Kisah Arloji Kaisar Terakhir China, dari Kamp Soviet hingga Lelang di Hong Kong
Jam tangan bekas milik kaisar terakhir Dinasti Qing, China, Aisin-Gioro Puyi, laku hingga Rp 92,3 miliar. Jam tangan ini ”saksi sejarah” kehidupan Puyi, yang jadi kaisar usia 2 tahun, hingga ditahan di kamp Uni Soviet.
Ilustrasi
Hong Kong
Jam tangan merek Patek Philippe bekas milik kaisar terakhir China dari Dinasti Qing, Aisin-Gioro Puyi, laku di bursa lelang Hong Kong seharga 49 juta dollar Hong Kong atau 6,2 juta dollar AS (sekitar Rp 92,3 miliar). Dalam lelang pada Selasa (23/5/ 2023), pembelinya adalah seorang warga Asia kolektor yang tinggal di Hong Kong.
Thomas Perazzi, kepala bidang jam pada rumah lelang Phillips Asia, menuturkan, harga itu merupakan harga lelang tertinggi dari jam tangan mana pun yang pernah dimiliki kaisar atau raja. Selain jam tangan tersebut, hanya ada tujuh jam tangan Patek Philippe Reference 96 Quantieme Lune yang diketahui saat ini.
Baca juga : Kisah Tokoh Dunia dan Arlojinya, Koleksi Mewah Putin hingga Jam Murahan Bill Gates
Sebelum terjual, jam tangan bekas milik Puyi itu semula diperkirakan hanya akan laku 3 juta dollar AS. Ternyata, baru lima menit dilelang, langsung laku 40 juta dollar Hong Kong atau 5,1 juta dollar AS. Ditambah dengan biaya premium yang dibebankan kepada pembelinya, total harga jam tangan tersebut sekitar 6,2 juta dollar AS.
Perazzi mengaku ”sangat puas dan gembira dengan penjualan yang signifikan ini” karena mencetak rekor. Kata dia, seperti tertuang dalam pernyataan pers, ”harga tertinggi dari jam tangan Patek Philippe reference 96 mana pun yang telah terjual”.
Sebagai perbandingan, jam tangan Patek Philippe milik kaisar terakhir Ethiopia, Haile Selassie, terjual 2,9 juta dollar AS pada 2017. Pada tahun yang sama, jam tangan Rolex milik kaisar terakhir Vietnam, Bao Dai, laku 5 juta dollar AS saat dilelang.
Meski demikian, harga jam tangan Puyi itu masih jauh dari harga arloji termahal yang pernah terjual di bursa lelang. Sebuah arloji Patek Philippe ”Grandmaster Chime” laku 31 juta dollar AS (sekitar hampir Rp 462 miliar) pada 2019. Konon itu arloji paling rumit yang pernah dibuat dengan 20 kerumitan yang ada.
Terlepas dari itu, kata Perazzi, jam tangan Puyi adalah arloji Patek Phillipe terbaik yang dibuat kala masih dimiliki Puyi. Apa yang membuat harganya bisa semahal itu? Entahlah, selain memang jam berbentuk bundar seperti bulan mirip mahkota tersebut bagus, mungkin karena nilai kesejarahannya.
Rumah lelang Phillips menyebutkan, pihaknya memegang dokumentasi yang menunjukkan bahwa Puyi membawa jam tangan tersebut saat ia dijebloskan ke kamp tahanan di Uni Soviet. Lahir pada 1906, Puyi jadi kaisar saat masih berusia dua tahun. Lebih dari 20 tahun setelah dipaksa turun takhta, ia dijadikan pemimpin boneka di Manchuria yang diduduki Jepang.
Baca juga : Dari Dinasti Qing ke Presiden Xi Jinping
Setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia II tahun 1945, Puyi ditangkap tentara Uni Soviet di Bandara Shenyang, China. Ia dijadikan tawanan perang dan dijebloskan ke kamp tahanan di Khabarovsk, Rusia, selama lima tahun.
Puyi menyerahkan jam tangan itu kepada penerjemahnya, Georgy Permyakov, di hari terakhirnya di Uni Soviet sebelum ia diekstradisi kembali ke China. Menurut memoar keponakan Puyi, Aisin-Gioro Yuyuan, arloji itu diberikan kepada Permyakov, warga Rusia, agar lebih terjaga dan terawat.
”Itu salah satu cara yang kadang dilakukannya kepada orang-orang yang dianggap spesial,” kata Russell Working, wartawan yang pernah mewawancarai Permyakov, lebih dari 20 tahun silam.
Working menambahkan, Permyakov mengatakan tidak tahu harga jam tangan itu saat dikeluarkan dari laci miliknya. ”Kemunculan (jam tangan) itu setelah bertahun-tahun lamanya seolah seperti peti harta karun yang terbawa ombak dan menepi di pantai,” ujar Working, anggota tim riset Phillips, rumah lelang yang berpusat di Inggris.
Puyi meninggal tahun 1967 di Beijing. Kehidupannya diabadikan oleh sutradara Italia, Bernardo Bertolucci, dalam film besutan pada 1987 dengan judul The Last Emperor. Film ini memenangi Oscar, setahun kemudian, memenangi keseluruhan dari sembilan kategori, termasuk gambar dan sutradara terbaik. (AFP/REUTERS)
--------
Serial lain Kilasan Kawat Sedunia:
Williams Berhasil Kunjungi Semua Negara di Dunia
Setengah Hari Berdiri di Atas Paku, Pria Lebanon Kampanye Soal Kanker
Termahal Sedunia, Satu Porsi Es Krim Nyaris Rp 100 Juta
Sabotase Seekor Ayam Lumpuhkan Jaringan Kereta Bawah Tanah di Meksiko