Bantuan Sosial Tunai Menyasar 127.400 Keluarga di DI Yogyakarta
Bantuan sosial tunai (BST) untuk masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 mulai disalurkan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut rencana, BST di DIY akan diberikan kepada 127.400 keluarga penerima manfaat.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Bantuan sosial tunai atau BST untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 mulai disalurkan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut rencana, BST di DIY akan diberikan kepada 127.400 keluarga penerima manfaat. Setiap penerima BST akan mendapat uang Rp 600.000 dan beras 10 kilogram.
”Untuk bantuan sosial, kita sudah berproses. Sudah berjalan mulai Minggu, 18 Juli 2021, untuk penyaluran BST,” ujar Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih dalam wawancara secara daring, Jumat (23/7/2021), di Yogyakarta.
Endang menjelaskan, BST merupakan bantuan sosial yang disalurkan pemerintah sejak tahun lalu karena pandemi Covid-19. Pada tahun ini, BST awalnya diberikan hanya untuk Januari-April 2021 dengan besaran Rp 300.000 per bulan. Namun, pemerintah memutuskan memperpanjang penyaluran BST hingga Mei dan Juni 2021.
Menurut Endang, bansos tunai untuk Mei dan Juni itu disalurkan pada Juli 2021. Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima BST untuk dua bulan sekaligus sehingga mereka akan mendapat uang tunai Rp 600.000 pada Juli ini. Selain itu, setiap penerima BST juga bakal mendapat bantuan berupa beras 10 kg.
Endang memaparkan, berdasarkan data yang diterima Dinsos DIY, jumlah penerima BST di DIY 127.400 keluarga. Dalam penyaluran BST, Dinsos DIY bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Perum Bulog. PT Pos Indonesia telah ditunjuk pemerintah menyalurkan BST, sedangkan Perum Bulog bertugas menyediakan beras yang akan diberikan kepada penerima BST.
Endang menuturkan, setelah dimulai 18 Juli, penyaluran BST terus dilakukan di sejumlah wilayah DIY. Dia menyebut, penyaluran BST di DIY ditargetkan bisa selesai akhir Juli. ”Harapannya, akhir Juli ini bisa selesai untuk BST dan kami salurkan semua,” katanya.
Endang menyebut, penyaluran BST itu bisa dilakukan di kantor kelurahan atau desa. Selain itu, penyaluran BST juga dapat dilaksanakan di kantor pos. Penyaluran itu juga dilakukan dengan melibatkan Gugus Tugas Covid-19 masing-masing wilayah untuk memastikan kegiatan tetap memenuhi protokol kesehatan.
Penerapan protokol kesehatan sangat penting agar kegiatan penyaluran BST tidak menjadi kluster penularan Covid-19. ”Jangan sampai ada kerumunan yang luar biasa. Kami juga tidak mau ada kluster bansos. Jadi, kami juga minta bantuan dikawal gugus tugas wilayah setempat,” kata Endang.
Endang menambahkan, untuk penerima BST yang tidak mampu datang ke kantor desa/kelurahan atau kantor pos, tim PT Pos Indonesia akan mengantar BST ke rumah. Pengantaran BST ke rumah itu, antara lain, dilakukan untuk warga difabel dan orang lanjut usia yang harus menjalani bed rest atau istirahat di tempat tidur.
”Untuk difabel dan warga lansia bed rest, PT Pos sudah ada kebijakan untuk diberikan door to door (dari rumah ke rumah),” ujar Endang.
Warga isoman
Kepala Kantor Pos DIY Antonius Chrisna menyatakan siap menyalurkan BST kepada masyarakat yang berhak menerima BST. Namun, dia menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, ada sebagian warga penerima BST yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah karena mereka dinyatakan positif Covid-19.
Penyaluran BST untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri itu terpaksa ditunda sementara karena mereka tidak bisa hadir menerima BST di kantor desa/kelurahan atau kantor pos. Antonius menuturkan, pihaknya masih memikirkan cara untuk menyalurkan BST kepada warga yang sedang isolasi mandiri itu.
Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah DIY Juaheni menuturkan, pihaknya juga siap menyediakan beras yang akan diberikan kepada para penerima BST. Beras yang akan diberikan itu merupakan beras dengan kualitas medium sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Juaheni menyebut, hingga saat ini, Perum Bulog Kanwil DIY masih memiliki stok beras sebanyak 49.777 ton. Stok beras itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan DIY, tetapi juga wilayah Kedu dan Banyumas di Jawa Tengah. Hal ini karena wilayah kerja Perum Bulog Kanwil DIY memang mencakup Kedu dan Banyumas.
Meski begitu, Juaheni menyatakan, stok beras tersebut dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran BST. “Stok beras yang ada saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan empat sampai lima bulan lagi,” ungkap dia.