Dinkes Sumbar Siapkan Vaksinasi Massal Warga Lansia di Tingkat Nagari
Dinas Kesehatan Sumatera Barat menyiapkan rencana aksi bersama vaksinasi massal warga lanjut usia di tingkat nagari yang diperkirakan mulai diterapkan pekan depan.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Dinas Kesehatan Sumatera Barat menyiapkan konsep rencana aksi bersama vaksinasi massal warga lanjut usia di tingkat nagari yang diperkirakan mulai diterapkan pekan depan. Akses yang semakin dekat diharapkan menggenjot cakupan vaksinasi warga lansia yang baru 2,78 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi di Padang, Kamis (10/6/2021), mengatakan, progres capaian vaksinasi warga lansia dari hari ke hari memang tidak begitu signifikan. Oleh sebab itu, dinkes mengupayakan program jemput bola agar capaian semakin bagus.
”Kami sedang siapkan konsep rencana aksi bersama menggiatkan vaksinasi Covid-19 di Sumbar dan sudah merapatkan dengan kabupaten/kota. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kalau bisa pekan depan, dilaksanakan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri,” kata Arry.
Dinkes Sumbar mencatat, hingga 9 Juni 2021, jumlah warga lansia yang divaksinasi baru 12.271 orang atau 2,78 persen dari total sasaran 442.033 orang. Petugas pelayanan publik yang sudah divaksin 148.887 orang atau 37,20 persen dari total sasaran 400.274 orang dan SDM kesehatan 40.465 orang atau 124,93 persen dari total sasaran 32.391 orang.
Menurut Arry, salah satu kendala dalam vaksinasi adalah susahnya warga lansia datang ke puskesmas. Karena itu, pada program ini vaksinasi dilakukan di tingkat jorong atau nagari agar lebih dekat dan mudah diakses.
”Misalnya di jorong atau nagari, ada tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan warga lansia, kami vaksin mereka di sana,” ujar Arry.
Selain itu, kata Arry, Dinkes Sumbar juga mengupayakan agar sasaran vaksinasi diperluas, seperti yang dilakukan oleh DKI Jakarta terhadap warga usia 18 tahun ke atas. Dinkes bakal mengonsultasikan kemungkinan pelaksanaan gagasan perluasan sasaran tersebut kepada Kementerian Kesehatan.
”Ketika sasarannya lebih luas, mudah-mudahan warga lansianya juga ikut. Kadang-kadang kalau hanya warga lansia yang diperhatikan, yang lain tidak peduli. Ketika masyarakat umum dilibatkan, misalnya 18 tahun ke atas, ia bisa sekalian mengajak orangtua atau kakek-neneknya yang lansia,” ujarnya.
Adapun perluasan sasaran vaksinasi bagi warga pra-lansia, yakni usia 50 tahun ke atas, Arry mengatakan, Sumbar sudah memulainya setelah ada edaran Menteri Kesehatan. Namun, untuk capaiannya, Arry belum bisa menyampaikan karena baru dilaksanakan dan belum dievaluasi.
Misalnya di jorong atau nagari, ada tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan warga lansia, kami vaksin mereka di sana, (Arry Yuswandi)
Kepala Puskesmas Padang Pasir Winanda mengatakan, animo warga lansia di Kecamatan Padang Barat, Padang, untuk mengikuti vaksinasi memang rendah. Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk sosialisasi, tetapi belum membuahkan hasil yang optimal.
”Cakupan vaksinasi warga lansia di Padang Barat baru 607 orang, masih rendah dibandingkan dengan target sasaran 3.000-an orang,” kata Winanda. Meski demikian, cakupan vaksinasi warga lansia di puskesmas ini, kata Winanda, relatif lebih baik dibandingkan dengan puskesmas lain.
Cakupan di Padang Barat tergenjot oleh tingginya animo warga lansia keturunan Tionghoa mengikuti vaksinasi yang dikoordinasikan oleh Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dan Himpunan Tjinta Teman (HTT).
Winanda tidak tahu persis kenapa animo warga lansia secara umum rendah untuk mengikuti vaksinasi. Namun, kondisi yang terbaca di lapangan masih ada keragu-raguan dari anak mereka. Umumnya warga lansia punya penyakit penyerta atau komorbid sehingga ada kekhawatiran vaksinasi membahayakan kesehatan.
”Itu mungkin yang memberatkan mereka untuk vaksinasi. Mereka berpikir komorbid akan memicu kejadian yang tidak diinginkan. Sebenarnya, pola pikir itu harus diubah. Justru karena komorbid mereka harus divaksin. Vaksinasi, apalagi vaksin Sinovac, risikonya minim bagi orang yang punya komorbid, ujarnya.
Winanda mengatakan, di luar jadwal vaksinasi massal di sejumlah tempat yang agendanya diatur dinkes, Puskesmas Padang Pasir juga melakukan vaksinasi di puskesmas. Jadwalnya, Selasa, Rabu, dan Sabtu, pukul 08.30-13.00 dan pendaftaran ditutup pukul 11.00 dengan minimal orang divaksin 10 orang atau kelipatannya.
Setiap beroperasi di puskesmas, Puskesmas Padang Pasir maksimal bisa memvaksin 200-an orang. Namun, kata Winanda, sejauh ini paling banyak warga yang divaksin di puskesmas 120-an orang karena jumlah orang yang datang cuma sebanyak itu. Walakin, beberapa waktu ke depan, ada rencana camat, danramil, dan kapolsek akan mengadakan vaksinasi massal warga lansia.
Adapun untuk perluasan sasaran vaksinasi yang mencakup warga pra-lansia, kata Winanda, sudah mulai dilakukan, tetapi pergerakannya belum terlihat. Sebab, warga pralansia juga banyak tersebar di kategori petugas pelayanan publik, seperti guru, sehingga tidak tercatat di kategori pra-lansia.
”Namun, untuk warga pralansia di luar kategori petugas pelayanan publik, misalnya ibu rumah tangga, memang belum terlihat animonya,” ujarnya.