Denpasar dan Singaraja Catatkan Inflasi di Pengujung 2021
Harga sejumlah komoditas konsumsi di Bali secara umum mengalami peningkatan selama Desember 2021. Kota Denpasar dan Singaraja di Kabupaten Buleleng, Bali, mencatatkan inflasi di akhir 2021.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kota Denpasar dan Singaraja di Kabupaten Buleleng, Bali, mencatatkan inflasi pada Desember 2021. Inflasi di Singaraja pada Desember 2021 tercatat sebesar 1,70 persen dan menjadi kota kedua di Indonesia dengan inflasi tertinggi.
Adapun inflasi di Kota Denpasar pada masa penutup tahun 2021 sebesar 0,75 persen. Kondisi itu menunjukkan perkembangan harga berbagai komoditas konsumsi di Bali secara umum mengalami peningkatan selama Desember 2021. Secara umum, Kota Denpasar dan Singaraja di Bali termasuk dalam 88 kota amatan di Indonesia yang mengalami inflasi.
Dalam pemaparan Berita Resmi Statistik Provinsi Bali, Senin (3/1/2022), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya mengatakan, memasuki bulan ke-22 pandemi Covid-19, perkembangan harga berbagai komoditas konsumsi di Bali terpantau meningkat pada Desember 2021.
Berdasarkan komoditas, cabai rawit, canang sari, dan angkutan udara termasuk dalam 10 komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Denpasar pada Desember 2021. Adapun di Singaraja, komoditas cabai rawit, canang sari, dan minyak goreng termasuk dalam 10 komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2021.
Sementara itu, dari pemantauan di Pasar Badung, Kota Denpasar, Senin (3/1/2022), harga cabai merah Rp 70.000 per kilogram atau turun sekitar Rp 25.000 dibandingkan dengan akhir Desember 2021. Adapun harga minyak goreng dalam kemasan satu liter masih berkisar Rp 19.000-Rp 22.000 per kemasan.
Harga telur ayam sekitar Rp 1.700 per butir atau Rp 25.000 per kilogram dan harga daging ayam Rp 38.000 per kilogram. Sejumlah komoditas kebutuhan pokok itu terpantau mulai turun meski beberapa komoditas lainnya masih bertahan tinggi.
Dalam pemaparan Berita Resmi Statistik Provinsi Bali, Senin (3/1/2022), BPS Provinsi Bali juga melaporkan perkembangan pariwisata dan transportasi udara di Provinsi Bali periode November 2021. BPS Provinsi Bali mencatat terdapat enam kunjungan internasional ke Bali pada November 2021 sehingga secara kumulatif selama kurun Januari 2021 sampai November 2021 terdapat 51 kunjungan internasional ke Bali.
BPS Provinsi Bali juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Bali, baik hotel bintang maupun hotel nonbintang, meningkat di bulan November 2021 dibandingkan Oktober 2021. TPK hotel bintang pada November 2021 tercatat rata-rata 20,67 persen atau naik 2,94 poin dibandingkan dengan Oktober 2021. Sementara itu, TPK hotel nonbintang pada November 2021 rata-rata sebesar 7,08 persen, atau naik 0,70 poin dibandingkan Oktober 2021.
Catatan BPS Provinsi Bali itu sejalan dengan laporan PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada awal Desember 2021. Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyebutkan adanya tren kenaikan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai selama periode November 2021.
Jumlah penumpang berangkat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai selama November 2021 sebanyak 276.468 orang, sedangkan jumlah penumpang datang sebanyak 279.160 orang. Adapun pesawat yang berangkat di Bandara I Gusti Ngurah Rai selama November 2021 sebanyak 2.185 pesawat dan pesawat yang mendarat sebanyak 2.184 pesawat. Jumlah pergerakan penumpang itu dinyatakan meningkat 20 persen dan jumlah pergerakan pesawat meningkat 21 persen dibandingkan periode Oktober 2021.
Covid-19
Adapun terkait perkembangan pandemi Covid-19 di Bali, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat adanya tambahan lima kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Senin (3/1/2022) sehingga secara kumulatif, jumlah seluruh kasus Covid-19 di Bali sebanyak 114.398 kasus. Adapun pasien yang sembuh sebanyak tujuh orang. Adapun kasus meninggal pada Senin dilaporkan satu kasus.
Menanggapi temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur yang dilaporkan pernah berwisata di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya menyatakan tim surveilans di Bali menindaklanjutinya dengan mengadakan penelusuran (tracing) dan pemeriksaan (testing) di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Badung yang pernah dikunjungi pasien tersebut.
Dihubungi pada Senin (3/1/2022), Suarjaya mengatakan langkah penelusuran dan pemeriksaan itu dijalankan karena pasien kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur itu dilaporkan terdeteksi usai berwisata di Bali. Suarjaya menyebutkan, fasilitas laboratorium di Bali sudah dilengkapi alat uji cepat PCR pendeteksi awal varian Omicron meskipun untuk pengujian lebih detailnya masih terpusat di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Senin (3/1), tim surveilans sudah mengambil sampel 11 orang dengan metode uji usap PCR. Ke-11 orang itu diidentifikasi pernah kontak dengan pasien kasus Covid-19 di Jawa Timur tersebut.