Hasil Pemeriksaan DNA, Jenazah Korban Pesawat SAM Air Segera Diumumkan
Pemeriksaan DNA enam korban kecelakaan pesawat SAM Air dilakukan di Pusdokkes Polri. Hasil pemeriksaan akan diumumkan beberapa hari mendatang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Proses identifikasi jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, yang dievakuasi pada 27 Juni 2023 lalu masih menunggu hasil pemeriksaan DNA. Menurut rencana, hasil pemeriksaan DNA para korban akan disampaikan pada Selasa (11/7/2023).
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Komisaris Besar dr Nariyana mengatakan, pemeriksaan DNA para korban dilakukan di Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Jakarta.
”Pihak Pusdokkes Polri menginfokan bahwa hasil pemeriksaan DNA akan disampaikan pada Selasa besok. Mudah-mudahan proses ini berjalan lancar dan identitas jenazah para korban segera diketahui,” kata Nariyana saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (9/7/2023),
Ia memaparkan, pemeriksaan jenazah korban dengan metode DNA memakan waktu sekitar dua minggu. Pemeriksaan DNA dilakukan karena tubuh korban mengalami luka bakar mencapai 80-90 persen sehingga tak bisa dikenali.
Pesawat SAM Air bernomor penerbangan PK-SMW itu jatuh di gunung setelah 7 menit lepas landas dari Bandara Elelim, Yalimo, pada Jumat (23/6/2023) pukul 10.53 WIT. Pesawat itu membawa dua awak dan empat penumpang dengan tujuan Kampung Poik, Distrik Welarek, Yalimo.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Hari Permadi, sementara Levi Telenggen bertindak sebagai kopilot. Adapun identitas empat penumpang pesawat itu adalah Bartolomeus, Kilimputni, Ebet Halerohon, dan Dormina Halerohon.
Beberapa jam setelah kejadian, badan pesawat itu ditemukan dalam kondisi hancur dan terbakar di area pegunungan. Adapun enam orang di pesawat itu ditemukan dalam kondisi tewas. Setelah berjibaku mencapai lokasi kejadian selama empat hari, tim SAR gabungan yang berjumlah 12 orang akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah korban.
Nariyana mengatakan, tim DVI Polda Papua telah mengirimkan lima sampel darah untuk pemeriksaan DNA di Laboratorium Pusdokkes Polri. ”Kami hanya mengirimkan lima sampel darah karena terdapat dua korban yang memiliki hubungan kekerabatan, yakni Ebet dan Dormina,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur SAM Air Wagus Hidayat menyampaikan dukacita yang mendalam bagi keluarga korban. Ia berharap upaya identifikasi para korban dapat berjalan lancar.
”Kami akan bersinergi dengan pihak kepolisian agar proses identifikasi para korban berjalan lancar. Kami berharap SAM Air kembali beraktivitas melayani masyarakat di wilayah pedalaman Papua,” kata Wagus.
Mudah-mudahan proses ini berjalan lancar dan identitas jenazah para korban segera diketahui.