Dalam Sebulan, 900 Petugas KPPS di Jateng Positif Covid-19
Secara akumulatif, ada sekitar 900 petugas KPPS yang positif. Terbanyak Wonosobo, sekitar 290 orang. Namun, sebagian besar sudah sembuh atau selesai isolasi. KPU pun memastikan hanya yang sehat yang bertugas.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Dalam waktu sebulan, sebanyak 900 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara pada Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid-19. Komisi Pemilihan Umum Jateng memastikan hanya petugas yang sehat yang bertugas pada pelaksanaan pemungutan suara, Rabu (9/12/2020).
Anggota KPU Jateng Divisi SDM dan Litbang, M Taufiqurrahman, di Kota Semarang, Selasa (8/12/2020), mengatakan, sesuai regulasi, calon petugas KPPS diseleksi administrasi lebih dulu. Apabila memenuhi syarat, langsung diangkat. Setelah itu dilakukan tes antibodi dan jika reaktif langsung dites usap.
Pemeriksaan terkait Covid-19 pada petugas KPPS dimulai pada 8 November 2020. ”Secara akumulatif, ada sekitar 900 orang yang positif. Terbanyak Wonosobo, sekitar 290 orang. Namun, sebagian besar sudah sembuh atau selesai masa isolasi. Kami pastikan yang bertugas hanya yang sudah sembuh dan sehat,” ujar Taufiq.
Taufiq menjelaskan, total terdapat 44.077 tempat pemungutan suara (TPS) dan 396.693 petugas KPPS di 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada 2020. Artinya, jumlah petugas KPPS yang terkonfirmasi positif sebanyak 0,2 persen. Dari ketentuan tujuh anggota KPPS, minimal ada lima orang yang bertugas.
”Dari tujuh orang itu, misalnya satu positif Covid-19 dan belum sembuh, yang akan bertugas enam orang lainnya. Kalaupun satu TPS ada yang kurang dari lima orang, petugas akan diambil dari TPS terdekat di sekitarnya. Sementara ini sepertinya hanya ada satu TPS yang terdapat tiga petugas positif, yakni di Sragen,” kata Taufiq.
Ia pun mengimbau kepada warga di 21 kabupaten/kota di Jateng untuk menggunakan hak pilihnya. KPU sudah mempersiapkan proses pemilihan dengan memperhatikan situasi Covid-19. Para pemilih diminta mengenakan masker, membawa pulpen masing-masing, dan selalu menjaga jarak.
Dari pemetaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, ada 15 daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terkait pandemi Covid-19, di antaranya Purworejo, Kota Semarang, Purbalingga, Boyolali, Blora, Sukoharjo, Kota Pekalongan, Pemalang, Sragen, dan Klaten. Selain itu, ada empat daerah dengan kerawanan sedang dan dua daerah dengan kerawanan rendah.
Bawaslu merekomendasikan kepada seluruh pihak untuk menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat. ”Penyelenggara, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19 juga agar berkoordinasi dalam keterbukaan informasi dan sosialisasi protokol kesehatan,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng Anik Sholihatun.
Bawaslu pun merekomendasikan kepada seluruh pihak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat.
Logistik
Taufiq menuturkan, hingga Selasa (8/12/2020) siang, tak ada kendala dalam distribusi logistik, termasuk alat pelindung diri. Pada Selasa atau H-1 pemungutan suara, logistik harus sudah berada di tangan Panitia Pemungutan Suara atau kelurahan. Distribusi ke TPS dapat dilakukan hingga Rabu (9/12/2020) pagi, sebelum waktu pemungutan suara.
Pada Selasa sore, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau kesiapan sejumlah TPS di Kota Semarang, termasuk terkait penerapan protokol kesehatan. Dari pantauan tersebut, hand sanitizer, thermal gun, dan sarung tangan sudah tersedia. Kursi-kursi juga telah ditata dan diberi jarak lebih dari satu meter.
Potensi kerumunan, kata Ganjar, harus diantisipasi saat penghitungan surat suara. Pasalnya, saat itu banyak orang datang ke TPS untuk melihat secara langsung penghitungan dan hasil pemilihan.
”Saat penghitungan, tolong tidak semua datang ke TPS, tidak usah melihat. Percayakan saja kepada saksi-saksinya. Jangan sampai ada kerumunan,” pesan Ganjar.