Pengelola Angkutan Transportasi di Bali Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Pengelola sarana transportasi di Bali diimbau mewaspadai cuaca ekstrem saat Natal dan Tahun Baru. Salah satu angkutan transportasi yang harus mewaspadai cuaca ekstrem adalah kapal penyeberangan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KARANGASEM, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi terjadinya cuaca ekstrem menjelang akhir tahun 2022. Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra pun mengimbau pengelola angkutan transportasi mewaspadai kondisi cuaca ekstrem dan memperhatikan aspek keselamatan selama melaksanakan perjalanan.
”Termasuk di penyeberangan. Harus diperiksa perkiraan kondisi cuaca dan diantisipasi kemungkinan gangguan dalam penyeberangan di Selat Lombok ini,” kata Putu Jayan dalam kunjungannya di Pos Pelayanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat (23/12/2022) sore.
Pelabuhan Padangbai merupakan pelabuhan penyeberangan dari Bali menuju Lombok dan kepulauan Gili di Nusa Tenggara Barat serta ke Nusa Penida dan sebaliknya.
Putu Jayan menambahkan, Polda Bali juga memperkuat pengamanan di pelabuhan-pelabuhan dan bandara yang menjadi akses masuk ke Bali. Sebanyak 350 personel Brimob Polda Bali dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di pelabuhan ataupun bandara, selain 3.425 personel gabungan yang dikerahkan untuk pelaksanaan Operasi Lilin Agung 2022 di Bali.
”Sesuai arahan, kami diminta menambahkan kekuatan untuk keamanan dan keselamatan di pelabuhan-pelabuhan dan bandara. Pengaturan penebalan (penambahan personel) akan disesuaikan,” kata Putu Jayan.
Sebelumnya, BMKG merilis prakiraan terjadinya cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat, gelombang air laut tinggi, sampai angin kencang di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Bali. Dalam siaran pers tanggal 20 Desember 2022, BMKG menyatakan waspada potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kewaspadaan akan terjadinya cuaca ekstrem disebabkan terdapat potensi signifikan dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan, di antaranya, peningkatan aktivitas Monsun Asia, intensifikasi seruakan dingin Asia, dan adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia.
BMKG juga memantau beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan gelombang Rossby Ekuatorial.
Dinamika atmosfer maupun aktivitas gelombang atmosfer itu dinyatakan meningkatkan potensi awan hujan hingga menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, dan peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin menyatakan, pihak otoritas pelabuhan dan pemangku kepentingan terkait di Pelabuhan Padangbai selalu memantau perubahan kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG.
Suyasmin menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dan didukung Badan SAR Nasional, PT ASDP Indonesia Ferry, TNI Angkatan Laut, Polres Karangasem, serta pihak lainnya yang terkait keamanan dan keselamatan penyeberangan dalam pelaksanaan Pos Pelayanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Kami juga melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) terhadap kapal terkait persiapan Natal dan Tahun Baru,” kata Suyasmin. Dia juga menyebut, 20 kapal disiapkan beroperasi melayani penyeberangan melalui Pelabuhan Padangbai, Karangasem.