Kasus Baru Covid-19 di Malang Melonjak, Sekolah dan Kampus Kembali Belajar Daring
Pemerintah Kota Malang memutuskan menghentikan pembelajaran tatap muka di Kota Malang, Jawa Timur. Hal itu dilakukan karena jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang kian melonjak dari hari ke hari.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di sekolah dan kampus di Kota Malang, Jawa Timur, kembali dihentikan. Alasannya, terjadi lonjakan kasus baru Covid-19.
Keputusan menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali pada pembelajaran daring tertuang dalam Surat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Nomor 421/0713/35.73.401/2022 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Daring 100 Persen. Dimulai sejak 14 Februari 2022, pembelajaran daring berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
”Hal ini untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19 pada satuan pendidikan. Semoga pandemi segera tertangani dan kita bisa kembali menjalani aktivitas sebagaimana sebelumnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana, Jumat (11/2/2022).
Data Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang, Kamis (10/2/2022), total kasus baru tercatat mencapai 350 kasus dalam sehari. Kondisi ini kontras dibandingkan Desember 2021. Saat itu, nyaris tidak ada tambahan kasus baru.
Kasus baru mulai merangkak naik pada Januari 2022 atau bersamaan dengan pembelajaran tatap muka. Ada sejumlah siswa dan tenaga kependidikan ikut tertular.
Keputusan pembelajaran kembali daring juga dilakukan di perguruan tinggi. Setelah memberlakukan pembelajaran hibrida, 25 persen tatap muka dan daring, pada 7 Februari 2022, Universitas Brawijaya akan kembali melakukan pembelajaran daring 100 persen mulai Senin (14/2/2022). Hal itu sesuai Surat Perintah Rektor Nomor 2196/UN10/TU/2022 tertanggal 11 Februari 2022.
”Keputusan ini diambil sesuai imbauan wali kota Malang terkait kondisi kasus Covid-19 yang terus naik. Ditambah lagi, dosen dan mahasiswa juga ada yang kena. Maka diputuskan pembelajaran kembali daring,” kata Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani.
Menurut Nuhfil, surat keputusan kembali menerapkan pembelajaran daring sudah disampaikan kepada para dekan dan diharapkan diteruskan kepada mahasiswa. ”Memang waktu itu proses pembelajaran ini akan terus dievaluasi. Dan melihat perkembangan terkini, maka diputuskan pembelajaran kembali daring,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Aulanni’am menyampaikan, kembalinya perkuliahan ke sistem daring karena meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Malang. ”Kebijakan kuliah daring ini dilakukan sambil menunggu perkembangan kasus Covid-19. Sampai ada masukan dari Satgas Covid-19 kampus bahwa boleh kembali ke sistem perkuliahan hibrida,” kata Aulanni’am.
Ke depan, menurut Aulanni’am, Satgas Covid-19 kampus akan aktif memantau, melacak, dan melaporkan kasus baru. Satuan pengamanan kampus juga bakal menertibkan kegiatan yang rentan melanggar protokol kesehatan di dalam kampus secara rutin.
Ketua Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya Sri Andarini menuturkan, pihaknya menyediakan nomor hotline khusus untuk melayani mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19. Penanganannya akan ditentukan kemudian, apakah mereka harus isolasi mandiri di rumah, isolasi terpadu, atau menjalani perawatan lebih lanjut.
”Satgas akan mengevaluasi kondisi ini setiap minggunya. Jika memang kasus Covid-19 sudah melandai, akan dipertimbangkan lagi untuk kuliah hibrida,” kata Andarini.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarhankam) Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto meninjau pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Kota Malang, Jumat. Dia meninjau pelaksanaan PPKM mikro di Kelurahan Oro-oro Dowo dan Mal Malang Town Square (Matos). Arief juga menyosialisasikan pentingnya penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di area publik.
”Ini untuk meninjau sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Kita tengah menghadapi gelombang ketiga yang penularannya cukup tinggi meskipun efeknya tidak tinggi. Itu sebabnya, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi salah satu kunci keberhasilan penanganannya,” kata Arief.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Polresta Malang Kota Ajun Komisaris Besar Deny Heryanto berharap angka Covid-19 di Kota Malang semakin menurun. Dengan begitu, semua kegiatan kembali dilakukan seperti biasanya.