55 Warga Satu Dusun di Sleman Positif Covid-19, Sumber Penularan Belum Diketahui
Aparat pemerintah daerah saat ini agak sulit untuk mendeskripsikan sumber penularan karena mobilitas warga dan sumber penularan ada di mana-mana.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Sebanyak 55 warga dari sebuah dusun di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan positif Covid-19. Dari 55 warga tersebut, satu orang meninggal. Dinas Kesehatan Sleman menyatakan, sumber penularan Covid-19 di dusun tersebut belum bisa dipastikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Selasa (25/5/2021), mengatakan, penularan tersebut terjadi di Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman. Sebanyak 55 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari dua rukun tetangga (RT) di Dusun Ngaglik.
Joko memaparkan, dari 55 warga yang positif Covid-19, sebanyak 35 orang dinyatakan positif pada Selasa. Sementara itu, sebanyak 20 warga lainnya terkonfirmasi positif Covid-19 pada waktu-waktu sebelumnya dan satu di antaranya meninggal.
Terus terang, saat ini agak sulit untuk mendeskripsikan sumber penularan karena mobilitas warga dan sumber penularan ada di mana-mana.
Berdasarkan data Dinkes Sleman, kasus positif Covid-19 di Dusun Ngaglik muncul pertama kali pada 9 Mei 2021. Mulanya, ada satu warga yang mengalami sakit, lalu dirawat di rumah sakit. Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, warga tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Setelah itu, sejumlah warga di Dusun Ngaglik juga menyusul dinyatakan positif Covid-19. Meski sudah ada puluhan warga yang positif Covid-19, Joko menuturkan, Dinkes Sleman belum bisa memastikan dari mana sumber penularan Covid-19 di Dusun Ngaglik.
Sebab, pada saat ini, mobilitas masyarakat sudah tinggi dan penularan Covid-19 juga terjadi di berbagai tempat. ”Terus terang, saat ini agak sulit untuk mendeskripsikan sumber penularan karena mobilitas warga dan sumber penularan ada di mana-mana,” ujar Joko.
Meski sumber penularan belum bisa dipastikan, Dinkes Sleman telah berupaya melakukan penanganan penularan Covid-19 di Dusun Ngaglik. Upaya penanganan itu dilakukan dengan cara pelacakan dan tes secara massal di dusun tersebut. ”Strategi kami, setiap ada potensi kluster, langsung kami lakukan tracing (pelacakan) secara massal,” ujar Joko.
Hingga saat ini, sudah ada ratusan warga di dua RT di Dusun Ngaglik yang telah menjalani tes reaksi rantai polimerase (PCR). Pada Sabtu (22/5/2021), misalnya, ada lebih dari 200 warga di Dusun Ngaglik yang menjalani swab atau pengambilan sampel untuk tes PCR. ”Yang diambil swab hari Sabtu ada 203 orang,” papar Joko.
Evakuasi
Pada Selasa siang, sebagian warga Dusun Ngaglik yang dinyatakan positif Covid-19 itu dievakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk melakukan isolasi di gedung Asrama Haji Yogyakarta. Selama ini, Asrama Haji Yogyakarta memang digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 di Sleman.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sleman Makwan mengatakan, ada 25 warga Dusun Ngaglik yang telah dievakuasi untuk diisolasi di Asrama Haji Yogyakarta. Mereka yang dievakuasi itu adalah warga yang tidak merasakan gejala atau mengalami gejala ringan sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Makwan menambahkan, dalam proses evakuasi itu, petugas menggunakan sejumlah ambulans untuk membawa warga yang dinyatakan positif Covid-19. Selama melakukan evakuasi, petugas juga menggunakan alat pelindung diri lengkap. ”Ada enam ambulans dan satu kendaraan taktis yang kami pakai untuk evakuasi,” ucapnya.
Saat proses evakuasi dilakukan di Dusun Ngaglik, ada sejumlah warga yang merekam peristiwa itu menggunakan telepon seluler. Setelah itu, video proses evakuasi tersebut menyebar ke media sosial dan menuai banyak komentar dari berbagai pihak.
Juru Bicara Pemerintah Daerah DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menyatakan, pada Selasa, 25 Mei, ada penambahan 215 kasus positif Covid-19 di DIY. Dengan penambahan itu, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY sebanyak 43.645 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 40.374 orang telah dinyatakan sembuh dan sebanyak 1.138 orang meninggal. Oleh karena itu, masih ada 2.133 pasien positif Covid-19 yang belum dinyatakan sembuh.