Ganjil Genap di Gerbang Tol Bandung, Ratusan Kendaraan Diminta Putar Balik
Petugas memutar balik lebih dari 200 kendaraan yang masuk dari Gerbang Tol Pasteur selama Sabtu pagi hingga siang. Hal serupa juga diberlakukan di lima gerbang tol lainnya. Semua dilakukan untuk mengurangi mobilitas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Ratusan kendaraan yang masuk ke Kota Bandung, Jawa Barat, diputarbalikkan ke asalnya setelah Pemerintah Kota Bandung menerapkan mekanisme ganjil genap. Pembatasan arus kendaraan dengan rekayasa itu diharapkan bisa mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung karena berkurangnya jumlah pengunjung.
Berdasarkan data petugas pos pembatasan di Gerbang Tol (GT) Pasteur, Kota Bandung, jumlah kendaraan yang diputarbalikkan pada Sabtu (12/2/2022) sejak pukul 06.00 hingga pukul 15.00 mencapai 284 unit. Adapun jumlah kendaraan yang diperiksa sebanyak 739 unit dari 12.796 kendaraan yang keluar tol.
Kepala Sub-Unit 1 Lalu Lintas Polsek Sukajadi Inspektur Dua Mohamad Ajat Zatnika menjelaskan, kendaraan yang diperiksa berasal dari luar kota dan memiliki pelat nomor ganjil. Dari pemeriksaan tersebut, kendaraan yang tidak bisa membuktikan kepentingannya untuk masuk ke Kota Bandung terpaksa diputarbalikkan.
Selain GT Pasteur, empat pintu tol lainnya, yakni GT Pasir Koja, GT Kopo, GT Moh Toha, dan GT Buahbatu, juga menerapkan mekanisme serupa. Penerapan ganjil genap dilakukan pada 07.00-21.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara pembatasan di hari Jumat dilakukan pada pukul 14.00 sampai pukul 21.00.
”Kendaraan luar kota yang bisa masuk ke Kota Bandung adalah mereka yang memiliki KTP Bandung, sedang dalam pekerjaan dinas atau instruksi perusahaan, hingga kepentingan darurat. Kami meminta masyarakat berpikir bijak untuk masuk ke Kota Bandung demi kepentingan bersama untuk menahan laju pandemi Covid-19,” ujarnya.
Menurut Ajat, arus kendaraan yang masuk ke dalam Kota Bandung saat ini lebih sepi dibandingkan pekan sebelumnya. Penumpukan kendaraan di luar pintu tol tidak ditemui dan kendaraan yang masuk ke dalam kota mampu memacu kendaraannya lebih dari 40 kilometer per jam.
Waspada harus, tetapi jangan panik. Tetap tenang dan jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan gunakan pembersih tangan. (Yana Mulyana)
”Saya melihat sosialisasi berdampak. Biasanya, Sabtu adalah hari di mana kendaraan dari luar Kota Bandung memadati pintu tol. Saat ini, sebagian besar kendaraan yang masuk memang berasal dari aglomerasi Bandung Raya dan kendaraan luar kota berpelat genap sehingga terlihat lancar,” ujarnya.
Pembatasan ini juga merupakan konsekuensi dari naiknya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Bandung dari level 2 ke level 3. Kebijakan itu berdasarkan pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2022 terkait penerapan PPKM di Jawa-Bali.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, kebijakan ganjil genap itu menjadi ikhtiar untuk mengurangi pengunjung masuk ke Kota Bandung. Apalagi, saat ini tren pandemi Covid-19 di kota ini tengah meningkat.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Jumat (11/2/2022) pukul 23.08, total kasus konfirmasi Covid-19 di kota ini mencapai 48.447 orang. Dari jumlah tersebut, 3.827 pasien di antaranya masih dalam konfirmasi aktif dan mendapatkan perawatan atau isolasi.
Sementara itu, sebanyak 43.189 orang dinyatakan sembuh dan 1.429 orang di antaranya meninggal. Berkaca dari pengalaman pandemi sebelumya, Yana optimistis Kota Bandung bisa mengatasi peningkatan kasus Covid-19.
”Varian (Covid-19) Omicron ini memang gejalanya tidak seberat Delta. Waspada harus, tetapi jangan panik. Tetap tenang dan jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan gunakan pembersih tangan,” kata Yana.