Data yang Dinamis Jadi Kendala Vaksinasi di Kota Yogyakarta
Data penerima vaksin yang dinamis menjadi kendala pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta. Jumlah penerima terus bertambah. Pengajuan dosis tambahan direncanakan jika dosis yang ada tak mencukupi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Data penerima vaksin yang dinamis menjadi kendala pelaksanaan vaksinasi di Kota Yogyakarta. Jumlah penerima terus mengalami penambahan mengingat pendaftaran vaksinasi bagi tenaga kesehatan masih dibuka. Pengajuan permintaan stok vaksin bakal dilakukan jika dosis yang ada tidak mencukupi.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dalam vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan (nakes), total penerima vaksin yang sudah mendaftarkan diri 9.710 orang. Dari jumlah tersebut, 99,81 persen telah menerima vaksinasi dosis pertama. Adapun dosis kedua telah menjangkau 62,16 persen target.
”Harapannya akhir Februari sudah selesai untuk tenaga kesehatan walaupun nanti kami masih harus menyisir lagi karena masih ada nakes yang tertunda vaksinasinya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rami Aryani, di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (17/2/2021).
Tenaga kesehatan yang masih tertunda vaksinasinya berjumlah lebih kurang 972 orang. Ada sejumlah alasan yang menyebabkan penundaan vaksinasi tersebut, misalnya, tenaga kesehatan mengalami hipertensi, mempunyai penyakit penyerta (komorbid), sedang hamil atau menyusui, hingga menjadi penyintas Covid-19.
Sebelumnya, tenaga kesehatan dengan kondisi kesehatan tersebut tidak dapat divaksinasi. Belakangan, mereka dapat divaksinasi setelah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 368 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbida, dan Penyintas Covid-19 serta Sasaran Tunda. Kebijakan tersebut dikeluarkan pada 11 Februari 2021.
Emma mengungkapkan, dengan kondisi tersebut, jumlah penerima vaksin masih bisa mengalami penambahan. Sebab, pendaftaran masih dibuka hingga 25 Februari. Penyuntikan vaksinasi akan disesuaikan dengan dosis vaksin yang tersedia di Kota Yogyakarta. ”Pendaftaran masih berlangsung, jadi masih terus bertambah. Hanya saja kita perlu memperhitungkan dengan logistiknya,” kata Emma.
Penambahan jumlah penerima vaksin menjadi persoalan tersendiri. Sebab, dosis vaksin yang diterima hanya cukup untuk tenaga kesehatan yang sudah terdaftar lebih dahulu. Ada sekitar 19.000 dosis vaksin yang diterima Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk dua kali penyuntikan terhadap masing-masing tenaga kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Pengelolaan Data, dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah menyampaikan, pihaknya akan mengajukan permohonan dosis tambahan bagi tenaga kesehatan yang mendaftarkan diri belakangan. Ini khususnya setelah ada perubahan regulasi mengenai penerima vaksinasi.
Apabila tidak memungkinkan, para tenaga kesehatan tersebut akan diikutsertakan dalam penyuntikan vaksin tahap kedua. ”Antara data yang masuk dan pengajuan awal tidak sinkron. Sewaktu meminta dosis awal, masih ada ketentuan bahwa komorbid dan penyintas belum boleh. Karena sekarang datanya terus bertambah, pengajuannya akan ditambahkan pada tahap kedua vaksinasi,” kata Lana.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga sudah mulai melakukan persiapan vaksinasi tahap kedua. Dalam pendataan awal, ada sekitar 35.000 calon penerima vaksin tahap kedua nanti. Para penerima vaksin terdiri dari petugas pelayanan publik seperti guru, dosen, pedagang, aparatur sipil negara, serta aparat TNI dan Polri.
Emma menyampaikan, pendataan belum selesai dilakukan. Jumlah penerima masih sangat dimungkinkan mengalami penambahan. Para petugas pelayanan publik itu diprioritaskan menjadi penerima vaksin tahap kedua karena memiliki tingkat interaksi yang tinggi di tengah masyarakat.
”Data ini masih berjalan terus. Saat ini kami fokus melaporkan semua pihak yang menjadi prioritas tersebut,” kata Emma.
Emma mengatakan, pihaknya juga berupaya menambah vaksinator di Kota Yogyakarta. Pelatihan vaksinator baru saja dilakukan terhadap 300 tenaga kesehatan. Diharapkan, penambahan vaksinator dapat semakin memperlancar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ke depannya.
Di Kota Yogyakarta, saat ini sedikitnya terdapat 80 vaksinator yang dapat melakukan vaksinasi Covid-19. Layanan vaksinasi dapat diakses di 31 fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu terdiri dari 18 unit puskesmas, 11 unit rumah sakit, dan dua unit klinik.