Peringatan Sumpah Pemuda di IKN, Ratusan Anak Muda Sepakati Lima Butir Manifesto
Ratusan pemuda dari 34 provinsi memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-94 di Titik Nol Ibu Kota Nusantara. Mereka menyepakati lima butir manifesto untuk mendorong kemajuan bangsa.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
PENAJAM, KOMPAS — Ratusan pemuda dari 34 provinsi memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-94 di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 27-28 Oktober 2022. Para pemuda itu menyepakati lima butir manifesto untuk mendorong kemajuan bangsa. Salah satu butir manifesto itu adalah mendorong pemerataan akses dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Acara peringatan Sumpah Pemuda bertema ”Bersama Bangun Bangsa” itu diikuti oleh 198 peserta. Pada Kamis (27/10/2022), mereka melakukan pawai dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menuju Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN). Membawa 34 pataka mewakili seluruh provinsi di Indonesia, para pemuda itu kemudian berdiskusi dan menginap di lokasi ibu kota baru.
Usama Ahmad Syahid (24), perwakilan pemuda dari Kaltim, mengatakan, mereka menginap di 68 tenda di Titik Nol IKN. Setelah berdiskusi panjang, pada Jumat (28/10/2022) pukul 00.40 Wita mereka menyepakati lima butir manifesto.
Butir pertama, mereka berkomitmen menjaga persatuan dalam keberagaman guna harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Butir kedua, kami mendorong pemerataan akses dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Usama yang juga perwakilan dari Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Nusantara.
Poin selanjutnya, mereka berkomitmen meningkatkan pemberdayaan ekonomi kreatif pemuda untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan, serta adaptif dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan kebangsaan dan perubahan dunia.
Pada acara puncak di Hari Sumpah Pemuda, kegiatan tersebut dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Gubernur Kaltim Isran Noor, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, dan Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser Utara Hamdam.
Zainudin Amali menyatakan, pemerintah dan unsur lain di luar pemuda tak ikut campur atau mengarahkan pembuatan manifesto. Dia menyebut, apa yang tertuang dalam manifesto itu adalah harapan dari pemuda masa kini yang kondisinya sudah jauh berbeda dengan anak muda tahun 1928 saat Sumpah Pemuda dirumuskan.
”Manifesto itu akan kita jadikan sebagai dasar pembuatan kebijakan publik di tempat kita masing-masing,” ujar Zainudin.
Zainudin menambahkan, peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94 ini dilaksanakan di IKN sebagai simbol kesungguhan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mendukung pembangunan ibu kota baru. Ke depan, sejumlah agenda besar Kemenpora juga akan dilaksanakan di IKN.
Sementara itu, Hetifah menyatakan, Komisi X DPR siap menampung aspirasi dari para pemuda. ”Terkait manifesto tadi, kalau perlu, kita undang adik-adik kita ke Komisi X untuk membacakan masukannya,” katanya.
Manifesto itu akan kita jadikan sebagai dasar pembuatan kebijakan publik di tempat kita masing-masing.