Penularan Covid-19 di permukiman terus terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Dusun Kutu, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, terdapat 23 warga positif Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Penularan Covid-19 di wilayah permukiman terus terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain melanda beberapa dusun di Kabupaten Sleman, penularan Covid-19 di pemukiman juga terjadi di Kabupaten Bantul. Di Dusun Kutu, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, terdapat 24 warga positif Covid-19 dan satu di antaranya meninggal dunia.
Camat Bambanglipuro, Lukas Sumanasa, Kamis (27/5/2021), mengatakan, dari 24 orang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Dusun Kutu, satu orang di antaranya meninggal dunia dan satu orang sudah sembuh. Oleh karena itu, jumlah kasus aktif di dusun tersebut saat ini sebanyak 22 kasus.
Lukas memaparkan, sebanyak 24 orang yang terpapar Covid-19 itu berasal dari tiga Rukun Tetangga (RT) di Dusun Kutu. Meski tinggal di dusun yang sama, sebanyak 24 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu diduga tertular dari beberapa sumber berbeda. “Jadi, penularannya itu bukan dari satu orang yang sama,” tuturnya.
Menurut Lukas, kasus paling awal di Dusun Kutu diketahui pada 13 Mei 2021. Saat itu, ada satu orang warga yang dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat. Sesudah dilakukan tes, beberapa warga yang berstatus kontak erat dengan pasien pertama itu kemudian juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah itu, pada 17 Mei 2021, ada satu orang warga lain di Dusun Kutu yang juga dinyatakan terpapar Covid-19. Warga tersebut bekerja sebagai juru parkir di sebuah instansi di Kota Yogyakarta. Lukas menyebut, sumber penularan Covid-19 kepada sang juru parkir diduga berbeda dengan sumber penularan pada pasien pertama.
Juru parkir tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bantul. Namun, dia kemudian dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada Rabu (26/5/2021) malam, juru parkir itu kemudian meninggal dunia. “Dia meninggal Rabu malam pukul 20.45. Lalu, pada Kamis pukul 02.00 dini hari langsung dimakamkan,” ungkap Lukas.
Untuk mengendalikan penularan Covid-19, petugas terus berupaya melakukan tracing dan tes. Lukas menuturkan, pada Senin (24/5/2021) lalu, ada 106 warga di Kecamatan Bambanglipuro yang menjalani swab atau pengambilan sampel untuk tes PCR. Sebagian warga yang menjalani swab itu berasal dari Dusun Kutu, tetapi sebagian berasal dari wilayah lain.
“Sebanyak 106 orang itu dari tiga desa di Bambanglipuro, yakni Sumbermulyo, Sidomulyo, dan Mulyodadi. Itu hasil tracing dari beberapa kasus di sana,” kata Lukas.
Lukas juga menyebut, setelah adanya sejumlah warga yang positif Covid-19, satu RT di Dusun Kutu sempat tergolong sebagai zona merah. Hal ini karena ada lebih dari 5 rumah di RT tersebut yang memiliki kasus positif Covid-19. Oleh karena itu, wilayah RT tersebut sempat dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Akan tetapi, pada Kamis ini, sudah tidak ada RT di Dusun Kutu yang tergolong sebagai zona merah.
Sleman
Penularan Covid-19 di wilayah permukiman itu tak hanya terjadi di wilayah Bantul. Di Sleman, penularan dengan skala besar juga terjadi di sejumlah dusun. Di beberapa dusun tersebut, ada belasan hingga puluhan warga yang kemudian terkonfirmasi Covid-19.
Di Dusun Nglempong, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, misalnya, sedikitnya ada 12 orang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Camat Ngemplak Siti Wahyu Purwaningsih menyebutkan, penularan Covid-19 terjadi di dua RT, yakni RT 001 dan RT 002 RW 015 Dusun Nglempong.
Penularan di Dusun Nglempong pertama kali diketahui pada 19 Mei 2021. Waktu itu, ada dua warga yang dilaporkan positif Covid-19, yakni satu orang di RT 001 dan satu orang di RT 002. Dua warga yang terpapar Covid-19 itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota, tetapi diketahui pernah saling berkunjung saat Idul Fitri lalu.
Sesudah itu, ada satu warga lain di Dusun Nglempong yang juga dinyatakan positif Covid-19, tetapi dia memiliki riwayat pernah mudik ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selain itu, ada juga satu ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes antigen yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes PCR.
Siti memaparkan, sesudah adanya belasan warga yang tertular Covid-19, wilayah RT 01 dan RT 02 RW 15 Dusun Nglempong dilakukan lockdown atau karantina wilayah dengan membatasi akses keluar masuk area tersebut. Pembatasan dilakukan selama lima hari, yakni pada 26-30 Mei 2021.
Saat pembatasan diberlakukan, hanya ada satu pintu yang bisa digunakan warga untuk keluar masuk ke wilayah RT 01 dan RT 02 RW 15 Dusun Nglempong. ”Diberlakukan satu pintu keluar masuk untuk keperluan darurat dan mendesak,” ujar Siti.
Di Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, sedikitnya 55 orang warga juga terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan warga yang tertular Covid-19 itu berasal dari dua RT di Dusun Ngaglik.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo memaparkan, petugas sudah melakukan pelacakan dan tes secara massal di Dusun Ngaglik. Upaya pelacakan dan tes massal itu perlu dilakukan untuk mengendalikan penularan Covid-19. ”Strategi kami, setiap ada potensi kluster langsung kami lakukan tracing (pelacakan) secara massal,” tuturnya.