Badai Salju Hantam AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Ribuan jadwal penerbangan dan perjalanan kereta api jelang perayaan Natal di Amerika Serikat dibatalkan karena situasi cuaca tidak bersahabat. Para tuna wisma juga diminta untuk mencari perlindungan karena cuaca ekstrem.
WASHINGTON, JUMAT — Ribuan penerbangan dibatalkan dan para tuna wisma di berbagai wilayah di Amerika Serikat harus bersaing untuk mencari tempat perlindungan yang aman untuk bisa melewati badai salju di hampir seluruh wilayah. Ramalan cuaca menyebut situasi ini sebagai sebuah bom topan yang diperkirakan akan menjadi lebih buruk sebelum Natal yang tinggal dua hari lagi.
“Ini tidak seperti hari bersalju ketika Anda masih kecil. Ini hal yang serius,” kata Presiden Joe Biden, Kamis (23/12/2022).
Udara dingin bergerak melalui Amerika Serikat bagian tengah ke timur dan diperkirakna akan memengaruhi 135 juta warga selama beberapa hari ke depan. Ahli meteorologi Ashton Robinson Cook mengatakan, warga yang tinggal di wilayah-wilayah tertentu, seperti Des Moine dan Iowa akan merasakan perubahan suhu yang ekstrem, cuaca akan seperti -37 celcius. “Orang-orang mungkin akan mengalami radang dingin Dalam waktu kurang dari lima menit,” kata Cook.
Baca juga : Kawasan Pantai Timur AS Lumpuh
Badai salju membuat lebih dari 4.400 penerbangan dibatalkan dalam dua hari terakhir. Lebih dari 2.350 penerbangan di AS dibatalkan pada Kamis dan 2.120 penerbangan lainnya pada Jumat (23/12/2022) waktu setempat juga telah dibatalkan. Administrasi Penerbangan Federal mengatakan, badai musim dingin membawa badai salju ke Midwest yang mengganggu penerbangan di sekitar wilayah Chicago, Detroit dan Minneapolis-St. Paulus.
Delta Air Lines, yang telah membatalkan 140 penerbangan sejak Kamis dan membatalkan lagi 90 pada Jumat memperingatkan "pembatalan tambahan bisa dilakukan pada Jumat karena badai terus berdampak pada operasi di Detroit dan wilayah pantai timur (East Coast). Hingga Kamis malam, otoritas Bandara Internasional O’hare Chicago menyatakan sebanyak 25 persen penerbangan yang keluar dari wilayah mereka dibatalkan.
Keputusan yang Sama juga diambil oleh Amtrak Yang membatalkan lusinan penerbangan menggunakan kereta api hingga Natal nanti. Beberapa wilayah yang terkena pembatalan perjalanan kereta Amtrak diantaranya adalah Michigan, Illionis, dan Missouri serta Kereta api antara New York dan Chicago.
Brandon Mattis (24), terpaksa mencari alat transportasi alternatif setelah Otoritas di Bandara La Guardia, New York, menyatakan sejumlah pembatalan penerbangan, termasuk yang akan membawanya ke Atlanta, Georgia.
"Kami mencoba mencari alternatif Transportasi melalui telepon. Bahkan mungkin naik bus dari sini ke Atlanta, yang akan memakan waktu sekitar 21 jam. Kondisi ini benar-benar merepotkan. Tapi apa pun yang bisa kami lakukan hanya untuk mendapatkan ada (adalah) apa yang akan kita lakukan,” kata Mattis.
Hal yang sama dialami Ashley Sherrod, yang berencana terbang dari Nashville ke Flint, Michigan, pada Kamis sore. Sherrod sekarang dalam dilema karena harus memilih apakah dia akan mengemudi atau mengambil risiko memesan penerbangan Sabtu yang memiliki kemungkinan akan dibatalkan juga. "Keluarga saya menelepon, mereka ingin saya pulang untuk Natal. Akan tetapi, mereka ingin saya juga aman," kata Sherrod.
Baca juga : Ukraina Membeku Tanpa Lampu di Musim Salju
Polisi Negara Bagian Michigan bersiap untuk mengerahkan tambahan anggotanya untuk membantu pengendara yang mengalami kesulitan di jalan raya. Di sepanjang jalan tol di Interstate 90 di Indiana utara, kru bersiap untuk membersihkan salju setebal satu kaki yang diramalkan akan turun mulai Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia.
Peramal Layanan Cuaca Nasional (NWS) Michael Charnick melalui akun Twitternya mengunggah sebuah video yang menunjukkan sejumlah pengemudi kendaraan bermotor mencoba menguasai agar kendaraannya tetap stabil di tengah cuaca dingin yang ekstrem.
Menurut informasi yang dikeluarkan kantor Sheriff Pennington County, di wilayah Midwest, kondisi badai salju membuat 100 pengendara terlantar di Rapid City dan Wall di South Dakota. Mereka tidak merekomendasikan warga untuk keluar rumah dan melakukan perjalanan jarak jauh atau antarkota dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini.
Perlindungan bagi Semua
Turunnya suhu udara secara ekstrem, hingga bisa mencapai puluhan derajat di bawah titik beku, membuat sejumlah pihak mengkhawatirkan keselamatan warga yang tidak memiliki rumah atau tempat berlindung selama badai ini berlangsung. Sebuah unggahan dari NWS menyatakan hal itu.
Di wilayah Dakota Selatan, Manajer Kedaruratan Roseboud Sioux Tribe, Robert Oliver, mengatakan, Otoritas kesukuan bekerja membersihkan jalan agar mereka bisa mengirimkan propana dan kayu bakar ke rumah-rumah warga Suku Sioux. Akan tetapi, dia mengakui hal itu tidak akan mudah terutama ketika cairan hidrolik di alat berat membeku karena cuaca, 41 derajat di bawah nol.
Mereka terpaksa menghentikan kegiatan penyelamatan harus dihentikan sejak Kamis pagi waktu setempat. “Cuaca seperti ini dan jumlah peralatan yang kami miliki tidak mencukupi,” kata Oliver.
Baca juga : Rudal dan Gas, Permintaan Zelenksyy ke G7 untuk Hadapi Rusia di Musim Dingin
Di Detroit, beberapa tempat penampungan (shelter) Sudah melebihi kapasitas. Akan tetapi, para Pengelola masih memberikan ruang bagi mereka yang mencari tempat perlindungan. "Kami tidak akan mengirim siapa pun kembali ke cuaca dingin ini," kata Aisha Morrell-Ferguson, juru bicara COTS, tempat penampungan khusus keluarga, kepada Detroit News.
Di Portland, Oregon, Otoritas lokal membuka empat tempat penampungan darurat untuk menampung para tuna wisma melewati badai salju ini. Salah satu penghuni tempat penampungan, Steven Venus, mengaku jari kakinya membeku karena berjalan dalam cuaca yang sangat dingin.
Courtney Dodds, juru bicara Union Gospel Mission, mengatakan tim dari organisasinya telah keluar untuk mencoba meyakinkan orang untuk mencari perlindungan. "Sangat mudah bagi orang untuk tertidur dan akhirnya kehilangan nyawa karena cuaca dingin,’ katanya.
Di Montana, suhu turun hingga 50 derajat di bawah nol (minus 46 Celcius) di Elk Park, jalur gunung di Continental Divide. Sekolah dan beberapa area ski ditutup. Dekat Big Sandy, di wilayah yang sama, Pengusaha ternak Rich Roth mengatakan dia tidak terlalu khawatir tentang 3.500 ekor sapi di peternakannya.
Baca juga: Dingin, Gelap, dan Perang
Di Ohio, Gubernur Mike DeWine memperingatkan warganya soal kondisi cuaca ekstrem ini. Dia meminta warganya untuk memeriksa kondisi tetangga dan kerabat dekatnya serta memberi bantuan jika memungkinkan. Walikota Buffalo, New York, Byron Brown mendesak orang untuk tinggal di rumah. (AP/AFP/Reuters)