Guru di Pekalongan Dilatih Membuat Konten Video dan Audio Pembelajaran
Sebanyak 120 guru di Kota Pekalongan, Jateng dilatih membuat konten video dan audio untuk menunjang pembelajaran jarak jauh. Video dan audio pembelajaran akan disiarkan melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Sebanyak 120 guru di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dilatih membuat video dan audio berisi materi pelajaran. Konten video dan audio itu akan diputar melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal, yakni Batik TV dan Radio Kota Batik, sebagai salah satu pelengkap pembelajaran jarak jauh.
”Dalam pelatihan ini, para guru akan mendapatkan materi mulai dari cara memproduksi video dan audio hingga cara menyunting konten video dan audio. Sebelum disiarkan langsung melalui televisi dan radio, para guru juga akan diajak melakukan geladi bersih,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Yos Rosyidi dalam keterangannya, Rabu (26/8/2020).
Pelatihan pembuatan konten ini dilatarbelakangi sejumlah persoalan dalam pembelajaran jarak jauh secara daring di Kota Pekalongan. Sejumlah masalah itu, seperti tidak semua siswa memiliki gawai, kuota internet, dan jaringan internet yang memadai untuk mengakses pembelajaran daring.
Selain memberikan bantuan berupa kuota internet gratis, pemerintah setempat berencana memanfaatkan Lembaga Penyiaran Publik Lokal, yakni Batik TV dan Radio Kota Batik, untuk menyiarkan materi pembelajaran bagi para pelajar di Kota Pekalongan.
Materi pembelajaran yang akan disiarkan di radio dan televisi tersebut akan dibuat oleh para guru di Kota Pekalongan. Sebelum memproduksi audio dan video berisi materi pembelajaran, sebanyak 120 guru dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, dan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah di Kota Pekalongan diberi pelatihan.
Yos mengatakan, video dan audio berisi materi pembelajaran akan disiarkan di Batik TV dan Radio Kota Batik mulai Selasa (1/9/2020). Siaran materi pembelajaran akan berlangsung setiap Senin-Jumat pukul 08.00-11.00.
Pelatihan pembuatan konten ini dilatarbelakangi sejumlah persoalan dalam pembelajaran jarak jauh secara daring di Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengatakan, selain untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran jarak jauh, pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru. Setelah pelatihan, para guru diharapkan mampu memproduksi materi pembelajaran jarak jauh yang menarik dan edukatif bagi siswa. Dengan begitu, pembelajaran jarak jauh bisa berjalan efektif.
”Pelatihan merupakan suatu terobosan bagus. Semoga yang sudah selesai dilatih bisa menularkan kemampuan yang didapat kepada guru-guru lainnya,” ujar Saelany.
Sementara itu, di Brebes, sebanyak 12 sekolah menengah pertama di Kecamatan Brebes dan Wanasari mulai menghentikan pembelajaran tatap muka, Selasa (25/8/2020). Pembelajaran tatap muka yang digelar serentak sejak Selasa (18/8/2020) tersebut dihentikan akibat penambahan kasus positif yang signifikan di wilayah Kecamatan Brebes.
”Selasa pekan lalu, sebanyak 150 sekolah menengah pertama baik negeri maupun swasta di Kabupaten Brebes mulai menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, mulai Selasa kemarin, sebanyak 12 sekolah mengajukan permohonan penghentian pembelajaran tatap muka karena ada peningkatan kasus Covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Tahroni.
Tahroni mengatakan, sebanyak 12 sekolah itu akan kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring hingga kasus Covid-19 di sekitar lingkungan sekolah terkendali. Selama melakukan pembelajaran daring, sekolah-sekolah itu akan disterilkan dengan cairan disinfektan.
Pekan lalu, jumlah kasus positif Covid-19 di Brebes sebanyak 68 kasus. Pekan ini, jumlahnya meningkat menjadi 78 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 orang dirawat, 6 orang isolasi mandiri, sebanyak 58 orang sembuh, dan 2 lainnya meninggal.