FIFA Beri Pendanaan Rp 85,6 Miliar untuk Bangun Pusat Pelatihan Sepak Bola di IKN
FIFA memberi dukungan dana Rp 85,6 miliar kepada Pemerintah Indonesia untuk membangun pusat pelatihan nasional sepak bola di IKN. Pembangunan itu juga didukung oleh dana dari APBN sebesar Rp 95 miliar.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
NUSANTARA, KOMPAS — Selain pembangunan pusat pemerintahan di Ibu Kota Nusantara, pemerintah juga mulai membangun pusat pelatihan nasional sepak bola di kawasan ibu kota baru. Selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pembangunan fasilitas itu didukung pendanaan oleh FIFA.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking pusat pelatihan nasional (national training center) sepak bola itu dilakukan Presiden Joko Widodo, Jumat (22/9/2023). Pusat pelatihan itu berlokasi di Subwilayah Pengembangan 1B Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
”Hari ini kita akan ground breakingnational training center untuk sepak bola Indonesia, pusat pelatihan yang dibangun di atas lahan seluas 34,5 hektar yang di dalamnya akan ada delapan lapangan dan fasilitas pendukung lainnya,” kata Presiden.
Kegiatan itu dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Selain itu, hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Gubernur Kaltim Isran Noor, Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, serta Direktur Anggota Asosiasi Regional Asia dan Oseania FIFA Sanjeevan Balasingam.
Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia punya stadion bertaraf internasional di berbagai pulau. Kendati demikian, Indonesia belum memiliki pusat pelatihan terpusat dan terintegrasi untuk tim nasional sepak bola Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan pusat pelatihan nasional sepak bola di IKN itu sangat penting.
Menurut Presiden, pembangunan pusat pelatihan itu terintegrasi dengan pembangunan IKN. Oleh karena itu, lokasinya tak jauh dari lokasi Istana Presiden di ibu kota baru. Pusat pelatihan tersebut berada di sebelah barat daya istana.
Pembangunan pusat pelatihan itu mendapat pendanaan FIFA Forward dengan nilai yang terbesar di Asia Tenggara, yakni RP 85,6 miliar. Dana itu dikucurkan melalui PSSI. Selain itu, pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp 95 miliar dari APBN. Dana dari negara itu digunakan untuk pembangunan infrastuktur dasar dan pembukaan lahan.
”Saya yakin sepak bola Indonesia dengan sarana-prasarana yang memadai optimis menyaksikan timnas kita tidak hanya juara di Asia Tenggara, tetapi juga mendunia,” ujar Presiden.
Erick Thohir menjelaskan, pada tahap pertama, pembangunan pusat pelatihan itu akan dilakukan sekitar enam bulan terhitung sejak ground breaking. Pada tahap pertama itu akan dibangun dua lapangan sepak bola, tempat penginapan atlet dan pelatih, ruang ganti, serta sarana pendukung lainnya.
Asrama atau tempat penginapan atlet akan terdiri dari empat gedung dua lantai. Total ruangan di dalamnya sebanyak 91 ruangan, terdiri dari tujuh ruangan dengan masing-masing dua tempat tidur dan 84 ruangan dengan empat tempat tidur per ruangan.
Saya yakin sepak bola Indonesia dengan sarana-prasarana yang memadai optimis menyaksikan timnas kita tidak hanya juara di Asia Tenggara, tetapi juga mendunia.
Selanjutnya, pada tahap kedua akan dibangun delapan lapangan di pusat pelatihan itu, terdiri dari lima lapangan sepak bola besar, satu lapangan futsal, satu lapangan latihan tertutup, serta satu lapangan multisport.
”Ini saya rasa simbol bahwa dunia internasional, dalam hal ini FIFA, percaya bahwa pembangunan IKN ini benar-benar nyata,” tutur Erick di hadapan Presiden.
Sementara itu, Sanjeevan Balasingam menyatakan, FIFA berharap seluruh pemuda Indonesia memiliki akses terhadap fasilitas dan infrastruktur olahraga kelas dunia. Ia berharap, pemain sepak bola muda Indonesia bisa berkembang dan meraih puncak prestasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan, nantinya bukan hanya cabang olahraga sepak bola yang bisa menikmati pusat pelatihan itu. Dito mengaku sudah diminta Presiden untuk mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan olahraga (sport science center), termasuk di IKN.
”Mengingat IKN sebagai simbol peradaban baru bagi indonesia ke depan, sport science center itu mencakup semua cabang olahraga,” kata Dito.
Sport science center itu nantinya akan berfungsi sebagai pusat penelitian seluruh cabang olahraga. Dito menyebut, pusat penelitian dan pengembangan olah ragaitu nantinya akan berdampingan dengan pusat pelatihan di IKN.