MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Mandalika 2022 harus berhasil dan mengharumkan nama bangsa.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Pekerja PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku kontraktor menggunakan alat tandem roller untuk memadatkan lintasan Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang baru diaspal ulang, Senin (7/3/2022).
Sepekan lagi, balapan MotoGP seri Indonesia akan digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Mata dunia akan menyorot dan peradaban baru Indonesia dimulai.
Bagi bangsa Indonesia, balapan MotoGP seri Indonesia tentu bukan sekadar penyelenggaraan kegiatan olahraga dunia semata. Ajang balapan bergengsi ini sesungguhnya akan menjadi ujian bagi bangsa ini apakah benar-benar siap untuk memasuki peradaban yang sangat tinggi dan berkompetisi dengan banyak negara yang sudah lebih awal memulainya.
Kejuaraan MotoGP merupakan sebuah peradaban yang memadukan kekuatan dan kemahiran manusia dengan kecanggihan teknologi dan sains. Para jagoan balap itu sosok-sosok manusia hebat yang berani menghadapi tantangan, bahkan risiko tinggi, tetapi juga penuh dengan kecermatan dan ketangkasan dalam mengontrol ataupun merespons setiap situasi yang terjadi dengan sangat cepat dan tepat.
Kecepatan dan ketangkasan mereka juga tak bisa dilepaskan dari motor-motor balap yang dikendarai, yang memiliki spesifikasi sangat khusus, mulai dari mesin, sasis, suspensi, hingga sistem pengereman. Teknologi yang sarat kualitas itu membuat harga motor balap mereka pun selangit, mencapai Rp 70 miliar.
Kompas/Danu Kusworo
Pebalap Tech3 KTM Factory Racing, Raul Fernandez (no 25), beradu cepat di tikungan dengan pebalap Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder, di tikungan terakhir Sirkuit Mandalika, dalam uji coba pra musim MotoGP, Februari 2022.
Penyelenggaraan balapan MotoGP juga membutuhkan standar internasional yang sangat tinggi dan pengorganisasian yang luar biasa kompleks. Semua itu membutuhkan perencanaan yang sangat matang guna meminimalkan terjadinya risiko akibat kesalahan manusia ataupun teknis.
Tak heran, banyak negara ingin menyelenggarakan ajang ini, tetapi belum tentu bisa mewujudkannya karena satu dan lain hal, salah satunya terkait trek balap. Pengaspalan Sirkuit Mandalika pun menghadirkan sains serta teknologi tinggi. Seluruh proses kerja MotoGP berorientasi pada mutu.
Kini, tinggal tersisa kurang dari seminggu, ajang balapan MotoGP akan segera digelar. Namun, saat mengunjungi Sirkuit Mandalika di akhir pekan, kemarin, berbagai persiapan belum seluruhnya tuntas. Bahkan, penyiapan tribune penonton belum seluruhnya selesai. Belum lagi terkait berbagai fasilitas umum, seperti pusat kesehatan, transportasi, akomodasi, dan penginapan.
Kompas/Danu Kusworo
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memasuki pitstop di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 11 Februari 2022, dalam uji coba pramusim MotoGP.
Pola kerja yang diistilahkan ”SKS” (sistem kebut semalam) harus diakui masih menjadi cara kerja. Padahal, kabar bahwa Indonesia mendapat izin untuk menggelar MotoGP sudah diumumkan sejak 23 Februari 2019. Semestinya untuk ajang sebergengsi ini segala sesuatu sudah disiapkan lebih awal untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadi.
Kita tentu berharap waktu yang tersisa beberapa hari ke depan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga semua berjalan dengan lancar dan sukses di hari-H. Setelah terakhir menggelar MotoGP pada tahun 1997, MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Mandalika 2022 harus berhasil dan mengharumkan nama bangsa. Sirkuit Mandalika bukan saja akan dikenal unggul panoramanya, melainkan juga kesiapan dan keamanan pertandingan serta keramahtamahan masyarakatnya.