Batasi Aktivitas Warga di Kota Bogor, Satgas Tutup 10 Titik Jalan
Berbagai upaya terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menekan angka penularan, salah satunya dengan menutup 10 titik jalan demi mengurangi mobilitas warga.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dengan menutup 10 titik jalur lalu lintas setiap hari pukul 21.00-24.00. Pembatasan aktivitas dengan menutup 10 titik pada malam hari sebagai upaya mengurangi paparan dan menekan kasus positif yang terus meningkat.
Ke-10 titik tersebut, antara lain, simpang pos terpadu SMA Negeri 1 Bogor, simpang Air Mancur, simpang Jembatan Merah, simpang Bogor Trade Mall (BTM), simpang Empang, simpang Warung Jambu, simpang Lodaya, smpang RS Salak/Dunkin Donuts, simpang Tugu Kujang dan simpang Lippo Ekalokasari. Penutupan 10 titik itu diikuti penertiban dan pengawasan protokol kesehatan.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pemberlakuan penutupan jalur atau pembatasan mobilitas pada Selasa (29/6/2021) malam kemarin hanya berlaku di Pos Terpadu simpang SMA Negeri 1 Bogor. Kendaraan dari arah BTM dialihkan ke Jalan Kapten Muslihat.
”Mulai Rabu (30/6/2021) malam, kami akan perluas pemberlakukan pembatasan mobilitas pada pukul 21.00-24.00 di sepanjang Jalan Pajajaran mulai dari Warung Jambu sampai Ekalosari, termasuk SSA dan Sudirman. Malam berlaku sebanyak 10 titik penyekatan,” ujar Susatyo, Rabu (30/6/2021).
RS penuh, korban berjatuhan, tingkat kematian naik. Jadi, kondisinya tidak biasa saja, darurat.
Dari pantauan Kompas, penutupan sejumlah jalan ini sudah berlangsung sepekan terakhir pada pukul 21.00, terutama di Simpang Air Mancur. Penutupan itu karena aktivitas warga pada malam hari masih terpantau ramai sehingga secara situasional petugas menutup jalan di simpang Air Mancur.
Begitu pula pada Minggu (27/6) malam tampak petugas berpatroli dan membubarkan kerumunan di sekitar SSA. Sementara pada Selasa (29/6/2021) malam, selain penutupan di simpang Air mancur, petugas gabungan menertibkan pedagang kaki lima yang selalu memenuhi badan jalan di kawasan jembatan merah sehingga menyebakan kemacetan.
Malam itu kawasan Jembatan Merah sepi dari aktivitas jual beli sehingga jalan yang menuju arah Ciomas atau Ciapus lancar. Biasanya kemacetan di kawasan Jembatan Merah tidak mengenal waktu, sepanjang hari, bahkan malam pukul 22.00 pun selalu ramai.
Meski ditutup, lanjut Susatyo, ada pengecualian bagi kendaraan kegawatdaruratan atau kebutuhan mendesak lainnya yang boleh melintas, seperti ambulans. ”Pengecualiannya hampir sama seperti kita melaksanakan ganjil genap. Minggu depan juga ganjil genap ditiadakan, tetapi kami ganti dengan pembatasan total pukul 21.00-24.00,” katanya.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kondisi di Kota Bogor sudah darurat. Hal itu dibuktikan dengan tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Salah satu tingginya angka kasus positif yang kemudian berdampak pada penuhnya rumah sakit karena aktivitas masyarakat, entah itu nongkrong atau kegiataan lainnya seperti normal seakan tidak terjadi atau tidak ada Covid-19.
Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menekan angka penularan, salah satunya dengan menutup sejumlah jalan agar menekan aktivitas warga.
”RS penuh, korban berjatuhan, tingkat kematian naik. Jadi, kondisinya tidak biasa saja, darurat. Petugas juga terbatas, jadi semuanya kembali kepada diri sendiri. Jadi, tolong sadari kondisinya sekarang darurat,” ujar Bima Arya.
Bima mengajak warga untuk di rumah saja apabila tidak ada urusan mendesak. ”Mulai Selasa malam kami memberlakukan pembatasan mobilitas warga di atas pukul 21.00. Kami lakukan penyekatan, pengalihan arus. Targetnya adalah agar warga membatasi mobilitas, kecuali yang darurat, dan lain-lain,” ujarnya.
Berdasarakan data pembaruan Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Selasa (29/6/2021), tren kasus positif masih meningkat. Ada penambahan 220 konfirmasi positif sehingga total 20.235 kasus. Adapun yang masih sakit sebanyak 3.469 kasus, selesai isolasi atau sembuh sebanyak 16.483 kasus, dan meninggal 283 kasus. Bahkan, data pada Senin (28/6), Kota Bogor mencatat angka konfirmasi positif harian tertinggi sepanjang pandemi mencapai 447 kasus.