Pemerintah melalui Kementerian Sosial menambah bantuan sosial bagi masyarakat yang paling terdampak saat pelaksanaan PPKM Darurat. Selain bantuan tunai, sembako juga diberi tambahan 10 kilogram beras.
Oleh
Agnes Swetta Pandia
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kementerian Sosial menambah bantuan pada program Bantuan Pangan Nontunai atau kartu sembako. Keluarga Penerima Bantuan BPNT sebanyak 18,8 juta keluarga akan mendapatkan tambahan bantuan selama dua bulan, yakni Juli-Agustus 2021.
Besaran bantuan dana dalam program kartu sembako Rp 200.000 sehingga penerima bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) akan mendapat uang tambahan Rp 400.000 pada Juli dan Agustus.
”Pemberian tambahan bansos kepada penerima agar meski PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) darurat masih berlangsung, ekonomi masyarakat bisa pulih,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa (20/7/2021) malam. Risma berada di Surabaya seusai melakukan pengecekan penerima bansos di beberapa lokasi di kota tersebut.
Menurut Risma, pada Juli-Agustus, penerima bansos sebanyak 18,8 juta keluarga dipastikan mendapat bantuan tunai dua kali lipat dari sebelumnya. Selain bansos itu, karena masih pandemi Covid-19, pemerintah juga memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) senilai Rp 300.000 per bulan kepada 10 juta KPM. BST yang seharusnya berakhir April karena PPKM darurat diperpanjang dua bulan dan sudah cair awal Juli 2021, ditambah dengan beras 10 kilogram.
Wali Kota Surabaya 2005-2020 itu mengatakan, pemerintah melalui Kemensos juga membagikan beras kepada warga yang belum tersentuh program bansos. Setiap kabupaten/kota di Indonesia akan menerima 3.000 kantong beras masing-masing seberat 5 kilogram.
Bantuan beras tersebut akan dibagikan ke warung-warung, pegemudi ojek, dan warga lainnya yang selama pandemi Covid-19 pendapatannya berkurang. Selain itu, TNI-Polri juga membagikan beras yang akan diberikan dalam rangka operasi PPKM darurat.
Berbagai bantuan dari pemangku kebijakan di Kota Surabaya untuk percepatan penanganan Covid-19 juga terus mengalir ke Pemerintah Kota Surabaya. Bantuan secara langsung kembali diberikan oleh PT Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8.
Bantuan PT Pertamina berupa 2.000 unit alat tes cepat antigen, 5.000 masker medis, dan 100 baju hazmat. Adapun PT KAI Daop 8 turut memberikan bantuan berupa 2.860 kotak masker medis dan 498 kotak paket multivitamin berisi 49.800 tablet.
Hingga hari ini, Kota Surabaya terus berjibaku menanggulangi penyebaran Covid-19. Namun, masih ada warga yang merasa Covid-19 sebagai aib sehingga mereka enggan untuk melaporkan atau memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. ”Padahal, apabila mereka segera melapor, penyakit ini bisa segera tertangani,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pada kesempatan yang sama, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani mengatakan, Pertamina mendukung upaya penanggulangan Covid-19 yang dilaksanakan Pemkot Surabaya. Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban pemkot dalam penanggulangan Covid-19.
Sementara Pemerintah Kota Surabaya membebaskan retribusi bagi pedagang sentra wisata kuliner (SWK) yang tersebar di seluruh Surabaya. Pembebasan retribusi itu dilakukan mengingat kondisi PPKM darurat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan, menyikapi PPKM darurat, yakni pembeli tidak diperbolehkan makan di tempat, otomatis penghasilan pedagang juga tergerus. Untuk itu, pemkot membebaskan retribusi khusus pada Juli 2021.
Pembebasan retribusi berlaku bagi seluruh SWK di 49 lokasi yang tersebar se-Surabaya. ”Kami cek hasil penjualan melalui single kasir mengalami penurunan omzet. Jadi, dibebaskan retribusinya selama Juli agar beban berkurang,” ujar Widodo.