Ribuan Pedagang Kawasan Malioboro Yogyakarta Divaksin Mulai 1 Maret
Para pedagang termasuk kategori petugas publik karena mereka bertemu banyak orang setiap hari sehingga termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19. Sesudah pedagang di Malioboro, akan dilanjutkan bagi pedagang pasar.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ribuan pedagang dan pegawai toko di kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, akan menjalani vaksinasi Covid-19 mulai 1 Maret 2021. Para pedagang dan pegawai toko di areal wisata itu dinilai sebagai kelompok rentan terpapar Covid-19 karena sering bertemu banyak orang sehingga menjadi salah satu sasaran vaksinasi setelah tenaga kesehatan.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, semua pedagang dan pegawai toko di Malioboro diharapkan bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 apabila memenuhi syarat. ”Disuntik vaksin ini, kan, untuk menumbuhkan imunitas atau antibodi. Jadi, bermanfaat untuk dirinya maupun orang lain,” kata Sultan, Senin (22/2/2021), di Yogyakarta.
Selain pedagang dan pegawai toko di Malioboro, vaksinasi massal mulai 1 Maret 2021 juga ditujukan untuk para pedagang Pasar Beringharjo, Yogyakarta, serta pedagang di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta. Saat ini, proses pendataan untuk vaksinasi massal sudah dilakukan. ”Kami sudah melakukan pendaftaran,” ujar Sultan.
Pada Minggu (21/2/2021), Sultan HB X bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meninjau persiapan vaksinasi massal untuk pedagang Pasar Beringharjo dan kawasan Malioboro. Menurut rencana, ada tiga tempat yang akan digunakan untuk vaksinasi massal itu, yakni Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sesudah vaksinasi tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan, vaksinasi tahap kedua, antara lain, menyasar orang lanjut usia serta petugas publik. Definisi dari petugas publik adalah orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan bertemu banyak orang.
Oleh karena itu, para pedagang termasuk kategori petugas publik karena mereka bertemu banyak orang setiap hari sehingga termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19. ”Kami lihat kalau mereka, kan, ketemu dengan pelanggannya, ketemu banyak orang, oleh karena itu kami akan vaksinasi mereka,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan tertulis Pemerintah Daerah DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie memaparkan, vaksinasi massal di Pasar Beringharjo serta kawasan Malioboro dan sekitarnya menyasar 19.897 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 pedagang di kawasan Malioboro dan Alun-alun Utara, serta 9.153 pegawai toko yang ada di sepanjang kawasan Malioboro.
Pembajun menyatakan, vaksinasi massal itu ditargetkan bisa selesai dalam waktu enam hari. Untuk melaksanakan vaksinasi massal itu, ada sekitar 280 tenaga kesehatan yang diterjunkan dalam sehari. Para tenaga kesehatan berasal dari 18 puskesmas dan 11 rumah sakit di Kota Yogyakarta serta dua klinik milik Polri.
Agar bisa bekerja efektif, ke-280 tenaga kesehatan itu akan dibagi menjadi beberapa tim di tiga tempat pelaksanaan vaksinasi massal. Di Pasar Beringharjo, misalnya, akan disiagakan enam tim dalam sehari. Sementara itu, ada tujuh tim yang bertugas di Benteng Vredeburg dan tujuh tim yang melakukan vaksinasi di Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali.
”Setiap tim terdiri dari tujuh orang dan dibagi ke dalam dua shift (giliran) setiap hari,” papar Pembajun.
Para pedagang termasuk kategori petugas publik karena mereka bertemu banyak orang setiap hari sehingga termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19. (Budi Gunadi Sadikin)
Sesudah vaksinasi massal pedagang Pasar Beringharjo dan kawasan Malioboro selesai, vaksinasi akan dilanjutkan dengan menyasar para pedagang pasar tradisional di lima kabupaten/kota di DIY. Pembajun menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi untuk pedagang pasar tradisional itu akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota di DIY.