Belasan Warga Positif Covid-19, Dua RT di Sleman ”Lockdown”
Kluster penularan Covid-19 di permukiman kembali muncul di DIY. Kali ini terjadi di Desa Umbulmartani, Kabupaten Sleman. Untuk mengendalikan penularan, dua wilayah RT diberlakukan kuncitara atau ”lockdown”.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Penularan Covid-19 di tingkat dusun kembali terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penularan di Dusun Nglempong, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, itu menyebabkan belasan warga positif Covid-19. Untuk mengendalikan penularan, diterapkan kuncitara atau lockdown pada dua rukun tetangga di dusun.
”Penularan Covid-19 terjadi di RT 001 dan RT 002 RW 015 Dusun Nglempong,” kata Camat Ngemplak Siti Wahyu Purwaningsih, melalui pesan singkat, Rabu (26/5/2021), di Sleman.
Berdasarkan laporan Puskesmas Ngemplak I, ada 12 warga Dusun Nglempong yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penularan di dusun itu mulai diketahui pada 19 Mei 2021 saat ada dua warga dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19, yakni satu orang di RT 001 dan satu orang di RT 002. Dua orang itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota, tetapi diketahui pernah saling berkunjung saat Idul Fitri lalu.
Setelah itu, ada satu warga lain yang dinyatakan positif Covid-19 seusai mudik ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ada juga satu ibu hamil yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes antigen yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes reaksi berantai polimerase (PCR).
Setelah diketahui ada sejumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, petugas pun melakukan pelacakan kontak erat. Mereka yang diketahui pernah melakukan kontak erat pun langsung diminta menjalani tes. Pada Senin (24/5/2021), hasil tes sejumlah warga telah selesai dan terdapat 8 orang dinyatakan positif Covid-19. Oleh karena itu, total warga yang positif Covid-19 sebanyak 12 orang.
Siti menyatakan, sesudah adanya belasan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, wilayah RT 001 dan RT 002 RW 015 Dusun Nglempong dilakukan lockdown dengan membatasi akses keluar masuk area tersebut. Pembatasan dilakukan selama lima hari, yakni mulai Rabu ini hingga Minggu (30/5/2021).
Selama pembatasan, hanya ada satu pintu untuk akses keluar masuk ke wilayah RT 001 dan RT 002 RW 015 Dusun Nglempong. ”Diberlakukan satu pintu keluar masuk untuk keperluan darurat dan mendesak,” ujar Siti.
Siti menambahkan, selama pembatasan, masyarakat yang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari bisa menghubungi ketua RT atau ketua RW setempat. Selain itu, warga yang membutuhkan surat rekomendasi untuk libur bekerja atau sekolah juga bisa menghubungi ketua RW.
Pada Kamis (27/5/2021) besok, ratusan warga RT 001 dan RT 002 RW 015 Dusun Nglempong juga direncanakan melakukan tes massal untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak. Menurut rencana, ada 244 warga yang direncanakan mengikuti tes massal itu.
Wilayah lain
Penularan di Dusun Nglempong itu kian menambah jumlah kasus Covid-19 di Sleman. Sebelumnya, penularan Covid-19 juga diketahui terjadi di Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menyatakan, hingga Selasa (25/5/2021), terdapat 55 warga Dusun Ngaglik yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari dua RT di Dusun Ngaglik.
Joko menjelaskan, dari 55 warga yang positif Covid-19, sebanyak 35 orang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes yang keluar pada Selasa lalu. Adapun sebelumnya sudah ada 20 warga lain yang dinyatakan positif Covid-19. Satu dari 20 warga itu meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Dinkes Sleman, kasus positif Covid-19 di Dusun Ngaglik diketahui pertama kali pada 9 Mei 2021. Awalnya, ada satu warga yang sakit, kemudian dirawat di rumah sakit. Namun, sesudah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, satu warga itu dinyatakan positif Covid-19.
Setelah itu, beberapa warga di Dusun Ngaglik juga menyusul terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, Joko menuturkan, Dinkes Sleman belum bisa memastikan dari mana sumber penularan Covid-19 di Dusun Ngaglik.
Sebab, pada saat ini, mobilitas masyarakat sudah tinggi dan penularan Covid-19 juga telah terjadi di banyak tempat. ”Terus terang saat ini agak sulit untuk mendeskripsikan sumber penularan karena mobilitas warga dan sumber penularan ada di mana-mana,” kata Joko.
Meski sumber penularan belum bisa dipastikan, Dinkes Sleman telah melakukan penanganan terhadap penularan Covid-19 di Dusun Ngaglik. Penanganan itu dilakukan dengan melacak dan menggelar tes massal di dusun tersebut. ”Strategi kami, setiap ada potensi kluster langsung kami lakukan tracing (pelacakan) secara massal,” tutur Joko.
Hingga saat ini, sudah ada ratusan warga di dua RT di Dusun Ngaglik yang telah menjalani tes PCR. Pada Sabtu (22/5/2021), misalnya, ada lebih dari 200 warga di Dusun Ngaglik yang menjalani swab atau pengambilan sampel untuk tes PCR. ”Yang diambil swab hari Sabtu ada 203 orang,” ucap Joko.