Pemkot Bogor Perbaiki Jalan Rusak Terdampak Cuaca Ekstrem
Fasilitas umum seperti jalan yang rusak menyebabkan aktivitas warga terganggu. Pemkot Bogor mempercepat perbaikan agar mobilitas warga menjadi normal.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Intensitas hujan tinggi atau cuaca ekstrem membuat fasilitas umum seperti jalan di sejumlah titik di Kota Bogor rusak. Sebagai antisipasi ke depannya, Pemerintah Kota Bogor akan fokus pada perawatan infrastruktur pendukung agar fasilitas umum tidak mengalami kerusakan parah sehingga mengganggu aktivitas warga.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, hujan berintensitas tinggi membuat fasilitas umum rusak, salah satunya di Jalan Raya Tajur. Kondisi jalan itu banyak lubang dan tergenang air sehingga membahayakan pengguna jalan saat melintas dan kerap terjadi kemacetan kendaraan.
Selain hujan, genangan air yang menyebabkan kondisi jalan semakin cepat rusak karena kondisi saluran air yang tidak lancar sehingga tumpah ke jalan.
”Saya sudah cek dan langsung meminta Dinas PUPR Kota Bogor memperbaiki jalan rusak. Begitu juga saluran airnya kalau tidak dibenerin nanti bolong (jalan) lagi. Jadi saluran airnya dulu (diperbaiki) biar tidak mampet,” kata Bima, Rabu (4/1/2023).
Meski masuk dalam jalan nasional, kata Bima, perbaikan harus segera dilakukan agar tidak semakin parah, menimbulkan bahaya, dan memperlancar kendaraan. Hal ini dilakukan karena sudah banyak laporan warga yang merasa terganggu dengan kondisi jalan tersebut. Dinas PUPR sementara hanya memperbaiki jalan dengan tambal sulam dan perbaikan rutin. Untuk perbaikan permanen, nanti Kementerian PUPR akan turun tangan.
Bima juga memerintahkan dinas-dinas terkait untuk memantau kondisi jalan-jalan di Kota Bogor yang rusak untuk segera diperbaiki. Fasilitas umum lainnya yang sebelumnya rusak parah yaitu Jalan KH Tb Muhammad Falak.
Jalan penghubung Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Tengah itu kini bisa dilintasi kendaraan kendaraan roda dua dan empat menuju Jalan Semeru dan arah Gunung Batu atau sebaliknya.
”Pengerjaannya lebih cepat. Total pembiayaan sekitar Rp 2,1 miliar. Terima kasih untuk warga yang mau bersabar dan minta maaf karena akses jalan terganggu karena ditutup agar tidak menimbulkan bahaya dari ancaman longsor karena kondisi cuaca ekstrem,” ujar Bima.
Tahap selanjutnya, kata Bima, untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Pemkot Bogor segera memperbaiki pondasi sisi kanan jalan yang kondisinya rawan longsor. Bima juga meminta untuk Dinas PUPR Kota Bogor untuk memperhatikan infrastruktur lainnya agar mengantisipasi kerusakan parah pada fasilitas umum.
Saat ini, Pemkot Bogor juga masih memperbaiki Jembatan Satu di Jalan Haji Ahmad Yunus, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal. Akses jalan permukiman warga menuju Cilebut, Kota Bogor, dan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, tersebut longsor pada 6 Desember 2022 karena terdampak longsor.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah menuturkan, perbaikan akses jalan di Jembatan Satu ini melalui dua tahap menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT), seperti pada perbaikan akses Jalan KH Tb Muhammad Falak.
”Kami berusaha segera menyelesaikan perbaikan akses jalan penghubung itu. Pada tahap awal ini, dari Rp 2,3 miliar yang dianggarkan baru terserap sekitar Rp 1,7 miliar. Setelah ini pekerjaan selanjutnya akan kembali dilanjutkan dengan melakukan pembenahan di sekitar lokasi,” ujar Syarifah.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, perbaikan jalan yang terdampak longsor itu ditargetkan selesai dalam waktu empat bulan atau diperkirakan paling cepat pada Maret. Pada pekerjaan tahap pertama, petugas mengerjakan penguatan struktur jalan dan pembangunan tembok. Pengerjaan itu sudah rampung 100 persen. Selanjutnya pada tahap kedua, pengerjaan tembok jembatan dan tebing penahan tanah.
Beberapa perbaikan yang akan segera dilakukan yaitu pembetonan jalan. Lalu, pembenahan di sisi bawah jalan sampai ke jembatan yang rencananya akan dibikin jalur pejalan kaki. Kemudian pelebaran jalan agar kendaraan roda empat yang melintas dari bawah bisa aman dan lancar.