Hirup Zat Beracun, Tiga Warga Demak Tewas Saat Bekerja di Dalam Tangki Aspal
Selain tiga pekerja tewas, enam rekan korban sekaligus saksi dirawat di Rumah Sakit Islam NU Demak karena mengalami sesak napas, pusing, serta badan lemas. Adapun para korban diduga menghirup zat kimia.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
DEMAK, KOMPAS — Sebanyak tiga pekerja perusahaan produksi aspal di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tewas pada Selasa (5/10/2021). Mereka diduga menghirup zat beracun saat hendak memasang pipa di dalam tangki berisi aspal. Adapun enam pekerja lain dirawat di rumah sakit.
Korban meninggal itu ialah Alamul Huda (22), Abdul Rosul (32), dan Budi Lanjar Utomo (27). Ketiganya warga Demak. Sementara itu, enam rekan korban dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) NU Demak karena mengalami sesak napas, pusing, serta badan lemas.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar M Iqbal Alqudusy, Rabu (6/10/2021), mengatakan, berdasarkan keterangan Kepolisian Resor Demak, peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/10/2021) pukul 14.00. Semua berawal saat Budi masuk ke bak tangki aspal untuk mengecek hasil pemasangan pipa.
Setelah masuk, Budi, yang meminta senter dan blower, tiba-tiba tergeletak pingsan. Alamul, yang bermaksud menolong, ikut masuk ke dalam tangki. Namun, beberapa saat kemudian ia juga pingsan. Hal sama terjadi pada Abdul yang juga hendak menolong kedua rekannya.
Salah seorang saksi atas nama Listiyo juga hendak berusaha menolong dengan masuk tangki. Namun, karena tidak kuat bau aspal yang menyengat, ia ditarik oleh rekan-rekan lainnya di luar tangki dan segera menjauh. Setelah itu, sambil mengenakan masker serta menggunakan tali, para saksi mengeluarkan ketiga korban dari dalam tangki.
Para korban kemudian dibawa ke RSI NU Demak untuk mendapat pertolongan medis. Namun, kemudian mereka dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Sementara enam pekerja lain kemudian dirawat.
Dari pemeriksaan medis diketahui bahwa pada tubuh korban tak terdapat luka kekerasan atau penganiayaan. ”Korban meninggal diduga menghirup zat kimia dari bak tangki aspal,” kata Iqbal.
Selain itu, korban atas nama Budi terekam CCTV tiba-tiba pingsan saat mengecek ke dalam tangki. Adapun Budi merupakan teknisi perusahaan yang kesehariannya mengerjakan perbaikan pada bagian pipa yang perlu diperbaiki.
Iqbal menambahkan, tindak lanjut dari kepolisian terkait kejadian tersebut ialah melakukan pemeriksaan kepada saksi ahli dari Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Lingkungan hidup setempat. Petugas juga melakukan pemeriksaan tambahan kepada para saksi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Suprapto mengemukakan, kedalaman bak tangki aspal tersebut sekitar 3 meter. Saat kejadian, semua rekan kerja yang memberi bantuan kepada korban dibawa ke RS.
Atas kejadian tersebut, Kepala BPBD Demak Agus Nugroho mengimbau perusahaan serta para karyawan dan karyawati untuk selalu menaati prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3). ”Juga, memahami jenis dan potensi risiko pekerjaannya,” ujarnya.