Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Hadir di Kota Bogor
Setelah pendirian stasiun pengisian kendaraan listrik umum di balai kota dan rencana pembangunan SPKLU di Alun-alun Kota Bogor, diharapkan semakin banyak warga yang beralih menggunakan kendaraan listrik.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, bersama PT PLN persero meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU di Balai Kota Bogor. Peresmian ini sejalan dengan komitmen Pemkot Bogor dalam upaya mewujudkan dan menciptakan Kota Bogor bersih dan hijau.
Wali Kota Bogor menyambut positif kerja sama dengan PT PLN persero berupa deklarasi pengembangan, pemanfaatan, energi baru dan terbarukan, melalui SPKLU.
Peresmian SPKLU, kata Bima, sekaligus pengenalan kendaraan motor listrik serta menjadi tonggak dalam menjemput masa depan dengan penggunaan kendaraan listrik.
Pemerintah daerah harus turut mendukung dan menginisiasi pengunaan kendaraan listrik. Adapun Pemkot Bogor mulai menggunakan kendaraan listrik secara bertahap dengan lima motor listrik dan dua mobil listrik. Saat ini di kota besar, termasuk Bogor, sudah ada warga yang memiliki kendaraan rendah emisi itu.
Oleh karena itu, pengisian daya kendaraan listrik harus difasilitasi sehingga diharapkan semakin banyak warga yang beralih ke kendaraan listrik.
”Pasti ada pro dan kontra, tetapi presiden sudah memerintahkan dan kita laksanakan. Kita jemput masa depan di Kota Bogor dengan mobil listrik dinas dan sepeda motor dinas listrik,” ujar Bima saat dikonfirmasi, Senin (28/11/2022).
Adapun perintah presiden tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Listrik sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
”Jadi, saya optimistis banyak yang akan melakukan konversi. Bisa menjual, membeli baru, atau motor lama bisa dikonversi dengan biaya sekitar Rp 7 juta,” ujar Bima.
General Manager PT PLN Persero UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, di seluruh Indonesia sudah ada 110 SPKLU. Selain di Balai Kota, SPKLU akan hadir juga di Alun-alun Kota Bogor yang saat ini dalam tahap pembangunan.
”Jadi, ekosistemnya electric style, kami mengajak seluruh masyarakat kemudian mitra-mitra kerja kami untuk mulai melakukan energy transition dari energi bahan bakar minyak atau fosil menuju energi yang lebih bersih,” kata Susiana dalam keterangan tertulisnya.
Susiana menjelaskan, sistem pembayaran dan penggunaan SPKLU di Balai Kota Bogor menggunakan aplikasi PLN Charge.IN electric vehicle (EV) charging.
”Jadi, ini aplikasi khusus men-charge untuk yang mobil. Kalau untuk yang motor yang kecil itu menggunakan sistem token, seperti token di rumah. Jadi, bisa langsung nanti kita pakai mobil, minta nomor beli berapa, kemudian berapa KWH, kemudian di cas di sana,” katanya.