logo Kompas.id
NusantaraBanjir yang Telah Menjadi...
Iklan

Banjir yang Telah Menjadi Langganan di Medan

Kerusakan lingkungan di hulu dan buruknya sistem drainase di hilir membuat penanganan banjir di Kota Medan tak berjalan. Banjir kian sering dan titik banjir semakin banyak akibat sedimen. Muara sungai juga tumpat.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 4 menit baca
Sungai Parit Busuk tampak dipenuhi sedimen berupa sampah dan lumpur di Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/5/2023). Penanganan banjir di Medan jalan di tempat selama bertahun-tahun.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Sungai Parit Busuk tampak dipenuhi sedimen berupa sampah dan lumpur di Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/5/2023). Penanganan banjir di Medan jalan di tempat selama bertahun-tahun.

Bagi warga Medan, banjir bak langganan. Mereka yang tinggal di tepi sungai dihantui waswas rumahnya bakal terendam jika hujan turun dalam hitungan jam. Sementara mereka yang tidak tinggal di bantaran sungai bersiap-siap menghadapi kemacetan di jalan dan hambatan mobilitas akibat banyaknya titik jalanan kota yang terendam banjir.

Kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun, bahkan menimbulkan korban jiwa. Kasus banjir menelan korban jiwa terakhir terjadi pada Desember 2020. Tercatat lima orang meninggal terseret banjir di Perumahan de Flamboyan, Medan Tuntungan, Kota Medan. Setiap menjelang akhir tahun hingga awal tahun, banjir mengintai merendam dalam skala kecil beberapa kawasan, hingga belasan kecamatan jika skalanya besar.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000