Menhub: Penerbangan Komersial di Labuan Bajo Tetap Berjalan Selama KTT ASEAN
Kementerian Perhubungan mengatur penerbangan komersial tetap berjalan selama KTT ASEAN di Labuan Bajo. Sarana dan prasana transportasi pun disiapkan untuk menyambut perhelatan skala regional Asia Tenggara tersebut.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, FRANSISKUS PATI HERIN
·4 menit baca
MANGGARAI BARAT, KOMPAS — Kementerian Perhubungan menyebutkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, siap melayani delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 ASEAN. Secara simultan, pelayanan bagi tamu negara di Bandara Komodo tetap memberikan ruang bagi penerbangan komersial menuju dan dari wilayah tersebut.
”Bandara (Komodo) ini akan menerima tamu VVIP, tamu VIP, menteri, dan yang lain dalam kurun waktu dari tanggal 9-11 Mei 2023,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di KM Sinabung yang bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/5/2023).
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, Bandara Komodo memiliki panjang runway 2.650 meter dan lebar 45 meter yang dapat melayani pesawat tipe A320 dan B738. Luas apron atau fasilitas pelataran mencapai 31.000 meter persegi untuk 7 parking stand atau landasan parkir dengan rincian 4 pesawat narrow body (berbadan sempit) dan 3 pesawat propeller atau berbaling-baling. Bandara ini juga memiliki terminal penumpang seluas 13.366 meter persegi yang dapat memuat penumpang hingga 1.100.000 per tahun.
Budi Karya menuturkan, sejumlah bandara alternatif terdekat dengan Bandara Komodo disiapkan sebagai tempat parkir atau menginap pesawat para delegasi. Bandara dimaksud yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar; Bandara Lombok Praya, Nusa Tenggara Bara; Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan dan Bandara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
”Di sini (Bandara Komodo) hanya beberapa pesawat. (Hal) Yang kami pentingkan juga, commercial flight itu harus tetap berjalan. Ini kami memberikan slot untuk penerbangan dalam negeri dari Jakarta, dari Denpasar, dari Surabaya, tetap berjalan. Bahkan, selama KTT ini kami menambahkan pesawat supaya ada direct flight yang dari Jakarta ke Labuan Bajo atau sebaliknya,” ujar Budi Karya.
Sejumlah fasilitas juga disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT ASEAN, meliputi fasilitas pemeriksaan bea dan cukai, imigrasi, dan karantina atau custom, immigration and quarantine (CIQ). ”Setelah di bandara, kami siapkan bus-bus kecil yang berkapasitas 12 orang. Sehingga, para tamu klasifikasi negara dapat mobil yang besar. Kelas dirjen dan rombongan menggunakan bus sehingga kita harapkan jalan-jalan di Labuan Bajo tidak penuh sesak,” katanya.
Commercial flight itu harus tetap berjalan. Ini kami memberikan slot untuk penerbangan dalam negeri dari Jakarta, dari Denpasar, dari Surabaya, tetap berjalan. Bahkan, selama KTT ini kami menambahkan pesawat supaya ada direct flight yang dari Jakarta ke Labuan Bajo atau sebaliknya.
Budi Karya menuturkan, Kapal KM Sinabung yang dapat menampung 2.000 penumpang pun difungsikan sebagai hotel terapung, mulai tanggal 6-12 Mei 2023. Kapal yang disiapkan PT Pelni ini telah bersandar di Dermaga Marina Labuan Bajo sejak Sabtu pagi dan sudah dapat digunakan tim pendamping delegasi negara ASEAN, di antaranya tim media, tim pengamanan, dan para tim pendukung lainnya.
Terkait rekayasa lalu lintas, Budi Karya mengatakan, formatnya hampir sama dengan saat arus mudik. Hal yang akan dilakukan di Labuan Bajo adalah pengaturan satu arah. ”Memang ada konsekuensi di beberapa titik ada kemacetan, tapi ini kita komunikasikan dengan warga. Kami juga berkoordinasi dengan Polri, Korlantas, untuk mengatur (rekayasa lalu lintas) itu,” katanya.
Sejumlah dukungan bagi KTT ASEAN disiapkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, seperti pengadaan minibus 25 unit, pengaturan lalu lintas, relokasi pemasangan alat penerangan jalan (APJ), serta pembangunan halte dan fasilitas keselamatan.
Sebanyak 25 unit minibus (Hiace) akan beroperasi secara shuttle melayani dari/ke bandara, hotel dan venue kegiatan, serta 5 unit cadangan disiapkan untuk menyukseskan KTT ASEAN. ”Kami siapkan pengemudi sebanyak 30 awak. Minibus ini juga telah dilakukan ramp checkdan pelatihan pengemudi untuk mengetahui karakteristik kondisi jalan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.
Guna mengatur kondisi lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan selama penyelenggaraan kegiatan, telah diatur rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah, pengaturan parkir di jalan, dan pengalihan sementara bongkar muat kendaraan angkutan barang dari pelabuhan Penyeberangan Labuan Bajo ke pelabuhan multipurpose Wae Kelambu selama pelaksanaan KTT ASEAN.
”Kemudian kami juga akan menghentikan sementara operasional di Pelabuhan Labuan Bajo mulai tanggal 6-11 Mei 2023 dan akan dialihkan ke Wae Kelambu agar tidak menghambat kegiatan KTT ASEAN. Pelayanan akan dialihkan ke rute Badas-Wae Kelambu dengan KM Bahtera,” ujar Hendro.
Siaran pers Ditjen Hubdat menyebutkan, ada relokasi pemasangan APJ sebanyak 45 unit, pengadaan water barrier sebanyak 200 buah, dan traffic cone sebanyak 100 buah yang akan diserahkan ke Dinas Perhubungan Provinsi NTT untuk mendukung pelaksanaan penerapan rekayasa lalu lintas. Selain itu, telah pula dibangun 3 halte yang berada di Bandara, Halte Kampung Ujung, dan Halte Simpang Pede.