Vaksinasi Covid-19 Dosis Penguat di Kota Bogor Mulai Digelar Besok
Virus Omicron seperti tinggal menunggu waktu untuk masuk ke Kota Bogor. Oleh karena itu, perlu percepatan vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau ”booster” untuk menekan laju penyebaran kasus.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster, Kamis (13/1/2022). Vaksinasi ini ditujukan bagi warga lanjut usia dan petugas publik. Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor juga tengah mempertimbangkan penerapan kebijakan pengaturan lalu lintas ganjil genap untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 dari varian virus Omicron.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, cakupan vaksinasi di Kota Bogor sudah melampaui target sehingga bisa segera melaksanakan vaksinasi penguat kepada kelompok rentan atau prioritas.
”Kita rencanakan besok insya Allah kick off untuk booster vaksinasi. Kita akan prioritaskan (warga) lansia dan ASN yang sudah masuk hitungan 6 bulan setelah menerima vaksin,” kata Bima, Rabu (12/1/2022).
Bima menjelaskan, vaksinasi dosis penguat diberikan kepada kelompok prioritas, terhitung minimal enam bulan sejak menerima dosis kedua. Percepatan vaksinasi dosisi penguat dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi penyebaran luas virus varian baru Omicron.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah sasaran vaksinasi warga lanjut usia sebanyak 74.682 orang. Adapun sasaran petugas publik sebanyak 73.758 orang.
Selain segera menggelar vaksinasi untuk kelompok prioritas, Dinkes Kota Bogor juga tetap melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak kelompok usia 6-11 tahun. Saat ini, capaian vaksinasi anak dosis pertama sekitar 91 persen dari target sasaran. Jika capaian vaksin sudah tinggi dan kasus penularan landai, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilaksanakan.
”Vaksinasi ini gratis untuk keluarga kita. Kesehatan tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Bima melanjutkan, ancaman penyebaran virus Omicron perlu segera diantisipasi dengan vaksinasi agar kekebalan komunal semakin kuat dan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat. Meski begitu, virus Omicron seperti tinggal menunggu waktu untuk masuk ke Kota Bogor.
”Saya kira di Bogor juga nanti akan ada kasusnya karena sulit untuk menghindar. Virus Delta saja kita sulit menghindarinya. Omicron ini penyebarannya lebih cepat dari Delta, jadi sulit untuk menghindar. Jadi, kembali lagi arahan dari pemerintah pusat untuk gencar 3T. Penelusuran itu penting walaupun secara data saat ini belum diiringi tingkat keterisian di rumah sakit dan tingkat angka kematian, tetapi tetap 3T harus digencarkan,” ujarnya.
Wakil Ketua Satuan tugas Covid-19 Kota Bogor sekaligus Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menambahkan, selain upaya menekan lonjakan kasus dari virus Omicron, yaitu mengaktifkan fasilitas kesehatan, pihaknya juga akan memperkuat lini pengawasan di satgas kecamatan dan kelurahan.
Camat dan lurah diminta mendata warga yang akan luar negeri atau yang baru tiba dari luar negeri harus terpantau agar segera dikarantina dan menjalani perawatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah atau swasta yang sudah disiapkan.
”Dengan adanya varian Omicron, kami akan mempertimbangkan untuk melakukan kembali (menerapkan) ganjil-genap pada akhir pekan. Kami akan lihat kondisinya kalau padat kami akan langsung berlakukan ganjil-genap agar masyarakat sadar kita harus waspada,” kata Susatyo.