Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat masih menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia pada vaksin Covid-19 AstraZeneca. Kehalalan vaksin sangat vital dalam upaya vaksinasi di Sumbar.
Belum maksimalnya sosialisasi membuat progres vaksinasi Covid-19 tahap II bagi warga lanjut usia di Sumatera Barat relatif lambat dibandingkan vaksinasi pada petugas pelayanan publik.
Sebanyak 5.229 orang dari kalangan pejabat publik dan warga lanjut usia di Sumatera Barat telah mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap II. Sejauh ini tak ada dampak berbahaya pada orang yang baru divaksin.
Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Sumatera Barat mencapai 79,39 persen dari total sasaran 32.331 orang untuk tahap pertama.
Dinkes Sumatera Barat sudah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke semua kabupaten/kota di Sumbar, kecuali Solok Selatan. Pengiriman tertunda karena kasus penyerangan Polsek Sungai Pagu dan penutupan jalan oleh massa.
Sebanyak 2.412 SDM kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, telah divaksinasi Covid-19 dan tidak ada yang mengalami efek samping serius.
Kekebalan komunitas dianggap bagus jika mencakup 70 persen populasi. Itupun masih harus diikuti kepatuhan pada protokol kesehatan.
Delapan pejabat di Sumatera Barat menjadi orang pertama yang divaksinasi di provinsi itu. Gubernur Sumbar ditunda untuk vaksinasi karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.
Vaksin Covid-19 yang disimpan di gudang Dinas Kesehatan Sumatera Barat mulai didistribusikan ke kabupaten/kota, Rabu (13/1/2021). Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan adalah dua daerah pertama yang mendapat vaksin.
Dinas Kesehatan Sumatera Barat menunggu arahan pemerintah pusat untuk proses distribusi vaksin Covid-19 ke 19 kabupaten/kota di Sumbar. Fasilitas dinkes kabupaten/kota siap menampung vaksin yang didistribusikan.