Inspirasi ASN Muda Berjejaring
Aparatur sipil negara yang masih berusia di bawah 35 tahun menunjukkan eksistensinya dengan berjejaring. Mereka ingin menghapus stigma negatif di tengah masyarakat.
Kiprah anak muda di Tanah Air di berbagai bidang yang membanggakan semakin bermunculan. Tak ketinggalan, mereka yang berkarier menjadi pegawai negeri sipil atau yang kini dikenal dengan sebutan aparatur sipil negara (ASN). Dengan penuh semangat, mereka menunjukkan eksistensinya.
Sosok ASN muda kini mulai banyak di instansi pemerintah. Mereka tak hanya melayani negara dan masyarakat lewat institusi masing-masing, tetapi juga berkontribusi lebih luas tanpa embel-embel jabatan ASN. Para aparatur sipil muda ini menampilkan wajah generasi muda di pemerintahan yang berintegritas, kreatif, dan inovatif. Seperti anak-anak muda lainnya, sejumlah ASN muda di bawah usia 35 tahun ini berkiprah dalam komunitas, berjejaring, berkolaborasi, dan memanfaatkan media sosial.
Ngobrol santai di warung kopi dilakukan para ASN muda yang bergabung di Abdi Muda. Banyak hal yang mereka bahas, dari urusan tantangan bekerja di instansi pemerintah, kehidupan mereka sebagai anak muda yang meniti karier sekaligus membangun keluarga baru, urusan pengembangan diri, hingga menampilkan generasi muda harapan bangsa.
Namun, selama pandemi Covid-19, pertemuan tatap muka tak lagi bisa dilakukan. Platform media sosial menjadi pilihan paling tepat untuk aktualisasi diri. Kesibukan tim Abdi Muda usai kerja jadi bertambah. Mereka kian aktif di berbagai platform media sosial. Ada banyak kegiatan daring yang memuat banyak informasi untuk ASN ataupun masyarakat.
Melalui akun Instagram @abdimuda_id, mereka menggelar kegiatan-kegiatan secara daring. Hampir setiap hari ada konten baru, dari mulai pengumuman kelas edukasi, program yuk sharing melalui IG live, sampai meme bu Tedjo, pemeran film pendek Tilik yang viral.
Tema-tema yang dipakai untuk acara daring seperti pembuatan desain grafis, public speaking, dan kepemimpinan. Ada pula kegiatan satu bulan membahas beasiswa kuliah yang penting bagi ASN untuk mendukung peningkatan kinerja pemerintah.
Rifky Febriansyah, tim Abdi Muda yang bertanggung jawab untuk konten, mengatakan, sosok ASN muda yang tidak kaku diyakini bisa mendekatkan hubungan dengan masyarakat. Salah satunya menyajikan podcast rapat di kantor (RDK), istilah yang menunjukkan ASN muda tak ketinggalan zaman. Obrolan di podcast membahas hal serius hingga tidak serius dengan santai.
Komunitas Abdi Muda dibentuk mulai tahun 2019. Saat itu, Muhammad Affin Bahtiar (29) mengajak dua temannya, Rizki Montesha dan Dini Hariani, memulai gerakan yang menghadirkan wajah ASN muda. Kegiatan dimulai dengan Teman Belajar, program mentoring bagi anak muda yang mau ikut tes ASN supaya mempunyai nilai-nilai sebagai abdi muda negara.
”Ketika menjadi ASN, kok seperti merasa sedih ya dengan anggapan di masyarakat kalau ASN itu malas, korupsi, harus menyogok, lebih banyak nge-game saat seharusnya kerja, dan stigma negatif lainnya. Dari situ kami melihat perlu dipikirkan bersama, jangan sampai masyarakat berpikir sama seperti kami, banyak negatifnya tentang ASN,” ujar Muhamad Affin Bahtiar, salah satu inisiator Abdi Muda yang dihubungi di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Affin yang lulusan Universitas Indonesia dan pernah aktif sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa di FISIP UI galau saat menyandang status sebagai ASN pada tahun 2018. Dia pernah jadi bagian anak muda yang protes pada kinerja pemerintahan, tetapi kini jadi bagian dari pemerintahan di salah satu kementerian. Kegalauan itu ditumpahkan ke temannya sesama ASN muda, lalu mereka memikirkan jalan untuk keluar dari stigma negatif.
”Kami punya nilai yang mau diinfiltrasi kepada tunas-tunas muda ASN, yakni cerdas dan kontributif. Kami yakini dua nilai ini punya makna penting untuk menghadirkan birokrasi yang modern dan ramah terhadap perubahan sehingga kita juga tak ketinggalan zaman dan kalah bersaing dengan institusi lain,” ujar Affin.
Menurut Affin, ASN muda harus menjadi sosok cerdas sebagai pelayan negara. Sebab, sebagai orang yang terlibat dalam pembuat dan penerapakan kebijakan, butuh kecerdasan intelektual dan nonintelektual sehingga kebijakan dibuat berdasarkan kajian teori, fakta, data, dan riset.
Menyuarakan ASN muda yang sarat prestasi dan unjuk kerja baik juga ingin dilakukan Jaya Setiawan Gulo (30) dengan mendirikan Komunitas Jadi PNS. Gulo yang terpilih jadi tiga terbaik ASN Inspiratif Nasional 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi terpanggil untuk menginspirasi ASN muda. Gulo sudah berkarier sepuluh tahun menjadi PNS di Medan dan sejak tahun lalu di Kementerian Keuangan.
”Sebagai anak muda, dapat kerja jadi PNS bangga ya. Tapi pas di masyarakat, PNS itu banyak negatif, dianggap enggak jelas ngerjain apa, banyak korupsi. Yang jelek-jelek gitulah. Apalagi saya mulai di Bea dan Cukai di Medan, dipikir sudah banyak uang, banyak harta. Kenyataan yang seperti anggapan masyarakat memang ada. Tapi saya ingin jadi PNS yang berbeda,” ujar Gulo.
Gulo merasa yakin perubahan di instansi pemerintah seperti yang dirasakannya sekarang di Kementerian Keuangan. Saat ini, Gulo yang sedang kuliah S-1 ekstensi di Universitas Indonesia semakin ingin meyakinkan masyarakat bahwa ekspektasi tentang ASN yang berkualitas itu bisa diwujudkan.
Komunitas Jadi PNS memang baru dijalankan Gulo bersama rekannya sesama PNS, Zemy Prabowo, di awal 2020. Akun Instagram yang dibuatnya, @jadipnsaja, sudah mempunyai 31.100 pengikut, dari mulai ASN muda, mahasiswa, dan beragam profesi lainnya. Kegiatannya kini semakin aktif lewat media sosial. Program Dunia Kampus yang menghadirkan perbincangan dengan PNS ataupun non-PNS yang kuliah pascasarjana di sejumlah negara punya peminat banyak.
”Ini jadi cara saya secara tidak langsung untuk mem-branding tentang ASN. Kalau hanya bicara soal PNS, tidak menarik dan dianggap pencitraan. Namun, lewat berbagai program gratis yang berguna, nanti orang yang bergabung Jadi PNS bisa sadar, oh ini dilakukan seorang PNS, bisa ya PNS melakukan hal baik dan inspiratif begini,” kata Gulo yang juga memiliki sejumlah penghargaan internasional.
Masa depan
Dengan banyaknya kegiatan berjejaring, para ASN muda semakin yakin untuk melangkah di masa depan. Tentu saja, semua kontribusi yang dilakukannya untuk mendukung pemerintahan yang bersih.
Sebagai anak muda, dapat kerja jadi PNS bangga ya. Tapi pas di masyarakat, PNS itu banyak negatif, dianggap enggak jelas ngerjain apa, banyak korupsi. Yang jelek-jelek gitulah. Apalagi saya mulai di Bea dan Cukai di Medan, dipikir sudah banyak uang, banyak harta. Kenyataan yang seperti anggapan masyarakat memang ada. Tapi saya ingin jadi PNS yang berbeda.
Affin mengatakan, kehadiran Abdi Muda yang ingin menghadirkan wajah ASN yang tidak konvensional, tetapi dinamis, bukan berarti melawan pemerintah. Mereka sadar sebagai bagian dari pemerintahan. Namun, mereka yakin bisa berkontribusi juga untuk menciptakan pemerintahan berkualitas dengan hadirnya ASN muda cerdas.
”Kami mau mendorong mindset atau stigma positif di tubuh ASN sehingga publik mau mendukung program pemerintah. Kalau masyarakat tidak percaya kepada ASN sebaga pemangku kebijakan, kan sulit untuk kolaborasi. Kehadiran kami ini semoga bisa menumbuhkan mindset ASN modern dan bertanggung jawab,” kata Affin.
Menurut Affin, semangat reformasi birokrasi jadi landasan untuk gerakan ASN muda ini. ”Kami anak-anak muda yang punya semangat besar, kami punya semangat bebas. Jadi, kami merasa dapat mendukung program pemerintah tapi lewat cara kami,” katanya.
Untuk meluaskan semangat ASN muda yang ceras, Abdi Muda dengan 40 pengurus menggelar Akademi Relawan Abdimuda. Ada 70 ASN muda di seluruh provinsi yang direkrut menjadi perpanjangan tangan Abdi Muda di daerah.
Affin mengatakan, dengan bonus demografi, ASN muda yang baru akan menjadi sosok penting di pemerintahan. Jenjang karier mereka pasti akan terus menanjak. ”Kami mau dari awal mengawal supaya anak muda yang masuk pemerintahan sudah sadar tentang perannya. Supaya pas di puncak jabatan tetap mewujudkan pemerintahan yang baik dan modern. Kami tidak mungkin bisa mengubah atau merevolusi sistem ini yang punya kekurangan dan kelebihan seketika. Namun, kami mempersipakan masa depan itu,” ujar Affin.
Sementara itu, Gulo mengatakan, bergabung di Jadi PNS jadi ajakan bagi talenta muda terbaik negeri untuk bergabung di instansi pemerintah. Mereka bisa melihat sosok ASN muda yang inspiratif. ”Penting untuk negeri ini memiliki ASN berintegritas dan punya performa. Jadi, saya pikir, gimana supaya bisa memotivasi anak muda secara sadar masuk ke pemerintahan dan berkontribusi terbaik bagi negeri,” ujar Gulo.