Kebakaran kapal ikan terjadi lagi di Kota Tegal, Jawa Tengah. Dalam kejadian tersebut, satu kapal hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Kebakaran kapal ikan kembali terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (17/4/2022) pagi. Kejadian itu merupakan yang kebakaran kapal perikanan ketiga dalam enam bulan terakhir. Kebakaran kapal yang terus berulang diharapkan menjadi pembelajaran bagi pemerintah setempat untuk memperkuat mitigasi.
Kebakaran yang terjadi di wilayah Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero itu pertama kali diketahui oleh seorang warga pada Minggu pukul 08.00. Warga kemudian meminta bantuan warga lain dan melaporkan kejadian itu kepada pemadam kebakaran serta kepolisian.
Tak lama setelah mendapat laporan, empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sembari terus berupaya memadamkan api, sejumlah warga dan petugas menggeser posisi kapal agar apinya tak merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di tempat itu.
”Kami belajar dari pengalaman kebakaran-kebakaran sebelumnya, maka kami lokalisasi kapal. Hasilnya, kebakaran tidak meluas dan pemadaman bisa dilakukan dengan cepat,” kata Kepala Kepolisian Resor Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Rahmad Hidayat.
Rahmad menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Untuk itu, pihaknya memanggil sejumlah orang untuk diperiksa sebagai saksi. Mereka yang telah dimintai keterangan antara lain saksi mata, nakhoda, dan pemilik kapal.
”Menurut keterangan seorang saksi, ia pertama kali melihat api dari ruang nakhoda. Ruangan itu memang salah satu pusat kelistrikan kapal. Tapi, kami akan mendalami dulu keterangan-keterangan para saksi dan hasil pemeriksaan barang bukti di lokasi untuk memastikan penyebab kebakaran,” imbuhnya.
Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban luka-luka ataupun korban jiwa. Namun, kebakaran itu diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai Rp 1 miliar.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jateng Riswanto menuturkan, kapal yang terbakar adalah kapal jaring tarik berkantong. Kapal berukuran 100 gross ton itu baru saja membongkar muatan pada Sabtu (16/4/2022) setelah melaut selama tiga bulan.
Riswanto menyayangkan, kebakaran kapal kembali terjadi di Kota Tegal. Kebakaran kapal pada Minggu pagi itu merupakan yang ketiga dalam enam bulan terakhir. Sebelumnya, kebakaran terjadi di galangan kapal milik PT Tegal Sipyard Utama. Dalam kejadian yang menyebabkan 15 kapal hangus terbakar itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp 45 miliar.
Minta perhatian
Setelah kejadian itu, kebakaran kapal perikanan kembali terjadi pada Januari 2022. Kala itu, sebanyak 17 kapal terbakar. Perlu waktu setidaknya dua hari untuk memadamkan api yang melalap kapal-kapal yang tengah bersandar di Pelabuhan Pelindo tersebut.
Kendala dalam pemadaman api kala itu antara lain posisi kapal yang saling berdekatan, angin di sekitar lokasi yang cukup kencang, dan masih adanya bahan bakar minyak di kapal-kapal yang terbakar.
”Mudah-mudahan, ini kejadian yang terakhir. Jangan ada lagi kebakaran kapal seperti ini. Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Tegal,” ucapnya.
Riswanto mendorong pemerintah setempat untuk segera melengkapi pelabuhan-pelabuhan di Kota Tegal dengan peralatan pemadam kebakaran yang memadai. Upaya itu dapat dilakukan dengan menyiagakan mobil pemadam kebakaran khusus di pelabuhan, menyiapkan tug boat (kapal tunda) khusus pemadam kebakaran, dan menyiapkan peralatan pendukung untuk mencegah serta memadamkan kebakaran.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal Sirat Mardanus menyatakan keperihatinannya terkait peristiwa itu. Ke depan, pihaknya berjanji akan memenuhi permintaan nelayan dengan cara menyediakan peralatan penunjang pemadaman kebakaran.
”Sudah menjadi komitmen Pemerintah Kota Tegal untuk menyediakan peralatan pemadam kebakaran yang memadai. Untuk kapal pemadam kebakaran sudah kami usulkan dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tegal tahun 2022,” tutur Sirat.
Mendekati Lebaran, ribuan kapal perikanan akan bersandar di sejumlah pelabuhan di Kota Tegal. Untuk mengantisipasi kebakaran terjadi lagi, DKPPP Kota Tegal akan mengusulkan penyiagaan mobil pemadam kebakaran di pelabuhan. Para petugas juga akan melakukan patroli rutin sebagai bentuk deteksi dini.