Elan NTB Menjadi Destinasi Wisata Olahraga Kelas Dunia
Kehadiran Mandalika dengan sirkuit internasionalnya, menjadi titik awal arah pengembangan pariwisata NTB yakni sport tourism atau wisata olahraga.

Seorang pesepeda mengangkat sepeda BMX miliknya saat melewati tantangan dalam lomba BMX Freestyle dalam rangkaian “World Muscle Tour & Sport Festival” di Pantai Kuta Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Mingguu (20/11/2022) lalu. Kegiatan tersebut semakin memperkuat posisi Mandalika sebagai kawasan atau destinasi sport tourism atau wisata olahraga di dunia.
Dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 akhir Desember lalu, Presiden Joko Widodo menyebut Mandalika akan menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia. Pernyataan Presiden itu, sejalan dengan semangat Nusa Tenggara Barat, yang melihat kehadiran Mandalika sebagai bagian mewujudkan daerah tersebut sebagai destinasi sport tourism atau wisata olahraga kelas dunia.
Minggu (20/11/2022) siang sekitar pukul 12.00 Wita, terik matahari begitu terasa di area tengah Kuta Beach Park atau Taman Pantai Kuta Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Akan tetapi, kondisi itu tidak menghilangkan antusias puluhan pesepeda asal NTB untuk beraksi. Juga para penonton yang sebagian besar sedang berwisata di sana, baik domestik maupun mancanegara.
Satu per satu pesepeda dipanggil dan unjuk kemampuan. Dengan sepeda BMX, mereka harus melewati sejumlah tantangan yang disiapkan panitia. Penonton bersorak kegirangan setiap pesepeda berhasil menaklukkan satu demi satu tantangan dengan mengangkat, berputar, hingga melompat bersama sepedanya.
Baca juga: Ramaikan Kembali Mandalika lewat Ajang Mandalika Track Day

Wisatawan melewati tempat berfoto yang disediakan penyelenggara “World Muscle Tour & Sport Festival” di Pantai Kuta Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Mingguu (20/11/2022) lalu. Kegiatan tersebut semakin memperkuat posisi Mandalika sebagai kawasan atau destinasi sport tourism atau wisata olahraga di dunia.
Saat para pesepeda beraksi, beberapa puluh meter arah barat, di salah satu hotel di kawasan tersebut, lebih dari 100 binaragawan dari 18 negara juga berkompetisi. Mereka menjadi yang terbaik pada 47 kategori kompetisi dari binagara amatir, binaraga pro, model fitnes, hingga model glamor.
Satu per satu dipanggil ke panggung diiringi riuh tepuk tangan penonton. Mereka kemudian mengikuti arahan pemandu untuk berpose dan langsung dinilai dewan juri. Di atas panggung, tubuh para peserta baik laki-laki maupun perempuan, terlihat mengkilat saat diterpa sorot lampu.
Kegiatan BMX Freestyle dan kejuaraan dunia binaraga dan fisik bertajuk 2022 WFF World Bodybuilding Championship Indonesia 2022 itu, merupakan bagian dari ajang “World Muscle Tour & Sport Festival”.
“Penyelenggaraan ajang ini, menunjukkan bahwa nama dan potensi Mandalika, Lombok, Indonesia semakin dikenal dunia. Sekaligus semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu destinasi sport tourism unggulan di Indonesia,” kata General Manajer The Mandalika Bram Subiandoro.
Baca jugua: Mandalika Bangun Peradaban

Dua peserta asal Padang, Sumatera Barat, melewati jembatan bambu di kawasan Pantai Seger saat mengikuti ajang Mandalika Ultra Trail 100 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (3/9/2022). Ajang yang pada 2022 memasuki tahun kedua penyelenggaraan, bertujuan untuk mendukung pengembangan Mandalika sebagai kawasan Sport Tourism. Tidak hanya dari dalam negeri, peserta Mandalika 100 juga berasal dari luar negeri.
Kawasan Mandalika sejak 2021 lalu semakin dilirik seiring kesuksesan kejuaraan dunia Superbike atau WSBK 2021. Magnetnya semakin terasa ketika pada Maret 2022, berlangsung MotoGP atau balap motor paling bergengsi di dunia.
Setelah itu, berbagai kegiatan berbasis sport tourism lain digelar di sana, baik skala nasional maupun internasioal. Misalnya, ajang lari lintas alam Mandalika 100, hingga lomba kendaraan ultra-hemat energi Sheel Eco Marathon 2022.
Menggerakkan ekonomi
Beragam kegiatan tersebut, sukses menggerakkan ekonomi masyarakat. Terutama setelah dua tahun lebih terpukul oleh pandemi Covid-19. Misalnya ajang MotoGP yang menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi NTB dihadiri 120.089 (selama tiga hari), mencatat perputaran uang mencapai hingga Rp 606,81 miliar.
“Keberhasilan Sirkuit Mandalika bukan hanya menghadirkan WSBK atau menjadi tuan rumah MotoGP. Tetapi yang paling penting adalah masyarakat lokal tidak menjadi penonton di tempat mereka sendiri,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah, November lalu.
Baca juga: Ekonomi (Musiman) Mandalika

Juara MotoGP 2021, Fabio Quartararo (Monster Energuy Yamaha MotoGP bersaing dengan pebalap Luca Marini di sirkuit Mandalika, saat test pramusim MotoGP 2022 hari kedua, Sabtu (12/02/2022). Kompas/Danu Kusworo
Kondisi itu tentu menjadi tujuan pemerintah saat memutuskan menjadikan Mandalika sebagai salah satu destinasi super prioritas. Berbagai infrastruktur dibangun, baik dalam maupun luas kawasan Mandalika.
“Infrastruktur yang telah kita bangun di luar Jawa, memberikan pengaruh yang besar pada titik-tik pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa. Ada Mandalika untuk pariwisata, juga Labuan Bajo,” kata Presiden Joko Widodo pada sambutannya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Rabu (30/11/2022).
Sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo, kehadiran Mandalika saat ini dilihat sebagai titik awal arah pengembangan baru atau fase ketiga pariwisata NTB yakni sport tourism.
Keberhasilan Sirkuit Mandalika bukan hanya menghadirkan WSBK atau menjadi tuan rumah MotoGP. Tetapi yang paling penting adalah masyarakat lokal tidak menjadi penonton di tempat mereka sendiri (Zulkieflimansyah)
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariyadi menyebutkan, pada fase pertama NTB menjadi tujuan wisatawan untuk santai, berlibur, hingga bulan madu. Sementara fase kedua, selain tempat berlibur juga untuk pertemuan, pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau MICE. Tetapi ketiganya sampai saat ini tetap bisa berjalan beriringan.
Baca juga: Warisan Nusantara Bernama Mandalika

Tim Gajser dari Slovenia menempati posisi pertama sesaat setelah start dan memimpin hingga akhir pada ajang Motorcross Grand Prix (MXGP) di Rocket Motor Circuit, Samota, Kabupaten Sumbawa, Minggu (26/6/2022). Tim Gasjer dari tim HRC Honda mendominasi pada MXGP 2022 mengungguli 20 kroser dari berbagai negara.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Yusron Hadi menambahkan, kehadiran Mandalika telah menjadi branding pariwisata nasional dan membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Tetapi pemerintah daerah tidak ingin hanya kawasan Mandalika yang memiliki 1.175 hektar yang merasakan dampak. Mandalika harus dilihat sebagai suatu kesatuan wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Oleh karena itu, kita harus berpikir, konsepnya Mandalika boleh menjadi pusat ekonomi baru. Tetapi harapannya, kemajuan juga dirasakan tempat-tempat lain di NTB. Jangan justru (kehadiran Mandalika), meniadakan destinasi yang ada,” kata Yusron.
Kegiatan berbasis sport tourism tidak hanya di Mandalika. Misalnya kejuaraan dunia Motokros di Samota, Sumbawa pada Juni 2022. Tahun depan, selain di Samota, kejuaraan tersebut juga diselenggarakan di Kota Mataram.
Baca juga: Masyarakat Sumbawa Rayakan MXGP Samota

Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tumpah ruah di jalan untuk memberikan semangat kepada para atlet peserta Ironman 70.3 saat bersepeda melintasi kawasan Kota Tua Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (8/10/2022). Ajang olahraga ketahanan yang memadu renang, sepeda, dan lari itu diikuti 406 atlet dari dalam dan luar negeri.
Ada juga Ironman 70.3 Lombok yang dipusatkan di Senggigi, Lombok Barat, pada Oktober 2022. Ajang olahraga ketahanan yang memadukan renang, bersepeda, dan lari itu rencaanya akan rutin digelar hingga lima tahun ke depan.
Di luar infrasfruktur yang mendukung untuk ajang olahraga, NTB tentu memiliki kawasan wisata yang lengkap dari pesisir pantai, aneka destinasi di darat, hingga perbukitan dan pegunungan. Ditambah lagi keragaman budaya suku Sasak, Sawama, dan Mbojo. Semuanya bisa dinikmati sebelum, saat, atau setelah mengikuti rangkaian kegiatan olahraga. Baik oleh para atlet, maupun penonton yang datang.
Di Mandalika misalnya, area sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu berbatasan langsung dengan kawasan pesisir berpasir putih. Bahkan pebalap MotoGP Pol Espargaro yang kini membela tim KTM GASGAS Racing Factory mengatakan balapan di Mandalika seperti balapan di "syurga".
Pemandangan serupa juga disuguhkan di Sirkuit MXGP Samota. Dari sirkuit yang berada di perbukitan, pebalap bisa menggeber kendaraan sambil menikmati elok Teluk Saleh. Sehingga sirkuit Samota disebut sebagai salah satu sirkuit MXGP terbaik di dunia.
Perpaduan infrastruktur dan obyek wisata tersebut, semakin memperkuat semangat NTB untuk menjadi destinasi sport tourism kelas dunia.
Kegiatan-kegiatan berbasis sport tourism dan agenda pariwisata lain akan semakin banyak digelar di NTB. Baik itu yang masuk dalam kalendar pariwisata, atau di luar kalendar pariwisata. Sehingga bisa terus menarik kehadiran wisatawan ke NTB.
Data Dinas Pariwisata NTB, pada 2022, wisatawan yang datang ke NTB ditargetkan bisa menembus 1,2 juta orang. Hingga September lalu, total kunjungan sudah mencapai sekitar 900 orang. Tahun 2023, target naik ke 1,5 juta orang wisatawan.
Meski demikian, kata Yusron, hal itu tidak bisa diwujudkan oleh satu entitas saja, tetapi semua pihak terkait di dalam industri pariwisata. Pengembangannnya membutuhkan promosi hingga peningkatan kapasitas pelaku pariwisata.

Penonton melewati gerai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seusai menyaksikan Kejuaraan Dunia Superbike di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Gelaran balap dunia di Sirkuit Mandalika, turut menggairahkan sektor pariwisata dan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.
Sayuk Wibawati selaku Pemilik Nutsafir Cookies Lombok, salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Lombok setuju jika semua pihak terlibat dalam mendorong pariwisata, khususnya sport tourism di NTB.
“Sebagai UMKM, selain membuat produk yang berkualitas, kami juga ikut mempromosikan kegiatan yang akan diselenggarakan. Sehingga masyarakat dari luar daerah datang. Dengan begitu, mereka akan menginap di hotel, membeli oleh-oleh, dan juga travel pasti laku,” katanya.
Menurut Sayuk, pada WSBK lalu, pemerintah daerah berusaha memecahkan rekor penonton terbanyak. Salah satu yang dilakukan, mendorong penonton lokal, terutama kalangan aparatur sipil negara (ASN) untuk datang menonton.
“Memang bagus untuk dunia internasional. Tetapi dampaknya akan kurang maksimal. Kalau penonton banyak yang lokal, ya mereka tidak akan menginap di hotel atau berbelanja oleh-oleh. Jadi PR ke depan, tidak hanya mendorong banyak ajang sport tourism, tetapi juga bagaimana wisatawan dari luar datang menonton kesini,” kata Sayuk.
Baca juga: Saat Ironman Mencuri Perhatian Warga Lombok

Ratusan pengunjung termasuk di dalamnya wisatawan mancanegara, wisatawan domestik, dan lainnya menyaksikan aksi para peselancar yang mengikuti Mandalika Hotel Association (MHA) Open 2020 Surfing Competition di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/12/2020). Kompetisi selancar yang akan berlangsung tanggal 16-19 Desember 2020 itu, menjadi salah satu upaya untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di KEK Mandalika yang lesu akibat merebaknya Covid-19.
Ketua Mandalika Hotel Association Samsul Bahri menambahkan, kehadiran Mandalika telah menjadi magnet baru karena sebelumnya mereka mengandalkan MICE. Tetapi ia juga setuju jika kegiatan tidak boleh hanya terpusat di Mandalika, melainkan juga daerah lain di NTB.
“Dari pelaku, kami juga berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan tamu. Termasuk saat ajang kelas dunia berlangsung. Misalnya dari bahasa, juga penyesuaian standar mereka,” kata Samsul.
Menurut Samsul, tentu dengan kehadiran Mandalika dan arah pengembangan pariwisata NTB, akan bisa menarik investasi masuk. Tetapi hal itu harus dibarengi dengan upaya memastikan kesiapan di berbagai sisi.
Memang bagus untuk dunia internasional. Tetapi dampaknya akan kurang maksimal. Kalau penonton banyak yang lokal, ya mereka tidak akan menginap di hotel atau berbelanja oleh-oleh (Sayuk)
“Dari sumber daya manusia, kita sudah sangat baik. Bahkan banyak yang belum mendapat kerja. Apalagi dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi pariwisata. Tetapi tetap ada tantangan, misalnya masalah keamanan di beberapa titik yang belum kondusif sehingga tentu bisa jadi pertimbangan orang untuk berinvetasi,” kata Samsul.
Apapun arah pengembangan pariwisata yang pilih NTB, apakah itu tempat berlibur, MICE, atau sport tourism, dampak ekonomi ke masyarakat dan daerah harus menjadi yang utama. Dengan begitu, Mandalika dan NTB benar-benar bisa menjadi kekuatan ekonomi baru nasional. Dirgahayu Provinsi NTB ke-64.