Junta setuju mengutus Sekretaris Kementerian Luar Negeri Myanmar Chan Aye menghadiri pertemuan para menlu ASEAN. Junta juga setuju menerima kunjungan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
PHNOM PENH, SENIN – Junta dilaporkan setuju mengutus Sekretaris Kementerian Luar Negeri Myanmar Chan Aye menghadiri pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, 16-17 Februari, di Phnom Penh, Kamboja. Pertemuan itu lebih singkat dari rencana awal, 16-19 Januari.
Pemerintah Kamboja mengungkapkan perkembangan terbaru di Myanmar tersebut pada Senin (7/2/2022). Mereka juga mengungkapkan, sampai sekarang Brunei Darussalam dan Filipina belum mengonfirmasi pejabat yang akan hadir pada pertemuan para menteri luar negeri (menlu) ASEAN itu.
Sejak September 2021, ASEAN sepakat Myanmar hanya dapat diwakili pejabat di bawah menteri pada berbagai pertemuan ASEAN. Pejabat dengan posisi setara atau lebih tinggi dari menteri tidak boleh menghadiri pertemuan ASEAN selama Myanmar belum membereskan masalah domestiknya.
Awalnya, junta marah dengan keputusan itu. Kini, dengan penunjukan Aye, junta mulai menerima keputusan yang terutama didorong Indonesia, Malaysia, dan Singapura itu.
Keputusan soal perwakilan Myanmar itu diambil setelah ”Lima Butir Kesepakatan” yang dibuat pemimpin ASEAN dan junta pada April 2021 tidak kunjung terlaksana. Kelima butir itu meliputi penghentian segala bentuk kekerasan, penunjukan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, lawatan utusan khusus ASEAN ke Myanmar, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan dialog semua pihak Myanmar dengan difasilitasi utusan khusus ASEAN.
Sampai sekarang baru penunjukan utusan khusus yang terwujud. Seiring pergantian kepemimpinan ASEAN, utusan khusus berganti dari Erywan Yusof dari Brunei Darussalam ke Prak Sokhonn dari Kamboja.
Menteri pada Kantor Perdana Menteri Kamboja Kao Kim Hourn menyebut bahwa junta setuju Prak melawat ke Myanmar dan bertemu dengan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Ini disampaikan pimpinan junta Min Aung Hlaing kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Sen lewat telekonferensi.
”Kami belum tahu siapa (anggota NLD yang akan ditemui Prak Sokhonn),” kata Kim, Senin (7/2/2022) di Phnom Pehn.
Belum diketahui pula kapan Prak akan bertandang ke Kamboja. Prak juga disebut tidak mungkin bertemu pimpinan NLD Aung San Suu Kyi yang kini berstatus terpidana dan masih disidang untuk sejumlah kasus lainnya. Juru bicara NLD Nay Phone Latt mengatakan, NLD siap bertemu dengan utusan khusus ASEAN. NLD menunggu kabar lanjutan soal pertemuan itu.
Hampir seluruh tokoh NLD ditangkap selepas kudeta 1 Februari 2021. Junta dilaporkan juga membunuh, menangkap, dan memburu puluhan ribu tokoh lainnya serta aktivis dan warga yang melawan. Asosiasi Pendampingan Tahanan Politik (AAPP) Myanmar mencatat, 1.519 orang tewas, 11.980 orang ditangkap, dan 1.974 orang diburu oleh junta.
Asosiasi Pendampingan Tahanan Politik (AAPP) Myanmar mencatat, 1.519 orang tewas, 11.980 orang ditangkap, dan 1.974 orang diburu oleh junta.
Di antara yang ditahan itu adalah Sean Turnell, akademisi Australia yang menjadi penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi. Soal nasib Turnell, Hun Sen dan junta menyampaikan kabar berbeda. Hun Sen menyebut, Turnell sudah dibebaskan. Junta menyangkalnya.
Juru bicara junta, Zaw Min Tun, mengatakan, Hun Sen hanya menyinggung nasib Turnell dalam perbincangan dengan Min Aung Hlaing beberapa pekan lalu. ”Waktu itu, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan akan memikirnya setelah masalah hukumnya dibereskan,” katanya.
Kudeta telah mengacaukan berbagai aspek kehidupan Myanmar. Berbagai penjuru Myanmar, misalnya, dilanda kekerasan. Hampir 900 kelompok bersenjata dibentuk para pemuda untuk menghadapi militer Myanmar, Tatmadaw, dalam setahun terakhir. Para pemuda itu membeli atau membuat senjata sendiri.
Sebelum menjadi milisi, sebagian pernah menjadi wiraniaga, pialang saham, hingga pelajar. Selepas Maret 2021, banyak pemuda meninggalkan rumah lalu bergabung dengan milisi. Mereka bekerja sama dengan kelompok milisi yang lebih dulu dibentuk berbagai suku di Myanmar.
Dengan bergerilya, mereka memaksa Tatmadaw menghindari perjalanan darat. Tatmadaw mengandalkan transportasi dan serangan udara untuk menghadapi para milisi.
Laporan US Institute of Peace (USIP) per 7 Februari 2022 menyebut, Rusia menjadi pemasok utama persenjataan junta. USIP melacak penjualan senjata total 2,3 miliar dollar AS dari Rusia ke junta sepanjang 2021. Pasokan Rusia menjadi salah satu andalan junta dalam menghadapi milisi dan melakukan kekerasan terhadap warga sipil.
Pasokan senjata ke Myanmar juga dilakukan China. Beijing dan Moskwa sama-sama menjadi benteng junta di berbagai forum internasional. Status sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dimanfaatkan China untuk meredam tekanan internasional terhadap junta.
Myanmar juga mencatatkan lonjakan perdagangan obat bius pascakudeta militer. Kepala Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Narkotika dan Kejahatan Terorganisasi (UNDOC) Asia Tenggara Jeremy Douglas menyebut Thailand menyita 520 juta pil sabu dari Myanmar pada periode Oktober 2020-September 2021. Pada Oktober 2019-September 2020, jumlah sitaan sebanyak 361 juta pil.
Ada pula 21,6 juta ton serbuk sabu yang disita sepanjang 2021. Bahkan, pada Januari 2022 saja ada sitaan 90 juta pil dan 4,4 juta ton serbuk sabu. Mayoritas dibuat di Negara Bagian Shan, Myanmar.
”Tidak ada tanda-tanda produksi sabu di Myanmar akan melambat. Kekacauan di sana menguntungkan sindikat,” kata Douglas. (AFP/REUTERS/RAZ)