Semua korban bencana di Kota Bogor ditemukan. Total ada 1.300 warga terdampak.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dua korban bencana longsor dan banjir di Kota Bogor, Jawa Barat, berhasil ditemukan pada Minggu (16/10/2022). Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Bogor beberapa hari lalu mengakibatkan tujuh korban jiwa dan sekitar 1.300 warga terdampak.
Setelah lima hari pencarian korban longsor di Gang Barjo, Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Kota Bogor, akhirnya petugas pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menemukan korban terakhir atas nama Cici (57), sekitar pukul 15.00. Korban terakhir ditemukan di bawah timbunan sedalam 5-7 meter dari titik tempat tinggalnya.
Penemuan korban pada Minggu sore itu melengkapi tiga korban longsor di Gang Barjo lainnya yang sudah lebih dulu ditemukan, yaitu Iwan Simah (75), Iwan (24), dan Dini ( 54). Sehari sebelumnya, Selasa (11/10/2022), longsor terjadi di Gang Kepatihan, Kebon Pala, tercatat ada satu korban jiwa.
”Empat korban longsor Rabu (12/10/2022), yang tertimbun, sudah selesai dievakuasi hari ini. Total ada delapan korban longsor. Empat orang selamat dan empat orang meninggal,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Darah Kota Bogor Theofilo Patricino Freitas.
Mahasiswi IPB University
Selain satu korban terakhir longsor, kata Theo, korban banjir atas nama Adzra Nabila (21), mahasiswi IPB University yang terbawa arus di Jalan Dadali, Tanah Sareal, sudah ditemukan di aliran Kanal Banjir Barat, sekitar Jembatan Season City, Tambora, Jakarta Barat, Minggu pagi. Korban ditemukan pada radius 80 kilometer dari lokasi kejadian di Jalan Dadali.
Saat itu hujan berintensitas tinggi pada Selasa (11/10/2022). Adzra Nabila yang mengendarai motor dan hendak pulang dari kampus terseret arus banjir, lalu jatuh dan masuk ke dalam gorong-gorong sedalam 1 meter. Gorong-gorong tersebut aliran ke Sungai Cipakancilan, anak Sungai Ciliwung.
Kepala Kepolisian Sektor Tambora Komisaris Putra Pratama mengatakan, penemuan jenazah yang diduga Adzra Nabila berdasarkan aksesori yang dikenakan. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan tim Basarnas di Kota Bogor dan BPBD Kota Bogor untuk memastikan jenazah itu adalah korban banjir di Kota Bogor.
”Berdasarkan ciri-ciri baju dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban, diduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah korban yang terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor. Kami bersama Basarnas mengevakuasi korban. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban,” ujar Putra.
Berdasarkan data BPBD, di Kota Bogor ada 34 titik bencana pada Rabu lalu dan sekitar 1.300 warga terdampak serta sekitar 800 rumah rusak.