Polisi Kedepankan Konsep "Tailor-Made" untuk Amankan P20
Pengamanan berkonsep "tailor-made" akan diutamakan dalam pelaksanaan P20 pada 5-7 Oktober 2022. Konsep itu merujuk pada pengamanan sesuai dengan situasi dan keadaan di lapangan.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Polda Metro Jaya melaksanakan apel gelar pasukan menjelang G20 Parliamentary Speaker’s Summit atau P20 yang dilaksanakan pada 5-7 Oktober mendatang. Pengamanan delegasi dan acara akan diterapkan dengan konsep tailor-made, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Harapannya, pengamanan akan mengutamakan pendekatan yang humanis.
P20 adalah kegiatan pertemuan ketua badan legislatif negara anggota Group of Twenty (G20). Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Beberapa komponennya adalah memberikan rasa aman dan mengayomi masyarakat.
Pengamanan dengan konsep tailor-made disebut Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran dalam amanat apel yang dilaksanakan di Lapangan Presisi, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022). Menggunakan analogi pakaian buatan penjahit, konsep tailor-made berarti pengamanan yang menyesuaikan situasi dan kondisi.
"Segala potensi gangguan seperti ancaman unjuk rasa, upaya sabotase, intervensi, dan lain (sebagainya), menjadi perhatian utama proses pengamanan," ucap Fadil.
Obyek yang menjadi fokus pengamanan di antaranya adalah Bandara Soekarno-Hatta, kompleks parlemen, hotel tempat delegasi menginap, dan jalur yang dilalui delegasi. Hal tersebut dimaksudkan agar pengamanan dilakukan secara maksimal.
Harapannya, saat pelaksanaan P20, personel Polri yang bertugas bertindak sesuai arahan dan tidak menyimpang. Proses pengamanan juga harus selalu mengedepankan pendekatan humanis dan preventif.
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Marsudianto, menambahkan, sebanyak 602 personil Polri ditambah 40 personil dari TNI terlibat dalam kegiatan pengamanan P20.
Personil tersebut disebar dalam obyek yang menjadi fokus keamanan. Selain di Hotel Mulia, Hotel Vernon, dan Hotel Sultan, sebagian delegasi memilih sendiri penginapannya seperti Hotel Ritz-Carlton, Hotel Westin, Hotel Four Seasons. Namun, Polri tetap mengamankan lokasi tersebut.
Fadil juga mengatakan, peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan mengharuskan Polri untuk mengevaluasi internalnya. Oleh karena itu, Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian harus dipahami setiap polisi.
Menjelang pelaksanaan P20, polisi mulai tersebar di kompleks Parlemen. Pada beberapa lokasi, seperti di Taman Energi DPR, mulai terlihat polisi yang berjaga. Beberapa polisi yang berjaga di Kompleks Parlemen mengenakan jas supaya tidak terlihat mencolok saat P20.
Pengamanan dilakukan dengan cara terbuka dan tertutup. Pengamanan terbuka dilakukan oleh aparat dengan pakaian atau seragam dinas resmi. Pengamanan tertutup dilaksanakan dengan tidak mengenakan pakaian dinas resmi.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar, menyebutkan, mulai Selasa ini, sekitar 700 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan untuk menjaga pelaksanaan P20. Selain karena kehadiran delegasi luar negeri, Presiden Joko Widodo juga turut hadir, sehingga sejak 5 Oktober 2022, pengamanan dibantu oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Kami (DPR) harapkan tidak ada unjuk rasa dalam beberapa hari ke depan agar sirkulasi kegiatan dapat berjalan lebih lancar," katanya.
Terkait pengmanan P20, Lucius Karus dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (FORMAPPI), mengatakan, sesuatu yang baik bagi citra DPR kalau rakyat bisa menyampaikan aspirasinya kapan saja. Pengamanan P20 sebaiknya fokus pada delegasi internasional dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanannya.
Senada dengan pernyataan Kapolda Metro Jaya tentang pengamanan berkonsep tailor-made, Lucius menyebutkan, pengamanan disesuaikan pada situasi dan keadaan di lapangan. Dengan begitu, kehadiran polisi tidak akan menimbulkan kesan intimidatif.