Bantuan Tunai, Beras, hingga Ikan Beku Bagi Warga Kota Bogor
Bantuan sangat dibutuhkan warga yang terdampak PPKM darurat, juga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
FORKOPIMDA KOTA BOGOR
Seorang warga Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Minggu (18/7/2021), menerima BST yang disalurkan PT Pos Indonesia dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
BOGOR, KOMPAS – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membagikan bantuan sosial tunai atau BST dan beras sebanyak 115.000 paket. Selain bantuan itu, Pemkot Bogor tetap akan menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat, khususnya bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Senin (19/7/2021) mengatakan, mengacu data non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, pemerintah kembali mengalokasikan BST senilai Rp 600.000 ribu untuk 77.500 keluarga. Jumlah Rp 600.000 itu akumulatif dua bulan, periode Mei-Juni. Sementara, data DTKS ada 72.000 keluarga. Masing-masing keluarga mendapat Rp 200.000 untuk periode Juli-Desember.
"Masing - masing kepala keluarga mendapat Rp 600.000 untuk non DTKS dan Rp 200.000 untuk kepala keluarga DTKS. Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi bantalan membeli sembako, membeli kebutuhan pokok selama PPKM Darurat," kata Dedie.
BST tersebut akan didistribusikan oleh PT Pos Indonesia regional Kota Bogor. Alokasi BTS akan dilakukan dari pintu ke pintu agar tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi penularan Covid-19.
Melalui pendataan penerima BST, petugas dari kantor pos akan mendatangi langsung rumah warga, sekaligus mengidentifikasi ke penerima bantuan. Petugas juga akan mendokumentasi bantuan itu sebagai bukti bantuan sudah tersalurkan.
FORKOPIMDA KOTA BOGOR
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyalurkan BTS kepada warga di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Minggu (18/7/2021). PT Pos Indonesia akan menyalurkan BST dari rumah ke rumah.
Selain bantuan BST, Pemkot Bogor juga menyiapkan bantalan atau sembako sebagai bantuan tambahan sekitar 10.000 paket, yang sekitar 7.000 paket di antaranya sudah terdistribusi kepada warga yang sedang isolasi mandiri. Di luar itu juga ada paket bantuan lainnya yang akan dikeluarkan pemerintah dari bantu instansi sektoral bagi warga yang belum mendapatkan bantuan tersebut.
"Jadi, Insya Allah kami tidak melupakan masyarakat yang sedang kesulitan di tengah kondisi ini, yang terdampak kita carikan jalan keluar. Meskipun jumlahnya sangat relatif, tapi niat baik kita bersama dari pemerintah, instasi, dan individu bisa menenangkan warga di kala menghadapi pandemi yang begitu berat," ucapnya.
Kepala Kantor PT POS Indonesia Kota Bogor, Pupung H menyatakan, sepanjang 30 hari ke depan pihaknya diamanatkan Kemensos menyalurkan BST ke 28 kelurahan dari enam kecamatan. Mereka menargetkan pada 15 Agustus, bantuan selesai terdistribusi.
"Secara umum verifikasi hampir sama, hanya lokasinya yang berbeda. Kalau dulu lokasinya di komunitas, kelurahan, sekolah, atau lapangan. Sekarang kami yang langsung rumah ke rumah," kata Pupung dalam keterangan tertulisnya.
Tahun lalu, ada sekitar 80.000 keluarga penerima bantuan. Jumlah itu turun dari jumlah saat ini karena ada data susulan yang akan masuk ke DTKS.
FORKOPIMDA KOTA BOGOR
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kanan) saat meninjau kesiapan paket sembako untuk warga yang membutuhkan di masa PPKM darurat di Posko Logistik Gedung Wanita, Rabu (14/7/2021).
Bantuan beras dan ikan
Sementara itu, bantuan sebanyak 115.000 paket beras akan diserahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) kepada Pemkot Bogor “Setelah BTS, ada bantuan beras dari Bulog dan ikan dari KKP,” lanjut Dedie.
Bantuan paket beras itu akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) BTS sebanyak 29.000 keluarga dan keluarga penerima manfaat (PKM) penerima keluarga harapan (PKH) sebanyak 86.000 keluarga. Bantuan akan disalurkan secara bertahap.
Pemkot Bogor juga kembali menerima bantuan dari Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP menyalurkan bantuan berupa ikan dan produk olahan ikan untuk warga menjalani isolasi mandiri dan warga terdampak Covid-19.
Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, bantuan dari KKP terdiri atas 1 ton ikan beku, 2.500 kaleng ikan sarden. KKP juga mengandeng UMK binaan di Kota Bogor yang bergerak di bidang perikanan untuk mengalirkan bantuan seperti 500 bungkus bandeng presto, 500 bungkus bakso tahu ikan Miwiti, dan 500 bungkus ikan krispy Sipetek.
FORKOPIMDA KOTA BOGOR
Pemkot Bogor juga kembali menerima bantuan dari Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Di satu sisi Pemkot Bogor berjuang untuk mengendalikan Covid-19 mengurangi laju positif. Namun, sisi lain juga harus memikirkan logistik untuk warga. Bantuan ini sangat berarti untuk warga yang terdampak dan yang sedang isoman,” kata Bima.
Upaya lainnya, Pemkot Bogor masih berproses mengalokasikan refocusing anggaran dan bergerak cepat melalui Posko Logistik Darurat PPKM yang dikelola Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk dua segmen sasaran, seperti warga yang sedang isolasi mandiri maupun warga yang membutuhkan karena terdampak pandemi.
“Kami berterima kasih atas bantuannya. Selain bantuan kebutuhan pokok kita juga membutuhkan bahan makanan yang punya nilai tambahan gizi, bukan hanya mengenyangkan tetapi meningkatkan imunitas. Semua bantuan yang ada segera disalurkan,” kata Bima.