak mengeluarkan emisi. Hal itu mendukung IKN sebagai kota yang ramah lingkungan. Ali mengatakan, tahun 2024 juga ditargetkan mulai tersedia transportasi umum pada kawasan KIPP, termasuk penyediaan halte.
Tak hanya transportasi berbasis listrik, Ali mengatakan, warga yang berkunjung di IKN bakal dibiasakan bersepeda dan berjalan kaki di wilayah KIPP 1A IKN. ”Akan ada jalur untuk pesepeda dan pejalan kaki yang bisa menjangkau beberapa titik di kawasan KIPP 1A,” kata Ali.
Selain hal-hal itu, pemerintah juga sudah mulai membangun pembangkit listrik ramah lingkungan. Awal November 2023, PT PLN (Persero) melakukan peletakan batu pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW).
Kegiatan itu dihadiri Presiden Joko Widodo. Saat itu, Presiden menjelaskan, PLTS ini akan mereduksi emisi sampai dengan 104.000 ton karbon dioksida per tahun. PLTS ini mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt jam (GWh) per tahun.