Pascatewasnya Pegawai, Bank Papua Hentikan Pelayanan di Distrik Sinak
Bank Papua menghentikan layanannya di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kebijakan ini ditempuh setelah aksi KKB yang menewaskan seorang pegawai Bank Papua di Sinak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — PT Bank Pembangunan Daerah Papua menghentikan sementara layanan operasional di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kebijakan ini diambil Bank Papua pascapenembakan oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang menewaskan pegawainya bernama Darius Yumame pada Selasa (13/12/2022).
Pemimpin Divisi Sekretaris PT Bank Papua Erna Kapisa dalam siaran pers yang diterima Kompas, Rabu (14/12/2022), mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian yang menimpa salah satu pegawai Bank Papua di Distrik (kecamatan) Sinak. Ia pun mengakui Bank Papua telah menutup layanan operasional di Sinak pascakejadian tersebut.
Ia pun menyampaikan, segenap jajaran Bank Papua berdukacita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Darius yang sehari-hari bertugas di Bank Papua Kantor Kas Distrik Sinak. Adapun Bank Papua akan mengurus proses pemulangan jenazah dari Sinak hingga kampung halamannya di Sorong, Papua Barat Daya.
Data yang dihimpun dari Bidang Humas Polda Papua, Darius ditembak di Kompleks Pasar Sinak sekitar pukul 09.00 WIT. Korban meninggal di tempat akibat luka tembak di kepala.
Tim gabungan TNI dan Polri langsung mengevakuasi jenazah korban ke Puskesmas Sinak. Diduga pelaku yang melakukan aksi tersebut adalah salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) bernama Yonis Murib alias Kalenak.
”Operasional Bank Papua Kantor Kas Sinak pascakejadian tersebut sampai dengan saat ini ditutup hingga adanya informasi lebih lanjut. Seluruh pegawai telah dievakuasi ke Timika,” kata Erna.
Erna berharap semua wilayah Papua dapat kembali aman dan kondusif. ”Kami berharap tidak ada lagi korban akibat aksi kekerasan dan setiap orang dapat bekerja dengan tenang untuk kemajuan tanah Papua,” ujarnya.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal Ramadhani menuturkan, satu peleton Satgas Preventif Damai Cartenz yang berjumlah sekitar 30 personel terus bersiaga dan secara intens melaksanakan patroli di Distrik Sinak. Upaya ini bertujuan mengantisipasi serangan KKB terhadap warga kembali terulang.
”Diduga pelaku aksi ini bernama Kalenak Murib. Ia adalah salah satu anggota KKB yang bergerak tanpa berkelompok. Kalenak juga merupakan terpidana kasus makar yang berhasil kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura di Jayapura pada Oktober 2021,” tutur Faisal.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy menyesalkan penembakan warga yang tidak bersalah di Distrik Sinak. Ia menegaskan, aksi penyerangan pekerja publik berdampak besar bagi masyarakat yang membutuhkan layanan perbankan.
Berdasarkan catatan Kompas dan data TNI-Polri, telah terjadi 49 kasus serangan KKB di Papua sejak Januari 2022 hingga kini.
Yan pun menilai aksi KKB dengan alasan korbannya adalah anggota intelijen TNI dan Polri tidak dapat dibenarkan. ”Perbuatan para pelaku sama sekali tidak mencerminkan perjuangan untuk sebuah ideologi, tetapi tindakan kriminal. Diperlukan upaya penegakan hukum untuk memberikan rasa damai bagi masyarakat,” kata Yan.
Diketahui, aksi teror KKB yang menyerang warga sipil dan aparat keamanan terus terjadi setiap tahun di wilayah Papua. Berdasarkan catatan Kompas dan data TNI-Polri, telah terjadi 49 kasus serangan KKB di Papua sejak Januari 2022 hingga kini.
Serangan KKB terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan. Daerah-daerah ini antara lain Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, dan Deiyai.
Serangan telah menimbulkan korban, baik dari aparat TNI, Polri, maupun warga. Dari aparat TNI, sebanyak 7 personel gugur dan 12 personel luka-luka, sedangkan anggota Polri yang gugur 1 personel dan 2 personel mengalami luka-luka. Sementara warga yang meninggal sebanyak 32 orang dan 7 orang luka-luka.