489.750 Warga Kota Bogor Belum Menerima Vaksin Covid-19 Dosis Penguat
Pemkot Bogor dan kepolisian terus menggalakkan sosialisasi dan membuka gerai-gerai vaksinasi Covid-19, khususnya di titik-titik area publik seperti mal dan taman kota.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Sebanyak 489.750 warga Kota Bogor belum menerima vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster. Pemerintah Kota Bogor bersama kepolisian terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi di tengah peningkatan di Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, dari jumlah sasaran vaksin 819.444 orang, capaian vaksin penguat atau booster baru 40,3 persen atau 329.694 orang. Adapun 489.750 orang di antaranya belum mendapat vaksin penguat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, ketersediaan vaksin cukup untuk warga yang belum menerima vaksinasi penguat. ”Hingga saat ini cukup. Apabila ketersediaan kurang, kita bisa langsung minta ke (pemerintah) pusat atau Provinsi Jawa Barat. Sebanyak 489.750 warga akan kami kejar capaian vaksinnya,” kata Retno, Rabu (3/8/2022).
Pemerintah Kota Bogor tidak bisa meminta stok vaksin dalam jumlah besar. Hal itu berkaitan dengan masa kedaluwarsa vaksin sehingga stok vaksin disesuaikan dengan kebutuhan.
Sejauh ini, capaian vaksinasi dosis penguat untuk tenaga medis dengan sasaran 9.150 orang sudah mencapai 100 persen. Kategori sasaran warga lanjut usia (lansia) sebanyak 74.682 orang dan baru mencapai sasaran 49,6 persen. Adapun untuk sasaran 73.758 petugas publik sudah mencapai 72,7 persen.
Adapun sasaran masyarakat umum sebanyak 557.437 orang, sedangkan capaian vaksin penguat baru 39,2 persen. Sasaran remaja sebanyak 104.417 orang, capaian vaksin penguat baru 6,8 persen. Untuk 101.164 anak sasaran usia 6-11 tahun belum menerima booster.
Adapun vaksin dosis pertama mencapai 866.527 orang atau 105,7 persen. Sementara dosis kedua sebanyak 764.579 orang atau mencapai 93,3 persen. Berdasarkan kategori, tenaga medis, petugas publik dan remaja sudah mencapai 100 persen, warga lansia 74 persen, masyarakat umum 69 persen, dan kategori anak 86 persen.
Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan, capaian vaksin penguat harus terus dikejar karena terhitung rendah, yaitu 40,3 persen.
Menurut Bima, antusias masyarakat untuk vaksinasi dosis tiga menurun karena menganggap Covid-19 seperti flu biasa dan sebagian besar warga melihat situasi pandemi saat ini seperti normal atau Covid-19 sudah tidak ada. Vaksin pertama dan kedua sudah dinilai cukup untuk warga.
”Banyak yang menganggap Covid-19 seperti flu biasa. Merasa tidak perlu booster, cukup vaksin 1-2. Di tengah masa pandemi, tetap protokol kesehatan tak boleh kendur dan diperkuat vaksin 3,” kata Bima.
Pemkot Bogor dan kepolisian terus menggalakkan sosialisasi dan membuka gerai-gerai vaksin, khususnya di titik-titik area publik seperti mal dan taman kota.