Ukraina telah punya setidaknya 27 tank tempur utama. Ada pula hingga 400 tank hasil rampasan dari Rusia selama perang berlangsung hampir 14 bulan terakhir. Mayoritas rampasan Rusia berupa tank T72.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
AP/MARTIN MEISSNER
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memeriksa tank Leopard 2 di Augustdorf, Jerman, pada 1 Februari 2023. Pada 27 Maret 2023, ia mengumumkan 18 Leopard 2 dari Jerman sudah tiba di Ukraina.
KYIV, SELASA — Ukraina kini mempunyai setidaknya tiga kompi tank tempur utama. Tank-tank itu tiba saat Ukraina semakin bermasalah dengan orang-orang asing yang bergabung dengan militer mereka. Sebab, sebagian Legiun Asing Ukraina diketahui menipu banyak pihak.
Ukraina mengungkap kedatangan setidaknya 23 tank Leopard 2 dan Challenger 2 pada Senin (27/3/2023). Kyiv juga mendapatkan 40 panser Marder buatan Jerman. Sebelum ini, Ukraina menerima empat tank Leopard 2 dari Polandia.
Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan, sebanyak 18 unit Leopard 2 sumbangan Berlin telah diterima Kyiv. Berlin tidak mengungkap lebih jauh soal sumbangan 58 kendaraan kavaleri itu. ”Saya yakin sumbangannya akan sangat berarti,” kata Menhan Jerman Boris Pistorius.
Ukraina juga dilaporkan telah menerima tiga unit Leopard 2 dari Portugal. Seperti Jerman, Portugal mengumumkan hibah tank itu pada Februari 2023. Portugal punya hingga 37 unit Leopard 2. Walakin, hampir semuanya tidak siap beroperasi. Karena itu, Panglima Angkatan Bersenjata Portugal Laksamana Antonio Silva Ribeiro mengumumkan rencana perbaikan Leopard 2 selepas Portugal menyatakan akan menyumbang tank ke Ukraina.
Selain Leopard, Ukraina juga dilaporkan telah menerima Challenger 2 dari Inggris. Menhan Ukraina Oleksii Reznikov menunjukkan foto sedang berdiri di depan dua tank tempur utama sumbangan Inggris itu. Reznikov tidak menyebut lokasi dan waktu pemotretan. Kemenhan Ukraina hanya menyebut, Challenger 2 telah diterima Ukraina. Inggris berjanji memberikan hingga 14 unit Challenger 2 ke Ukraina. Selain dua tank yang ditunjukkan Reznikov, belum diketahui apakah Ukraina telah menerima 12 tank lain dari Inggris.
Hal yang jelas, kini Ukraina telah punya setidaknya 27 tank tempur utama. Jumlah itu hampir setara tiga kompi tank. Setiap kompi tank terdiri dari 10-14 tank. Di luar tank standar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Ukraina punya ribuan tank standar Pakta Warsawa. Sebagian tank merupakan warisan Uni Soviet. Sebagian lagi disumbang AS dan sekutunya. Ada pula sekitar 400 tank hasil rampasan dari Rusia selama perang berlangsung hampir 14 bulan terakhir. Mayoritas rampasan Rusia berupa tank T72 yang lebih ringan dari Challenger 2 dan Leopard 2.
Dalam foto kolase yang dibuat pada 25 Februari 2023 ini (searah jarum jam dari kiri atas) terlihat tank Challenger 2 buatan Inggris, Leclerc buatan Perancis, Leopard 2 buatan Jerman, dan Abrams buatan Amerika Serikat. Seluruh jenis tank itu dijanjikan untuk Ukraina. Sejauh ini, Leopard 2 dan Challenger 2 sudah tiba.
Dengan kehadiran hampir tiga kompi tank itu, Ukraina semakin teguh bersiap melancarkan serangan balik kepada Rusia. Sejak beberapa bulan lalu, Ukraina terus mengindikasikan akan melancarkan serangan balik pada April 2023.
Latihan
Anggota NATO telah melatih tentara Ukraina mengoperasikan tank standar NATO. Jerman melatih tentara Ukraina menjadi operator dan perawat aneka kendaraan tempur sumbangan Berlin. Latihan dilakukan di Muenster dan Bergen. Bahkan, Berlin melatih tentara Ukraina menggunakan Leopard 2 A6 yang merupakan versi tercanggih tank itu untuk saat ini. Selepas latihan, prajurit Ukraina itu didampingi dua pelatih Jerman. Para pelatih itu bertugas membantu tentara Ukraina meningkatkan pemahaman Ukraina merawat aneka kendaraan tempur buatan Jerman.
Leopard 2 merupakan salah satu tank tempur utama yang paling laris dan paling banyak penggunaannya. Sebab, perawatannya lebih mudah dibandingkan Abrams M1A buatan Amerika Serikat. Seperti Jerman, AS berjanji memberikan Abrams ke Ukraina. Namun, Abrams akan tiba lebih lambat dibandingkan Leopard 2 dan Challenger 2.
Kemenhan Inggris mengumumkan, tentara Ukraina sudah selesai latihan mengoperasikan Challenger 2. Latihan dilakukan di Inggris. ”Awak tank Ukraina telah merampungkan latihan (mengoperasikan) Challenger 2 di Inggris dan sudah kembali ke tanah air mereka untuk melawan Rusia,” demikian pernyataan Kemenhan Inggris.
Menhan Inggris Ben Wallace menyebut, prajurit Ukraina cepat berlatih mengoperasikan Challenger 2. ”Sangat senang menyaksikan mereka berlatih dengan Challenger 2 di Inggris. Mereka pulang dengan keterampilan lebih baik dan semakin berbahaya bagi lawannya. Kami akan terus mendukung mereka,” kata Wallace.
Sejak perang meletus, Inggris telah melatih total 10.000 prajurit Ukraina. Tahun ini, London menargetkan latihan bagi sekitar 20.000 prajurit Ukraina. Sebagian tentara Ukraina yang berlatih di Inggris ditemui Raja Charles III pada akhir Februari 2023. Dalam inspeksi yang tidak diumumkan itu, Charles III disebut berbincang dengan sebagian prajurit Ukraina. Inggris merupakan salah satu pendukung utama Ukraina. London memberikan dana, persenjataan, hingga informasi intelijen. Sebagian warga Inggris juga menjadi milisi di legiun asing Ukraina.
Legiun asing
Dalam laporan pada 25 Maret 2023, The New York Times mengungkap persoalan legiun asing Ukraina. AS, antara lain, tengah menyelidiki sejumlah warganya karena menjual informasi ke Rusia atau menipu dengan kedok penggalangan dana untuk Ukraina.
KOMPAS/HARRY SUSILO
Tiga anggota legiun asing, yakni Damien Mcgrou (kiri), Gelena McGee (tengah), dan M Jay alias Emese Fayk (kanan), sedang berada di Kyiv, Ukraina, Senin (13/6/2022). Belakangan diketahui, Fayk terlibat penipuan di sejumlah negara.
Penipuan, antara lain, diduga dilakukan Hunter Ripley Rawlings. Pensiunan marinir itu diduga menggalang hingga 1 juta dollar AS dengan dalih membelikan persenjataan dan perlengkapan tempur bagi Ukraina. Meski dana sudah didapat, tidak satu pun peralatan yang dinyatakan telah dibeli Rawlings saat tiba di Ukraina. Rawlings berkilah, ada persoalan dalam proses pengiriman di Polandia. Warsawa menyanggah hal itu.
Penyelidikan juga dilakukan terhadap pensiunan Prajurit Satu John McIntyre. Beberapa bulan lalu, ia malah muncul di sejumlah televisi Rusia dan mengungkap berbagai persoalan di tubuh militer Ukraina. Gara-gara itu, ia dicari AS dengan tudingan pengkhianatan. Warga AS lainnya, James Vasquez, malah menimbulkan bahaya bagi regunya. Pria itu mengaku pensiun sebagai sersan dari Angkatan Laut AS dan bertugas di Timur Tengah. Padahal, ia hanya pernah menjadi anggota pasukan cadangan AS dengan pangkat prajurit satu atau paling rendah. Ia juga pernah menjadi kontraktor perawatan air minum bagi militer AS.
Selama di Ukraina, ia kerap mengunggah posisi sedang berada di lapangan dan memegang aneka persenjataan. Kepada The New York Times, ia mengaku tidak tahu dari mana aneka persenjataan itu didapat Ukraina. Sebagian senjata yang diaksesnya merupakan standar militer yang tidak mungkin didekatinya jika masih di AS.
Tidak semua warga AS di legiun asing Ukraina menjadi sumber masalah. Malcolm Nance adalah salah satu yang justru berusaha memperbaiki keadaan. Ia membantu menyusun panduan etik bagi anggota legiun asing. Ia juga salah seorang yang mendeteksi para penjahat di legiun asing Ukraina.
Salah satu yang dideteksinya adalah Emese Fayk. Perempuan kelahiran Hongaria dan berkewarganegaran Australia itu diketahui terlibat sejumlah penipuan di berbagai negara. Pada Juni 2022, Fayk tampil sebagai Direktur Komunikasi Legiun Asing Ukraina. Padahal, ia berstatus buronan penipuan di Australia. Belakangan, Fayk juga dituding memeras sejumlah perwira tinggi Ukraina. (AFP/REUTERS)