NATO Tetap Salahkan Rusia Soal Ledakan Rudal di Polandia
Menurut NATO, Rusia memikul tanggung jawab utama atas ledakan rudal di Polandia karena mengobarkan perang. Rusia menegaskan tidak ada kaitan dengan insiden tersebut.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU, LARASWATI ARIADNE ANWAR, KRIS MADA
·5 menit baca
AFP/JOHN THYS
Bendera negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkibar di depan markas besar NATO di Brussel, Belgia, Rabu, 16 November 2022 saat para duta besar negara anggota aliansi berkumpul membahas ledakan rudal di Polandia.
BRUSSELS, RABU – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) masih menyelidiki ledakan rudal di Polandia yang menewaskan dua orang. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Rabu (16/11/2022) menyatakan, ledakan itu kemungkinan besar tembakan antipesawat Ukraina. Akan tetapi, NATO juga menyebut Rusia turut bertanggung jawab.
Para duta besar dari 30 negara anggota NATO menggelar pertemuan darurat di markas besar aliansi militer Barat itu di Brussels, Belgia, seusai insiden tersebut. Media Polandia melaporkan, rudal buatan Rusia jatuh di area gandum yang sudah mengering di Przewodow, desa berjarak sekitar 7 kilometer (km) dari perbatasan dengan Ukraina, Selasa (15/11). Ledakan rudal itu bersamaan dengan penembakan rudal-rudal Rusia ke Lviv, Ukraina, yang berjarak 60 km dari perbatasan dengan Polandia.
“Tidak ada indikasi ledakan itu akibat serangan yang disengaja. Analisis awal kami menunjukkan insiden kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan rudal jelajah Rusia. Tetapi, biar saya perjelas, itu bukan salah Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena terus berperang melawan Ukraina,” ujar Stoltenberg.
Sebelumnya di Warsawa, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, rudal yang jatuh di Przewodow kemungkinan adalah sistem S-300. “Dari informasi yang kami miliki, itu S-300 buatan Uni Soviet, roket tua dan tidak ada bukti bahwa itu diluncurkan oleh Rusia. Sangat mungkin itu ditembakkan oleh pertahanan antipesawat Ukraina,” katanya.
Sejak Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari 2022, baru kali ini Polandia terkena tembakan. Selama ini, meski berkali-kali meledak di Lviv yang bersebelahan dengan Polandia, rudal Rusia selalu berakhir di wilayah Ukraina.
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Seorang polisi berbicara dengan seorang pengemudi di jalan dekat lokasi ledakan rudal buatan Rusia, yang menewaskan dua orang di desa Przewodow, Polandia timur, dekat perbatasan dengan Ukraina, 16 November 2022. Ledakan terjadi pada Selasa sore, 15 November 2022.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menegaskan, Moskwa tidak ada kaitan dengan rudal di Polandia. Seluruh rudal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina menyasar target 35 km dari perbatasan Ukraina-Polandia. Kemhan Rusia menyebut, Ukraina dan sejumlah pihak sengaja menyebar kabar palsu untuk memperkeruh keadaan. Informasi awal bahwa rudal itu milik Rusia adalah upaya mengadu Rusia dengan NATO.
Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan, insiden itu diduga dilakukan Ukraina untuk mengobarkan perang hibrida melawan Rusia. “Barat bergerak lebih dekat ke perang dunia," katanya.
Sebelum NATO bertemu di Brussels, para pemimpin kelompok tujuh negara kaya dunia (G7), sebagian anggota NATO, dan Uni Eropa (UE), mengadakan rapat darurat di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Mereka berkumpul setelah Duda dilaporkan menelepon Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Menurut Gedung Putih, pertemuan di Bali dipimpin Biden. Pertemuan dihadiri Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Perancis Emmanuel Macron, PM Italia Giorgia Meloni, PM Jepang Fumio Kishida, PM Belanda Mark Rutte, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan PM Spanyol Pedro Sanchez (Kompas.id, 16/11/2022).
KOMPAS
Rusia tembakkan rudal ke Polandia, Selasa (15/11/2022) peang, Presiden AS Joe Biden langsung gelar pertemuan darurat dengan para pemimpin G7, NATO, dan Uni Eropa di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022) pagi.
Kecuali Jepang, negara-negara yang hadir dalam pertemuan darurat itu adalah anggota NATO. Kecuali AS dan Jepang, negara-negara yang hadir juga anggota blok UE. Prinsip pertahanan kolektif pada Artikel 5 Piagam NATO menyebut, jika salah satu negara anggota diserang, itu berarti serangan terhadap seluruh anggota aliansi tersebut.
Dalam pertemuan di Bali, pemimpin G7, UE, dan sebagian pemimpin NATO sempat menyuarakan dukungan yang tegas kepada Ukraina dan penyelidikan ke Polandia. Mereka menggaungkan kembali pernyataan bersama para pemimpin NATO dan G7 pada Selasa malam yang intinya mengecam invasi Rusia dan prihatin atas dampak perang yang menyebabkan krisis energi dan pangan global.
“Kami menawarkan dukungan penuh dan bantuan untuk penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia. Kami setuju untuk tetap berhubungan erat, menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat investigasi berlangsung,” kata para pemimpin tersebut dalam pertemuan di Bali, Rabu pagi.
Sunak mengecam serangan rudal Rusia ke Ukraina dan menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Tidak sampai 20 jam lalu Rusia menembakkan lebih dari 80 rudal ke Ukraina. Padahal, ia tahu persis KTT G20 sedang berlangsung. Putin sama sekali tidak menunjukkan niat untuk mengikuti aturan global," tuturnya.
Ia mengungkapkan, ketika para pemimpin G20 mengunjungi taman hutan rakyat mangrove Ngurah Rai, ia dan Trudeau menghubungi Zelenskyy untuk menyampaikan dukungan bagi Ukraina. Ia menyampaikan bahwa para anggota G20 menolak mengabaikan krisis akibat invasi Rusia ke Ukraina. Sunak juga menyatakan dukungan bagi Polandia. "Memang, penyebab ledakan rudal masih diselidiki. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa jika Rusia tidak menyerang Ukraina, peristiwa ini tidak akan terjadi," tuturnya.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan keterangan pers di Media Center Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (16/11/2022). Erdogan menyatakan Indonesia sukses menjalankan kepemimpinan G20 sepanjang tahun ini di tengah berbagai tantangan global. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS)
Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam jumpa pers tersendiri di Bali juga menyayangkan kejadian itu. Ia mengatakan, Turki menghormati pernyataan Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov bahwa Rusia tidak tahu-menahu mengenai ledakan di perbatasan Polandia-Ukraina. "Kami di Uni Eropa dan NATO sepakat menunggu hasil penyelidikan selesai agar tidak langsung menuduh pihak-pihak tertentu. Kita tidak tahu apakah rudal itu memang sengaja ditembakkan atau terjadi kecelakaan dan ketidaksengajaan," ucap Erdogan.
Jerman mengatakan dapat mengirim pesawat tempurnya, Eurofihter, untuk mendukung patroli udara di Polandia menyusul ledakan rudal. “Ini bisa dimulai besok, jika Polandia menginginkannya,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, Christian Thiels, saat konferensi pers reguler di Berlin.
Adapun Macron mendesak China, sekutu Rusia, untuk memainkan peran mediasi yang lebih besar di Ukraina.“China dapat memainkan peran mediasi yang lebih besar, bersama kami, dalam beberapa bulan mendatang," kata Macron. Ia telah mendiskusikan kemungkinan perjalanan ke China awal tahun depan untuk bertemu Presiden Xi Jinping. (REUTERS/AFP/AP)