Covid-19 Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka Belum Diizinkan di Sumut
Pembelajaran tatap muka belum diizinkan di Sumatera Utara karena kasus Covid-19 meningkat pesat sejak awal tahun ini. Sekolah diminta memaksimalkan pembelajaran jarak jauh.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka belum diizinkan di Sumatera Utara karena kasus Covid-19 meningkat pesat sejak awal tahun ini. Sekolah diminta memaksimalkan pembelajaran jarak jauh. Kasus baru Covid-19 di Sumut mencapai 175 kasus per hari, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan awal Januari.
”Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan pendapat ahli kesehatan, epidemiologi, pendidikan, Ikatan Dokter Indonesia, dan kondisi di lapangan. Gubernur Sumut sebagai ketua satuan tugas belum memperkenankan adanya sekolah tatap muka,” kata Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Sumut Fitriyus dalam rapat koordinasi di Medan, Rabu (10/2/2021).
Pemprov Sumut pun meminta pemerintah kabupaten/kota selalu berkoordinasi terkait dengan rencana pembelajaran tatap muka. Selain memperhatikan kondisi penularan pandemi Covid-19 di daerahnya, kesiapan sekolah dalam menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana protokol kesehatan juga harus dilihat. Selain itu, peserta didik juga perlu membiasakan diri melaksanakan protokol kesehatan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Alfian Hutauruk mengatakan, pihaknya mengundang seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dalam rapat koordinasi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. ”Rapat ini sangat penting untuk menyiapkan pembelajaran semester genap tahun ajaran 2020-2021,” kata Alfian.
Di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Sumut, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut melakukan percepatan vaksinasi melalui program Pekan Vaksinasi Covid-19. Pekan vaksinasi untuk tenaga kesehatan itu, antara lain, sudah dibuka di Pendopo Universitas Sumatera Utara, Medan.
Saat ini setiap hari bertambah 175 kasus positif di Sumut. (Arsyad Lubis)
”Ini adalah upaya percepatan vaksinasi karena kita melihat vaksinasi belum sesuai harapan,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis.
Setelah pencanangan itu, Arsyad meminta kabupaten/kota di Sumut memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. Pekan Vaksinasi Covid-19 akan berlangsung mulai 11 hingga 17 Februari 2021. Hingga kini sudah 3.000 tenaga kesehatan di Sumut yang mendaftar pada pekan vaksinasi itu.
Arsyad mengatakan, ada dua fokus Satgas Covid-19 Sumut, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dan menekan penyebaran Covid-19. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik dari provinsi lain. Namun, pengendalian penularan Covid-19 belum bisa dilakukan maksimal. ”Saat ini setiap hari bertambah 175 kasus positif di Sumut,” katanya.
Penambahan kasus baru itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan awal Januari. Kasus baru paling banyak terdapat di Kota Medan, yakni 95 kasus per hari. Daerah lain dengan penularan cukup tinggi adalah Deli Serdang, Binjai, Pematang Siantar, dan Simalungun.
Menurut Arsyad, pengendalian penularan Covid-19 dilakukan dengan melakukan tes lebih masif, penelusuran kontak, dan isolasi semua kasus positif dengan lebih ketat. Pengawasan penerapan protokol kesehatan pun kini dilakukan dengan lebih ketat.