Enam Korban Kecelakaan Pesawat SAM di Yalimo Ditemukan Tewas
Tim SAR gabungan menemukan dua awak dan empat penumpang pesawat SAM Air yang jatuh di pegunungan Yalimo dalam kondisi tewas.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Tim SAR gabungan berhasil menemukan enam korban kecelakaan pesawat SAM Air PK-SMW di wilayah pegunungan, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Selasa (27/6/2023). Dua awak pesawat dan enam penumpang ditemukan dalam kondisi tewas.
Kepala Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura, Marinus Ohoirat yang berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, membenarkan informasi tersebut. Korban telah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan akan diterbangkan ke Wamena. Jarak dari Wamena ke lokasi jatuhnya pesawat dengan helikopter memakan waktu sekitar 15 menit.
Ia memaparkan sebanyak 12 personel gabungan TNI dan SAR Jayapura yang telah berada dekat lokasi jatuhnya pesawat. Adapun pengiriman tim SAR gabungan ke lokasi jatuhnya pesawat mengunakan helikopter Caracal HT-7201 milik TNI dari Wamena.
Diketahui pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW jatuh di gunung setelah tujuh menit lepas landas dari Bandara Elelim, Yalimo, pada Jumat (23/6/2023) pukul 10.53 WIT. Pesawat yang membawa dua awak dan empat penumpang dengan tujuan Kampung Poik, Distrik Welarek, Yalimo.
Identitas pilot adalah Kapten Hari Permadi dan Levi Murib selaku kopilot. Sementara identitas empat penumpang adalah Bartolomeus, Kilimputni, Ebet Halerohon, dan Dormina Halerohon.
Tim SAR gabungan yang menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa Air menemukan pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW di area pegunungan sekitar pukul 16.10 WIT. Badan pesawat dalam kondisi hancur dan terbakar.
"Tim SAR gabungan akan membawa jenazah para korban dengan helikopter Caracal dari lokasi jatuhnya pesawat ke Wamena. Setelah itu, para korban akan diterbangkan ke Jayapura untuk diidentifikasi tim DVI Polda Papua di Rumah Sakit Bhayangkara, " papar Marinus.
Data yang telah terkumpul adalah pakaian yang digunakan, tanda khusus di tubuh korban dan ciri fisik seperti berat dan tinggi badan
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Komisaris Besar dr Nariyana memaparkan, pihaknya telah menerima data antemorten dari lima korban. Masih tersisa data antemorten yang belum diserahkan kerabat dari korban bernama Dormina.
"Data yang telah terkumpul adalah pakaian yang digunakan, tanda khusus di tubuh korban dan ciri fisik seperti berat dan tinggi badan. Kami terus bersinergi dengan pihak SAM Air untuk mengumpulkan data antemorten dari kerabat seluruh korban, " kata Nariyana.
Anes Telenggen selaku paman dari Levi selaku kopilot pesawat SAM Air PK-SMW menyampaikan terima kasih bagi tim SAR gabungan dan berbagai pihak yang terlibat dalam upaya evakuasi para korban. Ia mengungkapkan, kedua orangtua Levi yang berada di Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya belum mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya.
"Peristiwa ini adalah takdir yang sudah ditentukan Tuhan. Kami berharap proses identifikasi para korban di Rumah Sakit Bhayangkara berjalan lancar, " ungkap Anes.